DK PBB Minta Taliban Izinkan Anak Perempuan Bersekolah

Arsip - Hadia (10) (tengah) seorang siswi kelas 4 sekolah dasar berjalan pulang dari sekolahnya di Kabul, Afghanistan, 20 Oktober 2021. Gerakan Islam garis keras Taliban, yang merebut kekuasaan awal tahun ini setelah menggulingkan pemerintah yang didukung Barat, mengizinkan anak perempuan tingkat sekolah dasar kembali ke kelas, tetapi tidak membiarkan anak perempuan lainnya menghadiri sekolah menengah dan universitas. ANTARA

New York, FNN - Dewan Keamanan PBB mengaku sangat prihatin dengan keputusan penguasa Taliban Afghanistan yang tidak mengizinkan siswi sekolah menengah bersekolah.

Dewan meminta kelompok tersebut agar segera membuka kembali sekolah bagi kaum perempuan.

"Anggota Dewan Keamanan ... kembali menegaskan hak atas pendidikan bagi seluruh warga Afghanistan, termasuk anak-anak perempuan," tulis pernyataan PBB pada Minggu (27/3).

Pekan lalu Taliban mengurungkan pengumuman bahwa sekolah menengah atas (SMA) akan dibuka bagi para siswi. Menurutnya, sekolah hanya akan dibuka setelah ada hukum Islam yang sesuai dengan kondisi tersebut.

Secara tiba-tiba Amerika Serikat membatalkan pertemuan dengan Taliban di Doha, yang akan membahas isu ekonomi utama lantaran keputusan tersebut, kata pejabat AS pada Jumat.

DK PBB meminta Perwakilan Khusus PBB untuk Afghanistan Deborah Lyons agar terlibat dengan pemangku kepentingan dan otoritas Afghanistan terkait mengenai isu tersebut dan kembali melaporkan perkembangannya. (mth/Antara)

321

Related Post