Demo Mahasiswa Makin Besar, Istana Sudah di Ujung Kerapuhan dan Tidak Bisa Dipertahankan Lagi

Jakarta, FNN – Badan Eeksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali berkumpul dalam demo besar-besaran pada Selasa (13/09/22) berlokasi di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Demo ini terus berlangsung demi menuntut persoalan kenaikan harga BBM. 

Berkaitan dengan ini, Rocky Gerung menanggapi persoalan demonstrasi dalam perbincangannya dengan wartawan senior FNN Hersubeno Arief melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang diunggah pada Selasa (13/09/22). 

Rocky berpendapat bahwa demonstrasi tidak dapat dihindari. Bahwa kesadaran publik datang bersama dengan krisis politik. Pengamat politik itu juga menyatakan orang yang mengintai keadaan istana mengerti bahwasanya istana sudah di ujung kerapuhan. 

"Satu hal yang membuat kita percaya bahwa kesadaran publik jatuh, tiba bersamaan dengan krisis politik. Itu dasarnya. Dan setiap orang yang mengintai atau memantau keadaan istana itu tahu bahwa istana sudah di ujung kerapuhan dan tidak bisa ditahankan lagi itu," ungkap Rocky. 

Rocky menyoroti sikap pemerintah yang berusaha menghalangi demonstrasi yang sudah jelas bakal terjadi. Upaya pemerintah tersebut misalnya adanya pembatasan, ancaman kecil-kecilan, dan sikap sinis pemerintah terhadap demonstrasi. 

Menurut Rocky, semua orang yang turun ke jalan berarti memiliki prinsip yang sama. Kesepakatan sosiologis tersebut akan terus bergulir, baik ada atau tidak adanya perintah dari istana. 

Kebijakan pemerintah yang kacau dan berantakan memicu terjadinya demontrasi. Kenaikan BBM yang dianggap sebagai keputusan sepihak pemerintah dianggap merugikan berbagai elemen masyarakat. 

Dalam pernyataannya, Rocky menyarankan daripada mencegah demonstrasi, pemerintah perlu melakukan perbaikan terhadap kebijakan. 

“Terlihat bahwa kekacauan kebijakan itulah yang justru memicu demonstrasi. Jadi, jangan cegah demonstrasinya, perbaiki kebijakannya,” ujar Rocky. (Ida, oct)

291

Related Post