SENI-BUDAYA

Manggaleh, Budaya Minang Wujudkan Pelajar Pancasila

Semarang, FNN - Manggaleh adalah istilah dalam bahasa Minangkabau yang dapat diartikan sebagai berdagang. Bahkan, kegiatan manggaleh ini masuk ke dalam kurikulum pembelajaran Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Surau Merantau Tangerang, Banten.Bisa dikatakan bahwa budaya Minang ini merupakan bentuk profil pelajar Pancasila sesuai dengan visi dan misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagaimana tertuang dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020—2024.Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.PKBM Surau Merantau (setingkat SMP) melalui budaya Minang ini berupaya menggali kearifan lokal tersebut, kemudian mengadaptasikannya dalam kegiatan pembelajaran masa kini, atau dalam pepatah minang disebut mambangkik batang tarandam.Prinsip-prinsip manggaleh tidak kalah dengan teori-teori bisnis masa kini, berbeda dengan kegiatan berdagang tradisional yang dipersepsikan sebagai \"asal gelar barang dagangan saja\", kata Ketua Yayasan Harmoni Alam Semesta Tangerang Andri Fajria melalui percakapan WhatsApp kepada ANTARA, Kamis (23/12).Sebelum kegiatan manggaleh, siswa dan siswi (selanjutnya menggunakan istilah rangmuda dan rangmudi) telah mendapatkan bekalan berbagai ilmu, seperti membuat perencanaan bisnis, membuat desain iklan digital, mempromosikan produk melalui media sosial, kunjungan bisnis, magang, hingga mentoring bisnis, dengan narasumber berasal dari para praktisi bisnis yang telah berpengalaman.Adapun tujuan dari kegiatan manggaleh ini adalah mengumpulkan uang untuk kegiatan merantau, yaitu tinggal di sebuah daerah selama 3 minggu untuk mempelajari budaya setempat dan kehidupan sehari-hari masyarakat.Bila setiap rangmuda/rangmudi berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp2 juta, mereka akan merantau ke Jawa Tengah atau Jawa Timur. Jika mereka mampu mengumpulkan Rp3 juta—Rp6 juta, akan merantau ke Lombok atau Makassar. Tujuan merantau terjauh adalah ke Jepang dengan target uang terkumpul minimal Rp15 juta.Melalui kegiatan manggaleh ini, rangmuda dan rangmudi berhasil meruntuhkan mental block, yaitu rasa malu berjualan dan malu menawarkan produk kepada calon pembeli.Hal ini, menurut Andri Fajria yang juga penemu talents observation, sangat berguna untuk menumbuhkan rasa percaya diri mereka. Selain itu, juga menanamkan prinsip mencari uang melalui kegiatan berdagang adalah mulia selama menjaga kehalalan dan etika.Keberhasilan mendapatkan uang melalui usaha sendiri ini memicu semangat rangmuda dan rangmudi untuk mengulanginya lagi walaupun harus melakukan sendiri. Hal ini tampak dari inisiatif dua orang rangmuda yang berjualan dalam acara seminar untuk para orang tua siswa SD dan TK. Mereka bersemangat mengejar target pribadi yang telah ditetapkan.Adapun untuk menentukan produk yang akan dijual, rangmuda dan rangmudi terlebih dahulu melakukan browsing di internet, melakukan uji coba resep, memperkirakan harga yang pantas, memprediksi kesukaan calon pembeli terhadap produk tersebut, dan lain-lain.Melalui kegiatan ini mereka tersadarkan bahwa untuk mendapatkan uang perlu perjuangan. Ini membuat mereka lebih menghargai uang yang mereka miliki dan mempertebal rasa terima kasih kepada orang tua yang selama ini telah berjuang untuk keluarga.Pada hari terakhir sebelum liburan sekolah, Jumat (17/12), dilakukan penghitungan dana yang telah dikumpulkan oleh setiap siswa. Ternyata paling rendah adalah Rp53 ribu, sedangkan tertinggi sebesar Rp935 ribu.Ambil contoh yang dilakukan Fabian. Siswa kelas 9 ini menargetkan merantau ke Jepang. Dia sangat bersemangat berjualan papercraft (kerajinan kertas).Pertama kali berjualan, Fabian cuma display papercraft yang dikemas dalam plastik, ternyata kurang laku. Waktu berjualan untuk kedua kalinya, dia pajang banyak papercraft hasil karyanya, seperti bentuk naga, burung, dan topeng. Usahanya ini tidak sia-sia, ternyata produknya makin laku.Seorang rangmudi bernama Azizah mengaku mendapat pelajaran ketika melakukan kegiatan manggaleh dengan berjualan cimol. Siswi kelas 7 ini bercerita kenapa memilih berjualan cimol. Alasannya karena cara membuatnya gampang meski membutuhkan waktu lama untuk membuat adonan, membuat bentuk bola-bola kecil, lalu menggorengnya.\"Waktu teman-teman sudah mulai berjualan, aku masih sibuk menggoreng cimol di dapur sekolah. Untungnya jualanku hari itu bisa habis pada detik-detik terakhir sebelum pulang,\" katanya, seperti dikutip Andri Fajria, pendiri Sekolah Alam Tangerang dan PKBM Surau Merantau, melalui pesan singkatnya.Ada pula di antara rangmuda dan rangmudi yang berjualan buku bekas. Setiap kali berjualan, Agi (kelas 7) merasa senang karena jualannya selalu habis. Buku-buku bekas yang dijualnya sebagian besar merupakan buku-buku favorit yang disukai anak, seperti Keluarga Super Irit, komik pengetahuan Why?, dan komik 3 Menit Belajar Pengetahuan Umum.Harga buku-buku di toko buku sekitar Rp80 ribu—Rp100 ribu, dijual oleh Agi dengan harga Rp50 ribu meski kondisi buku tersebut relatif sangat bagus. Maka, wajar saja bila dalam dua kali berjualan, Agi bisa mengumpulkan uang sebanyak Rp825 ribu.Dalam sesi evaluasi, para rangmuda dan rangmudi mendapatkan banyak masukan penting untuk perbaikan dalam kegiatan manggaleh berikutnya, antara lain perlu memperhatikan cara display produk yang menarik dan mudah dilihat oleh pembeli, perlu lebih menonjolkan kelebihan atau keunikan produk, perlu berlatih negosiasi, dan lain lain.Ditegaskan kembali oleh Andri Fajria bahwa kegiatan manggaleh ini sangat layak menjadi salah satu kegiatan untuk membentuk profil pelajar Pancasila karena siswa berkomitmen untuk selalu bersikap jujur sambil meyakini bahwa Allah Swt. adalah Maha Pemberi Rezeki. Setidaknya ada tiga hal dalam kegiatan ini, yakni: beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.Selain itu, kegiatan ini sekaligus memelihara kearifan lokal budaya Minangkabau, dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip bisnis modern.Hal yang tidak kalah penting adalah melatih kerja sama tim dalam menyiapkan segala hal ketika mereka melaksanakan kegiatan manggaleh. Siswa bergotong royong mencapai targetnya masing-masing.Kegiatan manggaleh, kata Andri Fajria, memaksa anak mengeluarkan kemampuan terbaiknya, termasuk berbagai aspek kreativitasnya, agar dapat memenuhi target mengumpulkan uang. Di samping itu, cepat berpikir kemudian memutuskan bila ada pembeli yang menawar harga produknya.Apa yang dikembangkan oleh PKBM Surau Merantau Tangerang ini perlu ditiru oleh lembaga pendidikan lainnya. Dengan kegiatan manggaleh ini, melatih siswa/siswa mandiri.Dengan demikian, melalui kegiatan manggaleh, keenam profil pelajar Pancasila (sebagaimana termaktub dalam Permendikbud No. 22/2020) dapat terpenuhi. (mth)

Israel Tetap Selenggarakan Miss Universe Di Tengah Ancaman

Yerusalem, FNN - Israel akan tetap menjadi tuan rumah kontes kecantikan Miss Universe di resor Laut Merah, Eilat, pada 12 Desember 2021. Ajang tersebut tetap dilaksanakan di tengah pembatasan perjalanan yang diberlakukan untuk mencegah varian virus corona Omicron. Pada Sabtu, 27 November 2021, Israel mengumumkan akan melarang orang asing memasuki wilayahnya. Juga memperpanjang karantina bagi warga dan penduduk yang kembali dari luar negeri, serta kembali melakukan pengawasan ponsel yang dirancang untuk melacak infeksi. Namun, Menteri Pariwisata Yoel Razvozov mengatakan, kemungkinan menjalani tes usap PCR setiap 48 jam dan tindakan pencegahan lainnya. "Ini adalah acara yang akan disiarkan di 174 negara, acara yang sangat penting, acara yang sangat dibutuhkan Eilat," kata dia kepada wartawan sebelum rapat kabinet, Ahad, 28 November 2021. Dalam rapat tersebut, para menteri melakukan pengambilan suara untuk memutuskan tindakan anti varian Omicron. "Kami akan tahu bagaimana mengelola acara itu. Jadi, dengan menggunakan komite pengecualian, kami akan mengadakan acara seperti ini, yang negara kami sudah berkomitmen untuk jalankan dan tidak dapat dibatalkan," ujar Razvozov, sebagaimana dikutip dari Antara. Ketika memberi pengarahan kepada komite parlemen, pejabat senior Kementerian Kesehatan Israel Sharon Alroy-Preis mengatakan, pihaknya menyusun rencana keselamatan untuk penyelenggaraan Miss Universe. Negara Yahudi tersebut dapat membatasi akses masuk dari negara-negara yang dianggap berisiko tinggi. Israel telah mengonfirmasi satu kasus Omicron, kata Alroy-Preis, yaitu seorang turis perempuan dari Malawi. (MD).

Akademisi Soroti Cagar Budaya Multatuli Telantar

Lebak, FNN - Akademisi Sekolah Tinggi Agama Islam ( STAI) Latansa Mashiro Rangkasbitung Mochamad Husen menyoroti cagar budaya Multatuli atau rumah Eduard Douwes Dekker, Asisten Residen masa Kolonial Belanda yang bertugas di wilayah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten yang kini kondisinya telantar. "Kami sangat prihatin melihat kondisi bangunan Multatuli yang menjadi bagian sejarah dunia itu, " katanya di Lebak, Ahad. Bangunan Multatuli itu yang lokasinya berada di lingkungan RSUD Adjidarmo Rangkasbitung , kata dia, tidak diketahui secara jelas siapa yang bertanggung jawab untuk merawat dan memiliharanya. "Apakah bangunan bersejarah itu merupakan kewenangan pemerintah daerah atau Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Banten," katanya. Sebab, kata dia, sejak dulu hingga sekarang kondisi gedung Multatuli itu telantar dan terbengkalai. Bahkan, kondisi bangunan banyak yang sudah hilang bagian jendela, pintu, kaca dan genteng. Kondisi tembok dinding berlubang, cat mengelupas, lantai tanah, hingga bangunannya tidak sempurna, dan bangunan rumah Eduard Douwes Dekker sudah tidak sempurna dan tidak ada ruangan. "Kami berharap gedung Multatuli itu kembali dibangun dan dirawat serta dipelihara, karena merupakan kekayaan budaya bangsa," katanya . Menurut dia, perjuangan Eduard Douwes Dekker patut diapresiasi karena mereka memberikan semangat dan motivasi kepada rakyat Indonesia untuk berjuang melawan terhadap penjajahan kolonial Belanda, di mana hati nurani Multatuli bertolak belakang dengan pemerintah kolonial Belanda yang memeras dan mencekik rakyat di Lebak. Oleh karena itu, Asisten Residen Belanda yang bertugas di Lebak mengangkat karya Novel "Max Havelaar", yang karyanya mendunia karena keburukan dan kezhaliman pemerintah kolonial Belanda yang sewenang-wenangnya terhadap warga pribumi. "Kami berharap bangunan penulis Max Havelaar itu dilestarikan dan bisa menjadi destinasi wisata sejarah, " kata mantan anggota DPRD Lebak itu. Ia mengatakan, rumah Multatuli itu ditempati tahun 1856 dan sempat menjadi markas tentara pada 1850. Bahkan, bangunan itu beberapa kali mengalami alih fungsi menjadi rumah sakit pada 1987, apotek tahun 2000, hingga gudang pembangunan Rumah Sakit Dr Adjidarmo pada 2007. Namun, saat ini, kata Mochamad Husen, lokasi bersejarah itu hanya menjadi kawasan parkir pegawai rumah sakit setempat. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Lebak Imam Rismahayadin mengatakan untuk pembangunan gedung Multatuli yang menjadi cagar budaya di Rangkasbitung, Lebak belum memiliki anggaran akibat pandemi COVID-19 itu. "Seharusnya renovasi bangunan Multatuli direalisasikan 2020. Namun, virus corona yang mewabah sehingga difokuskan untuk penanganan COVID-19, " katanya. (mth)

Serba-Serbi Hari Dongeng Nasional

Jakarta, FNN - Tanggal 28 November diperingati sebagai Hari Dongeng Nasional, bertepatan dengan hari lahir sosok multitalenta Pak Raden yang bernama asli Drs. Suyadi. Hari Dongeng Nasional pertama kali dideklarasikan pada 28 November 2015 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang dijabat oleh Anies Baswedan. Kala itu Anies menyampaikan, memperingati Hari Dongeng Nasional bertepatan dengan kelahiran Pak Raden artinya memastikan pesan-pesan figur pendongeng ternama tak lekang dimakan waktu. Peninggalan Pak Raden yang ternama adalah karakter legendaris Si Unyil yang muncul dalam acara boneka populer tahun 1980-an. Karakter Pak Raden juga muncul dalam acara tersebut, digambarkan sebagai pria Jawa berkumis tebal, memakai beskap hitam, blangkon serta tongkat dengan pegangan mirip gagang payung. Tokoh Pak Raden dalam Si Unyil digambarkan sebagai karakter pemarah dan pelit, memelihara burung perkutut dan berbakat di dunia seni lukis. Si Unyil dan kawan-kawannya adalah media yang menyampaikan pesan-pesan sarat nilai. Dongeng berperan besar dalam menjalin kedekatan antara orangtua dan anak. Orangtua dapat menyampaikan pesan moral yang baik dengan cara menyenangkan dan tidak menggurui. Ketika mendongeng, orangtua bisa menyelipkan nilai kebaikan di dalam cerita, melengkapi dengan alat bantu seperti gambar dan boneka tangan. Dongeng pun bisa melatih panca indra serta kemampuan emosi, merangsang kreativitas dan kecerdasan anak. Psikolog anak Seto Mulyadi dalam webinar pendidikan beberapa waktu lalu juga mendorong orangtua untuk mendongeng demi bisa merangsang perkembangan anak, menjalan komunikasi antara orang tua dan anak, merangsang perkembangan bahasa, penanaman nilai-nilai baik. Menurut Seto, mendongeng merupakan bagian dari pendidikan bersama antara anak dan orang tua, yang saling mencerahkan. Pendongeng Gery Saleh Puraatmadja alias Paman Gery punya beberapa kiat dalam mendongeng, salah satunya kata ajaib seperti "pada suatu hari" sebagai pembuka alam imajinasi anak. ​ Penting juga membuat variasi suara untuk menjelaskan karakter yang berbeda-beda, serta ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang membuat dongeng jadi lebih menarik. Kelak, dongeng yang dibacakan oleh orangtua akan menjadi sebuah kenangan manis untuk buah hati saat mereka dewasa. Indonesia memiliki aneka ragam dongeng Nusantara yang dapat menjadi inspirasi orangtua dalam bercerita kepada buah hatinya. (mth)

Festival Pemuda di Surabaya Perkuat Budaya Warga Pesisir

Surabaya, FNN - Festival Pemuda yang digelar Taruna Merah Putih di kawasan pesisir Bulak, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada 25-28 November 2021 diharapkan bisa memperkuat tradisi budaya warga pesisir. Ketua Taruna Merah Kota Surabaya Putih Aryo Seno Bagaskoro di Surabaya, Jumat, mengatakan, Festival Pemuda itu terdiri dari beberapa macam kegiatan meliputi pameran produk UMKM, pelatihan marketing UMKM, perform music, talk show tentang kepemudaan, ziarah ke Makam Wali Habib Syech Umar Sumbo, juga parade perahu hias dan upacara di pesisir pantai Bulak. "Kaum milenial dengan senang hati bisa ikut andil, ambil bagian, dalam kegiatan-kegiatan untuk pemulihan ekonomi. Terlebih ketika berakar pada ekonomi kerakyatan dan kebudayaan seperti di kawasan pesisir ini," kata Aryo Seno Bagaskoro, yang juga mahasiswa Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga ini. Pengagum Bung Karno, dan alumnus SMA Negeri 5 Surabaya itu, berharap agar spirit kepahlawanan arek-arek Suroboyo senantiasa mewarnai gerak anak-anak muda, kaum milenial. "Surabaya ini maju dengan pesat, juga sebagai kota yang berbasis jasa dan peregangan, serta pusat pendidikan. Kami sepakat Surabaya tidak boleh kehilangan jati dirinya. Semangat gotong royong senantiasa mewarnai segenap kerja-kerja kerakyatan di Kota Surabaya,” kata Seno. Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengapresiasi kerja anak-anak muda milineal yang tergabung dalam Taruna Merah Putih bekerja sama dengan Badan Kebudayaan Nasional (BKN) Surabaya, organ di bawah PDI Perjuangan, telah berinisiatif membuat Festival Pemuda untuk memperingati Hari Pahlawan. Adi berharap Taruna Merah Putih dan Badan Kebudayaan Nasional PDI Perjuangan Kota Surabaya terus bergerak di segmen anak-anak muda dan memperkuat tradisi kebudayaan masyarakat. "Kami terus gelorakan PDI Perjuangan sebagai wadah anak-anak muda, sekaligus partai politik pilihan kaum milenial. Kami terus perkuat kerja kerja-kerja ideologis dan membumikan Pancasila melalui kerja-kerja gotong royong," kata Adi yang juga Ketua DPRD Surabaya ini. Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Abdul Ghoni Mukhlas Niam menambahkan, kegiatan ini sekaligus mendorong pemulihan ekonomi Surabaya, penguatan ekonomi kreatif yang diminati anak-anak muda. "Ini juga sekaligus menghidupkan tradisi kebudayaan masyarakat pesisir," kata Ghoni yang juga anggota DPRD Surabaya ini. (mth)

BPNB Aceh Tampilkan Opera Batak pada Pertunjukan Warna Danau di Padang

Padang, FNN - Balai Pelestarian Nilau Budaya (BPNB) Aceh akan menampilkan opera Batak berisi kisah warisan budaya yang ada di sekitar Danau Toba pada seni pertunjukan bertajuk Warna Danau di Padang pada 22 November 2021. Kepala BPNB Aceh Nurmatias di Padang, Minggu menyampaikan pertunjukan "Warna Danau" merupakan upaya memperkenalkan keberagaman seni dan budaya yang ada di kawasan Danau Toba. BNPB Aceh mengangkat kekayaan seni dan budaya Danau Toba ini karena merupakan bagian dari wilayah kerja BPNB Aceh yang meliputi Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. "Seni dan budaya ini menjadi pemersatu di kawasan Danau Toba," ujarnya. Dipilihnya Kota Padang sebagai salah satu lokasi pertunjukan menurut Nurmatias di antaranya karena sendratari "Warna Danau" ini ada kemiripan dengan seni pertunjukan yang populer di Sumatera Barat, yaitu randai. "Dalam sendratari "Warna Danau" ada unsur silatnya. Jadi, pertunjukan ini bisa familiar dengan warga Kota Padang," kata dia. Pertunjukan "Warna Danau" akan menghadirkan penonton dengan mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan aturan masa pandemi COVID-19. Sementara Maestro Opera Batak Thompson HS menyampaikan "Warna Danau" merupakan pertunjukan sendratari dipadu dengan seni pertunjukan lainnya yang dihelat di empat kota di Indonesia yaitu Balige, Padang, Jakarta, dan Medan. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 13 November hingga 18 Desember 2021 dan pertunjukan "Warna Danau" di Kota Padang dilaksanakan bertempat di Truntum Hotel pukul 16.00-17.30 WIB. Menurut dia sendratari "Warna Danau" diilhami oleh opera batak yang terkenal di sekitar kawasan Danau Toba. Sanggar-sanggar opera batak dan seni pertunjukan tradisi lainnya tumbuh dan berkembang di kawasan ini. Ia menjelaskan pertunjukan "Warna Danau" berangkat dari opera batak tapi, tak menampilkan opera batak secara utuh. "Kami menampilkan sekitar 30 warisan budaya tak benda yang ada di sekitar Danau Toba. Ada tari, lakon, musik, silat, ritual dan yang lainnya," ujarnya. Sebagai maestro opera batak dan peraih Anugerah Kebudayaan Kemendikbud tahun 2016, opera batak "Warna Danau" akan menjadi pertunjukan yang memukau. Lewat pertunjukan ini, Thompson hendak memperkenalkan kekayaan warisan budaya tak benda yang ada di Danau Toba. Dengan ditetapkannya Danau Toba sebagai destinasi wisata super prioritas, wisatawan tidak hanya melihat keindahan alam, tapi juga melihat kekayaan budaya. Kawasan danau berada di berbagai kabupaten di Sumatera Utara. Secara budaya, danau ini dijaga oleh delapan penjuru. Kawasan di sekitar Danau Toba menjadi asal bagi puak-puak yang memiliki kekayaan budaya yang memiliki kesamaan dan perbedaan satu sama lain. "Opera batak "Warna Danau" menampilkan seniman-seniman tradisi yang mewakili empat puak di dari sekitar Danau Toba. Empat puak itu adalah Simalungun, Toba, Karo, dan Pakpak," ujarnya. "Seniman ini merupakan anak-anak muda yang menggeluti seni dari sanggar-sanggar yang ada di daerahnya. Mereka diseleksi, kemudian mengikuti pelatihan selama sembilan bulan," katanya lagi. (mth).

Buka Art Exhibition Le Musée, LaNyalla Ingatkan Generasi Muda Terus Berkarya

Surabaya, FNN - Sebagai dukungan atas perkembangan industri kreatif di tanah air, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti memberikan apresiasi terhadap sekelompok anak muda yang bersemangat menunjukkan karya seni kontemporer mereka dengan membuka Art Exhibition Le Musée di Jalan DR Wahidin Surabaya, Minggu (7/11/2021). Ia mengaku kagum dan merasa bangga, bahwa akhirnya Surabaya memiliki sebuah galeri seni yang bisa menjadi sarana pameran yang bisa didatangi dan banggakan. Bahkan mantan Ketua Kadin Jatim tersebut sempat meneteskan air matanya karena terharu dengan semangat anak-anak tersebut. Ia mengatakan, kegigihan mereka telah mengingatkannya pada masa-masa sulit yang telah ia lalui di masa muda, saat memulai berkarya dengan buka pameran. "Saya sangat mengingat masa muda saya. Saya paling suka bikin pameran. Saat saya berusaha menjadi seorang pengusaha muda, saya lalui pertama kali adalan membuat pameran. Awal bikin pameran, rugi hampir Rp 200 juta. Tetapi saya berpikir saya harus bangkit saya tidak boleh tetap berdiri disini akhrinya saya berhasil sekalipun tidak semudah yang saya bayangkan," ungkap LaNyalla sambil tersedu. Ia yakin semua orang pernah mengalami kerugian atau kesulitan, apalagi di awal memulai karier. Untuk itu, ia berpesan agar anak-anak muda terus bersemangat. "Dan saya yakin adik-adik pasti mengalami seperti itu dan tetaplah semangat jangan putus sampai di sini pasti Allah akan membantu," katanya. LaNyalla juga mengingatkan akan semangat Sumpah Pemuda yang telah kita peringati pada tanggal 28 Oktober yang lalu. Menurutnya, Sumpah Pemuda adalah sebuah spirit dan semangat bersatunya para pemuda untuk berbuat suatu karya yang nyata demi lahirnya sebuah bangsa, yang kemudian menjadi Republik yang ini. "Semangat itulah yang saya harapkan ada di dada Ananda dan Adik-Adik semua. Semangat untuk menghasilkan sebuah karya. Demi mengisi sejarah perjalanan bangsa dengan karya-karya nyata yang bermanfaat dan memberi sumbangsih bagi negeri ini," tandasnya. Dan dengan semangat itu pula, ia berharap generasi muda ini menjadi penerus bangsa yang memiliki karakter dan kepribadian bangsa. Dengan tetap membumikan inovasi dan kreatifitas yang kalian buat. Sehingga menjadi inspirasi bagi pemuda dan pemudi di Indonesia. Lebih lanjut ia mengungkapkan, di era global dan percepatan teknologi serta dis-rupsi di berbagai bidang saat ini, akan memberi tantangan yang sangat berat. Karena itu, ADNA Studio Creative harus mampu menjawab tantangan itu, dengan menjadi pusat kreativitas kalangan muda di Surabaya untuk memamerkan karya-karya seni dan kreatifitas lainnya. "Dan karya-karya tersebut tidak hanya terpampang di Studio ini, tetapi juga harus terpampang di media komunikasi digital lintas batas yang ada. Sehingga dapat dilihat dan diapresiasi oleh siapapun dan dimanapun. Karena digitalisasi sudah menjadi keharusan. Seperti halnya Museum, Perpustakaan dan Galeri Seni di beberapa negara yang telah menyediakan saluran digital untuk diakses oleh siapapun di penjuru dunia," ungkap LaNyalla. Apalagi generasi muda Indonesia saat ini, atau yang biasa kita sebut dengan kaum millennial, sangat identik dengan Digital Lifestyle, yang mobile, personal dan interactive. "Saya yakin, dengan Le Musee Art Exhibition kali ini, bisa menjadi pemantik semangat Warga Surabaya, khususnya generasi muda untuk bisa lebih mengeksplorasi dan menemukan sesuatu hal yang baru di bidang seni," katanya. Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak juga mengungkapkan kekaguman atas keberhasilan anak-anak muda Surabaya yang ternyata mampu menyulap rumah tua menjadi sebuah exhibition instalasi seni kontemporer yang keren. "Saya yakin kalau diberi kesempatan lagi akan jauh lebih keren lagi. Ini menunjukkan bahwa mereka sudah bisa mengkonversi apa yang ada menjadi sesuatu yang membanggakan. Karena seni kontemporer ini ciri khas dari kota-kota yang memiliki ciri khas di dunia seni dan kreatif. Dan ternyata di Surabaya ada dan saya salut. Kita akan terus promosikan supaya semua orang tergerak akan semakin banyak, semacam efek bola salju sehingga akan ada tempat-tempat lain yang menarik yang akan dikonversi menjadi instalasi-instalasi seni di Surabaya," aku Emil. Dukungan tersebut menurutnya sebagai upaya mendorong industri kreatif di Jawa Timur yang saat ini sudah mulai bergerak. "Kami akan terus mendorong. Karena industri kreatif itu semua tentang ekosistem. Dan karena ekonomi kreatif maka harus ada buyer atau pembeli. Nah, semakin masyarakat mengapresiasi nilai-nilai seni, maka semakin maju industri ini," pungkas mantan Bupati Trenggalek tersebut.(RAN)

Yayasan TBN - Swara Gembira Kolaborasi Gelar Kegiatan di Hari Batik

Jakarta, FNN - Yayasan Tjanting Batik Nusantara (TBN) bersama organisasi seni Swara Gembira berkolaborasi dalam rangkaian kegiatan Hari Batik yang rencananya dilakukan sampai dengan akhir Oktober, kata Ketua Yayasan TBN Sandra Hutabarat dalam konferensi pers virtual di Jakarta pada Sabtu. "Tahun ini kita berkolaborasi dengan Swara Gembira jadi memang kita akan banyak melakukan kegiatan, tidak hanya terfokus pada Hari Batik Nasional tanggal 2 Oktober 2021 tapi juga akan melebarkan kegiatan kita sampai akhir Oktober," jelas Sandra dalam konferensi pers yang dipantau virtual itu. Kegiatan yang akan dilakukan termasuk adu gaya untuk anak muda berekspresi dengan kain batik dan diharapkan memiliki dampak yang besar meningkatkan ketertarikan generasi muda akan batik dan kain nusantara. "Ini benar-benar kegiatan yang menyasar anak muda," tambahnya. Beberapa rangkaian kegiatan Hari Batik 2021 yang akan diadakan Yayasan TBN bersama Swara Gembira mayoritas akan diadakan secara daring dengan beberapa acara yang diadakan secara luring. Terdapat beberapa rubrik dalam rangkaian kegiatan tersebut seperti adu gaya yaitu kompetisi mengenakan kain batik dengan ragam padu padan, program berkain gembira yang menantang influenser generasi muda untuk memakai kain seharian penuh dan dirangkum via vlog. Selain itu akan diadakan juga pasar wastra yaitu ajang jual beli kain yang dikurasi Yayasan TBN dan organisasi seni itu yang diadakan secara luring dan daring sekaligus. Ketua Swara Gembira Rifan Rahmani mengatakan terdapat ketertarikan generasi muda akan batik dan dapat meningkat dengan sosialisasi pengetahuan bahwa wastra atau kain Indonesia dapat sejajar dengan fashion yang tren. Hal itu bisa dilakukan dengan menambahkan faktor penarik generasi muda yang dimulai dengan menarik perhatian mereka. "Pertama kita hook dulu ketertarikannya, supaya mereka sudah punya rasa ingin tahu untuk mencari sendiri," ujarnya. (mth)

"Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" Wakili Indonesia di Tokyo

Jakarta, FNN - Film karya Edwin berjudul "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" atau “Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash” menjadi satu-satunya film yang mewakili Indonesia di Festival Film Internasional Tokyo (TIFF) 2021. "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" akan tayang di seksi World Focus yang jadi pemutaran perdana film ini di Negeri Sakura. World Focus menyajikan karya-karya terbaru dari negara-negara lain yang belum pernah dirilis di Jepang, juga memutar film Spanyol, Amerika Tengah dan Amerika Selatan lewat kolaborasi dengan Festival Film Latin Beat. Detail pemutaran film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" di Festival Film Tokyo akan diumumkan pada awal Oktober. Film yang diadaptasi dari novel Eka Kurniawan ini dibintangi oleh Marthino Lio (berperan sebagai Ajo Kawir), Ladya Cheryl (Iteung), Reza Rahadian (Budi Baik), Ratu Felisha (Jelita) dan Sal Priadi (Tokek). Bercerita tentang Ajo Kawir, seorang jagoan yang tak takut mati. Hasratnya yang besar untuk bertarung didorong oleh sebuah rahasia — ia impoten. Ketika berhadapan dengan seorang petarung perempuan tangguh bernama Iteung, Ajo babak belur hingga jungkir balik — dia jatuh cinta. Selain "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas", World Focus juga menayangkan "The Box" dari Lorenzo Vigas, "Libertad" dari Clara Roquet, "Veneciafrenia" dari Álex de la Iglesia, "Il Buco" dari Michelangelo Frammartino, "Murina" dari Antoneta Alamat Kusijanović, "Swan Song" dari Todd Stephens dan "Terrorizers" dari Ho Wi Ding. Pada Agustus 2021, film Edwin berhasil membawa pulang Golden Leopard, hadiah utama dari sesi kompetisi internasional (Concorso Internazionale) yang diadakan oleh Locarno International Film Festival 2021. Edwin merupakan orang Indonesia pertama yang memenangkan Golden Leopard, penghargaan tertinggi yang pernah dimenangkan oleh sutradara kaliber dunia seperti Stanley Kubrick, Mike Leigh, Jafar Panahi, dan Jim Jarmusch. Selain itu dalam lima tahun terakhir, baru kali ini film panjang Indonesia memenangkan hadiah utama di festival bergengsi Eropa. (mth)

Europe on Screen 2021 Ditutup dengan "We Are the Thousand"

Jakarta, FNN - Festival Film Uni Eropa ke-21 l, Europe on Screen (EoS) sukses digelar dan diakhiri dengan acara penutupan pada Senin sore (27/9). Film dokumenter "We Are the Thousand" dari Italia menutup perhelatan festival kali ini. "Melalui film, kami telah menunjukkan kepada publik Indonesia keragaman benua Eropa dan kreativitas sektor audio-visualnya. Kami juga berupaya meningkatkan hubungan antara tokoh-tokoh industri film Eropa dan mahasiswa film di Indonesia," kata Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, melalui keterangannya, Selasa. "Saya berharap kegiatan berbagi pengalaman dan pengetahuan tersebut akan membantu para siswa mengembangkan kreativitas mereka," imbuhnya. Festival ini menghadirkan sebanyak 53 film Eropa serta kompilasi 3 film pendek Indonesia, serta menyelenggarakan sesi interaktif dengan lebih dari 65 pembuat film dan pakar film Eropa dan Indonesia. Puluhan ribu orang dari seluruh Indonesia menghadiri festival virtual ini. "We Are the Thousand" yang merupakan dokumenter musik karya Anita Rivalori tahun 2020 sendiri berdurasi 80 menit dan memenangkan Audience Award dalam SXSW Film Festival 2021. Film ini berkisah tentang seorang ahli biologi kelautan yang mengumpulkan 1.000 musisi di Italia untuk bermain musik bersama guna mengundang perhatian band rock terkemuka, Foo Fighter. “Kedutaan Besar Italia dan Istituto Italiano di Cultura Jakarta dengan bangga mempersembahkan film penutup festival tahun ini: ‘We Are the Thousand, kisah luar biasa tentang Rockin’ 1000’, sebagai film dokumenter terbaik Italia tahun 2020. Film tersebut akan dapat menginspirasi dan cocok untuk menutup semarak festival tahun ini,” kata Duta Besar Italia untuk Indonesia, Benedetto Latteri. Pada acara penutupan festival, berlangsung pula pengumuman tiga pemenang ajang Short Film Pitching Project (SFPP) 2021. Untuk tahun ini, SFPP – yaitu kompetisi tahunan festival untuk pembuat film muda – menerima 152 entri. Delapan finalis terpilih untuk mempresentasikan ide-ide mereka di hadapan 3 juri pada tanggal 24 September. Ketiga pemenang tersebut adalah "Bibir Merah Siapa Yang Punya" karya Haris Supiandi dan Pawadi asal Pontianak; "Catch to Release" karya Andrew Kose dan Evi Cecilia asal Jakarta; dan "Riwayat Ceti" karya Azalia Muchransyah dan Adhi Anugroho asal Bogor. Ketiga film pemenang SFPP 2021 akan diputar secara perdana di EOS 2022. Sebanyak 21 film tayang kembali mulai 27 September 2021 serta beberapa rangkaian Film Talk dan Festival Updates IGLive akan hadir hingga tanggal 2 Oktober 2021. Untuk informasi lengkap, termasuk kabar terbaru mengenai EoS 2022, silahkan mengunjungi serta memantau situs www.europeonscreen.org dan media sosial resmi EoS. (mth)