Bulgaria Dorong Perluasan Kerja Sama Perdagangan dengan Indonesia
Jakarta, FNN - Duta Besar Bulgaria untuk Indonesia, Peter Andonov, menyoroti sejumlah sektor kerja sama perdagangan yang masih dapat dijajaki oleh Indonesia dan Bulgaria dan mengatakan pihaknya ingin memperluas kemitraan ekonomi dengan RI.
Dalam wawancara khusus dengan ANTARA dari Jakarta, Senin, Dubes Andonov mengatakan bahwa pihaknya meyakini hubungan perdagangan antara kedua negara perlu diperluas.
“Jika dilihat dari situasi perdagangan Indonesia dan Bulgaria saat ini, kegiatan perdagangan kebanyakan fokus pada bahan-bahan mentah atau produk pertanian seperti tembaga. Kami mengimpor tembaga dari Indonesia dan anda mengimpor gandum dari Bulgaria. Saya rasa ini waktunya untuk memperluas perdagangan bilateral kita,” paparnya.
Dia pun menyoroti sejumlah sektor yang memiliki potensi untuk dijajaki dalam perdagangan kedua negara, termasuk di bidang teknologi informasi dan ekonomi digital.
“Bulgaria adalah gudang teknologi informasi di bagian tenggara Eropa. Jadi, saya pikir kita dapat memperkuat hubungan di bidang TI, ekonomi digital, dan juga kemitraan antara perusahaan-perusahaan start-up kedua negara,” jelasnya.
Selain itu, dia juga menyebut negaranya sebagai salah satu produsen terbesar minyak bunga mawar, sehingga Bulgaria ingin masuk ke sektor kosmetik dan kecantikan, di mana produk-produknya banyak menggunakan minyak itu.
Dia pun mengatakan bahwa produk-produk kosmetik tersebut akan disertifikasi halal guna menarik pasar di Indonesia.
“Kita juga bisa mencoba untuk menambahkan berbagai komoditas dalam impor kami dari Indonesia, contohnya, sejak saya tiba di sini, saya menyadari betapa baiknya kualitas kopi Indonesia, dan saya ingin masyarakat Bulgaria dapat merasakan produk tersebut,” paparnya.
Lebih lanjut, dia juga mendorong adanya peningkatan investasi yang dilakukan oleh kedua negara, dan menyebut adanya kesempatan untuk melakukan joint venture antara perusahaan Indonesia dan Bulgaria untuk memproduksi barang-barang ekspor dan impor yang cocok bagi pasar kedua negara tersebut. (mth)