Aplikasi GetRich Bobol Miliaran Dana Member
Jakarta, FNN - Aplikasi (APK) Getrich Indonesia kini digugat oleh para membernya yang telah menjadi korban penipuan perusahaan bisnis ecommerce berbasis aplikasi. Mereka yang tertipu berencana melaporkan kasus penipuan itu ke Siber Polda Metro Jaya.
Melansir keterangan salah satu member yang menjadi korban, dijelaskan bahwa Aplikasi GetRich menyatakan sebagai Platform E Commerce adalah model bisnis terbaru dalam menghasilkan uang. Kegiatan seluruh member disebut sebagai karyawan dan saat bergabung diwajibkan untuk menyetorkan dana yang besarnya sesuai Level VIP yang akan dipilih.
Level VIP I deposit sebesar Rp. 550.000, VIP2 Rp. 1.800.000, VIP3 Rp. 9.000.000, VIP4 Rp.18.000.000, VIP5 Rp. 26.000.000, VIP6 Rp. 49.500.000, VIP7 Rp. 117.000.000.
"Saat ini anggota karyawan GetRich sudah mencapai 6.600 member lebih dan bisa dibayangkan dana yang masuk dan dibawa lari mencapai puluhan miliar," terang Hery salah satu korban GetRich.
Sedangkan GetRich Indonesia dikelola oleh Cindy selaku Senior Manager, Anni dan Maria yang menjabat sebagai administrator. Ketiganya segera dilapokan ke Polda Metro Jaya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Hery mengatakan dia bersama kedua rekannya Denny Krisna dan Ibrohim bergabung dengan GetRich sejak September 2021 dan telah merekrut bawahan mulai dari level VIP I hingga VIP6 dan masing-masing telah menyetorkan dana deposit sebesar Rp 600 ribu sampai Rp. 50 juta mengikuti semua aturan main yang ditetapkan GetRich.
Kemudian, kata Hery pada pertengahan November 2021 bawahan yang sudah berjumlah 150-200 orang mulai aktif menjadi karyawan GetRich dan proses penarikan gaji dari perusahaan masih bisa dilakukan. Barulah setelah pertengahan November 2021 hampir seluruh anggota tidak bisa menarik dana mereka yang seharusnya dikeluarkan oleh pihak GetRich.
"Setiap ada penarikan GetRich menerapkan aturan baru seolah mempersulit seperti kewajiban merekrut anggota baru. Aturan ini tidak pernah ada sebelumnya dalam peraturan GetRich. Banyak aturan baru yang terus ditetapkan pada saat member ingin menarik dana mereka," ujarnya.
Lanjut Hery, salah satunya yang terakhir, pihak GetRich menerapkan aturan pembayaran saluran hijauan yang diistilahkan oleh mereka sebagai pajak agar para member bisa menarik dana mereka. Bahkan aturan baru terus diterapkan yang semula tidak ada dan terjadi ketika para member ingin menarik dana mereka.
"Karyawan dibayar dengan dana deposit mereka sendiri, ini penipuan karena terakhir, administrator yang bernama Maria mengumumkan perusahaan GetRich ditutup. Lantas kemana dana-dana para member. Kami akan bawa masalah ini ke Unit Siber Polda Metro Jaya,"tegasnya.
Hery mengestimasi jumlah member yang menjadi korban ada ribuan. Jika dihitung jumlah kerugian yang diderita 6.600 member maka nilainya bisa mencapai puluhan miliar.
"Tidak ada itikad baik dari pihak GetRich untuk mengembalikan dana member malahan mereka mengumumkan menutup perusahaan sepihak dan administrator malah menawarkan platform aplikasi baru tanpa merasa bersalah dan tidak bertanggungjawab,"tukasnya.
Infromasi penutupan GetRich, kata Hery disampaikan oleh Maria sebagai administrator melalui Group WhatsApp hanya berselang beberapa jam setelah dia mengumumkan pembayaran saluran hijau dan ancaman adanya tindakan yang akan menghanguskan saldo akun bagi mereka yang tidak membayar.
"Halo Sobat, sekarang saya ingin memberi tahu Anda kabar buruk bahwa GR ditutup dan orang yang bertanggungjawab telah pergi. Saya juga korban GR," tulis Maria pada Sabtu (19/12/21) pukul 19.03 WIB.
Selain mengumumkan penutupan GetRich, Maria juga mengajak member untuk bergabung dengan perusahaan serupa dengan platform yang berbeda dengan gaya seperti yang dijalankan oleh GetRich sebelumnya.
Maria sendiri setelah dikonfirmasi melalui nomor WhatsApp pribadinya menyatakan bahwa dia tidak tahu menahu dan hanya menjadi korban.
"Saya tidak bekerja di GR lagi, jangan membahas masalah GR. Saya tidak tahu, saya sama seperti anda, juga diperkenalkan oleh seorang teman dan sekarang saya tidak tahu bagaimana melakukannya. Saya juga korban, tidak ada yang menanggung kerugian saya. Sekarang saya hanya bisa memikirkan cara menghasilkan uang sendiri," tulis Maria pada Sabtu (11/12) melalui pesan singkatnya saat dikonfirmasi untuk mempertanggungjawabkan masalah dana member yang masih ada di GetRich dan belum dibayarkan dan penutupan aplikasi sepihak.
Hingga berita ini diturunkan, redaksi FNN masih terus mengkonfirmasi Cindy yang ditengarai juga menjabat sebagai salahsatu Direktur GE Indonesia. (bunayya saifuddin) 121121.