Airlangga Temui SBY, Rocky Gerung: Saya Yakin Itu Andilnya Jokowi

Jakarta, FNN -- Tadi malam, Sabtu (30/04/2023) peristiwa mengejutkan terjadi di panggung perpolitikan Indonesia. Bagaimana tidak, Partai Golkar melakukan silaturahmi kepada Susilo Bambang Yudoyono di Cikeas. Menurut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono itu adalah pertemuan yang seru namun tak mungkin untuk disampaikan.

"Airlangga datang ke SBY sebenarnya adalah hal yang tidak mungkin, karena ngak mungkin Jokowi suruh Airlangga pergi ke sana, tetapi dalam keadaan yang tidak normal itu menjadi mungkin. Kalau saya melihat hal ini, tidak mungkin Airlangga seorang mentri di kabinetnya Jokowi pergi tanpa lampu hijau dari Jokowi, saya yakin ini ada andilnya Jokowi," kata pengamat politik Rocky Gerung dalam perbincangan dengan wartawan senior FNN Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Minggu (30/04/2023).

Rocky juga mengatakan bahwa hal itu disinyalir merupakan sinyal dari Jokowi untuk PDPI karena Jokowi tidak suka PDIP mengambil Ganjar Pranowo dengan suka-sukanya, tetapi dengan Airlangga bertemu dengan SBY ini akan membuat partai PAN akan berfikir dua kali.

"Saya yakin dalam waktu dekat ini akan ada counter attack dari PDIP, karena kita tau jika ada sesuatu yang mendekat  tentang SBY itu kuping Mega makin panas. Dengan mendekatnya Golkar kepada Demokrat ini memberikan sinyal bahwa Anies akan diterima sebagai kandidat ketiga," katanya.

Lebih lanjut Rocky menyebutkan jika dalam dua minggu ini elektabilitasnya tidak naik secara normal bukan akal-akalan, maka habislah harapan Oligarki untuk menanam investasi kepada Ganjar. 

"Sebenarnya yang saya sesalkan sampai hari ini yaitu Ganjar tidak pernah memberikan semacam statement pasca di umumkan sebagai capres. Dan akhirnya Ganjar itu hanya di anggap sebagai petuganya petugas. Minimal semacam pidato untuk mengomentari situasi politik seperti hari ini, tapi Ganjar tidak mempunyai kemampuan itu," jelas Rocky.

Terakhir, Rocky mengatakan kalau Ganjar punya Integritas yang kuat, dia akan melawan saja ucapan Mega yang mengatakannya sebagai petugas partai yang dinaikkan tugasnya. 

"Seharusnya Ganjar itu mengatakan kalau dia ingin mengucapkan sesuatu sebagai calon presiden, bukan sesuatu yang dari Mega, Ganjar tidak punya mental semacam itu. Sekarang kita mau melihat Ganjar disulap untuk menjadi seoarang tokoh," tutupnya. (far/Ida)

612

Related Post