Aneh, Ratusan Ribu WNI di Malaysia Belum Terdaftar Dalam DPT KPU

Ratusan ribu WNI di Malaysia belum terdaftar dalam DPT KPU

Jakarta, FNN - Berbagai kejanggalan dan keanehan terus bermunculan berkaitan dengan pemilih yang berdomisili di luar negeri. Setelah puluhan ribu kertas suara sudah dicoblos sebelum waktunya terjadi di Taiwan, kini muncul persoalan baru. Ratusan ribu warga negara Indonesia yang bermukim di Malaysia belum terdaftar dalam daftar pemilih tetap KPU. Padahal, KPU sudah melakukan pemutakhiran data.

Sebuah video yang menunjukkan sejumlah warga negara Indonesia menyampaikan protes karena mereka belum terdaftar sebagai dalam daftar pemilih tetap pada Pilpres 2024, beredar di dunia maya beberapa hari lalu.

Mereka menyampaikan bahwa pada 28 Desember 2023 KPU telah mengumumkan pemutakhiran data pemilih pemilu 2024, tetapi ratusan ribu warga negara Indonesia di Malaysia belum terdaftar. Mereka menilai dan menduga ini faktor kesengajaan dari Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Malaysia untuk memainkan suara ke salah satu paslon atau partai tertentu.

Mereka sudah mengadukan perihal tersebut ke Panwaslu Malaysia dan tetap menuntut ratusan ribu warga negara Indonesia di Malaysia mendapatkan hak pilihnya.

“Tolong dibantu dan jangan mempersulit kami untuk menggunakan hak pilih. Kami berharap kejadian-kejadian di masa silam, yaitu di tahun 2019, menjadi pelajaran bagi PPLN Malaysia untuk lebih berhati-hati dan bekerja secara jujur dan adil,” ujar juru bicara mereka.

Mereka juga menyampaikan apresiasinya kepada Panwaslu Indonesia karena sudah menerima laporan mereka dan berharap laporannya ditindaklanjuti sehingga mereka mendapatkan hak konstitusionalnya.

Sebetulnya, juru bicara warga negara Indonesia di Malaysia, El Rasyid, pada 17 Desember 2023 telah mencoba mendaftarkan ke panitia pemilihan luar negeri di Malaysia, namun selalu ditolak dan dipersulit.

“Kami merasa dipersulit,” ujarnya melalui sebuah video yang ditujukan kepada KPU, Bawaslu, dan DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu).

Mereka khawatir tidak terdaftarnya ratusan ribu warga negara Indonesia di Malaysia di DPT ini merupakan bagian dari skenario kecurangan.

“Ya, tidak berlebihan ya kalau mereka punya kecurigaan dan kekhawatiran semacam itu, karena pada pemilu dan pilpres 2019 lalu terjadi skandal serius di Malaysia, di mana ribuan kertas suara sudah dicoblos. Untuk Pilpres, surat suara yang sudah dicoblos adalah untuk pasangan nomor satu Jokowi - Makruf Amin yang waktu itu menjadi incamben,” ujar Hersubeno Arief, wattawan senior FNN, dalam kanal You Tube Hersubeno Point edisi Selasa (2/1).(ida)

284

Related Post