Anies Menyusuri Jalan Demokrasi Berduri
Oleh: Yusuf Blegur - Mantan Presidium GMNI
Seiring waktu Anies menjadi lebih dari sekedar seorang intelektual dan akademisi.
Sadar memaknai jabatan dan posisi, saban hari Anies dituntut piawai mengelola visi dan misinya, mewujudkan keragaman aspirasi sekaligus amanat publik dalam balutan birokrasi.
Melewati persimpangan kedaulatan rakyat dan realitas politik tanpa relasi dan sinergi.
Dari Jakarta Anies mulai unjuk gigi mengukir kreasi, inovasi dan prestasi untuk memenuhi panggilan negeri.
Kerapkali dibully dan diintimidasi, Anies tak pernah sedikitpun patah hati.
Dalam badai interupsi dan interpelasi, Anies pantang menyerah dan frustasi.
Menjaga kebersihan diri dari virus korupsi, kolusi dan segala bentuk distorsi.
Anies komitmen dan konsisten merawat akal sehat menjunjung etika, moralitas dan nurani.
Terbentur-terbentur dan terbentuk, melekat kuat figur percaya diri namun tetap mawas diri.
Bersabar menghadapi dinamika publik dalam ruang diskusi dan interaksi.
anies mampu menembus kompleksitas permasalahan warga penghuni ibukota negara dengan solusi.
Anies pemimpin yang banyak memberi bukti, bukan seperti banyak pejabat yang memberi janji-janji yang diingkari sendiri dan larut dalam ilusi.
Saat Indonesia berada di bibir jurang degradasi dan disintegrasi.
Anies ditantang melanjutkan agenda reformasi yang mati suri.
Membangun integritas dan kesinambungan, mengajak semua anak bangsa taat azas dan taat konstitusi.
Meskipun bukan perkara yang mudah menuju pilpres 2024, Anies kini diuji menyusuri jalan demokrasi yang penuh duri. (*)