Eksponen Aktivis 98 Serukan Cabut Mandat Presiden
Jakarta, FNN - Eksponen aktivis 98 menyerukan pencabutan mandat presiden karena sudah melenceng dari semangat reformasi.
Pernyataan sikap ini dilakukan pada acara Halal Bi Halal DPP BroNies dan 98 Pro Anies di kantor DPP BroNies, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Kamis (18/05/2023).
Dalam pernyataan sikapnya mereka menegaskan bahwa setelah 25 tahun usia reformasi, apa yang menjadi latar, motivasi dan tujuan kelahirannya terus mengalami degradasi. Bukan saja jauh dari harapan dan kenyataan, transisi pemerintahan yang mengakhiri kekuasaan pemerintahan ORBA itu, bukan saja jauh dari harapan dan dapat menemui keinginan rakyat.
Perubahan yang terjadi yang ditimbulkannya justru semakin bertolak-belakang dengan perbaikan kehidupan rakyat, negara dan bangsa. Reformasi dengan eskalatif terus mewujud kebebasan yang kebablasan secara ekspresi dan kehidupan demokratisasi. Kerusakan dalam pelbagai dimensi kehidupan bernegara dan berbangsa begitu pesat sangat terstruktur, masif dan sistematik.
Kontradiksi telah nyata meliputi dari apa yang digugat pada pemerintahan Soeharto. Orde reformasi jauh lebih buruk dari orde baru, bahkan lebih mengerikan kalau tidak mau disebut lebih nista. KKN tumbuh subur dan mewabah di semua sektor kehidupan. Aspek politik, ekonomi, hukum dan budaya telah menjadi alat kekuasaan yang membuat bangsa Indonesia menjadi materialistik. Bersama utang, negara terancam dalam kebangkrutan. Serbuan TKA semakin memuncaki pengangguran lokal. Kemiskinan rakyat menganga, sementara penguasa terus berbangga dengan jabatan dan harta. Birokrat kian hari menjelma menjadi aparat bejad. Kemaksiatan dan kemudharatan kini menyelimuti perjalanan bangsa menuju kehancuran. Republik menggeliat diambang perpecahan dan konflik sesama anak bangsa. Pancasila, UUD 1945 dan NKRI secara perlahan namun pasti, tinggal menjadi angan-angan.
Atas dasar semua realitas itu, kami sebagai irisan dari eksponen aktifis 98 yang tak terpisahkan dari gerakan reformasi, merasa memiliki beban moral dan tanggungjawab mutlak untuk memperbaiki situasi dan kondisi bangsa tersebut. Lebih dari sekadar refleksi dan evaluasi, kami merasa perlu dan penting, meluruskan kembali jalan kebaikan reformasi. Melawan tirani, melawan oligarki dan melawan semua distorsi penyelenggaraan negara.
Oleh karena itu kami menyampaikan pernyataan sikap tegas sebagai berikut:
Pertama, menuntut Pemilu tahun 2024 diselenggarakan secara jujur dan adil.
Kedua, meneruskan agenda reformasi.
Ketiga, meminta TNI untuk bertindak tegas, cepat dan akurat untuk menyelamatkan NKRI.
Keempat, cabut Mandat presiden Indonesia dan meminta pertanggungjawabannya.
Kelima, memilih pemimpin yang amanah.
Pernyataan sikap ditandayangi oleh puluhan eksponen aktifis 98, antara lain:
1. Sopan Ibnu Sahlan, Univ. Satyagama Jakarta
2. Indra Parindrianto, Universitas Yarsi
3. Helsusandra Syam Univ. Bufi Luhur.
4. Billy Sahulatta, UKI
5. Dwi Yuluanti, Univ. Trisakti.
6. Ebit R, Univ.Budi Luhur
7. Natalius Markus, UKI.
8. Jaya S, IST - AlKamal Jakarta
9. Deri Yanto, IISIP
10. Nadiem Khan, Untag Jakarta.
11 Ekawati , Univ. Satyagama Jakarta
12. Yusuf Blegur, Untag Jakarta.
13. Siti Ruqayah, SE Universitas Satyagama Jakarta
14. Zulfahmi Buyung,ST Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal (ISTA) Jakarta
15 Victor Frans AP Samosir (Perbanas)
16. Guntur Siregar ( STTI)
17. Winston Herlan (Unisri)
18. Dadan Hamdani, Univ Indonesia
19.H. Muhammad Alim, SH Univ Satyagama Jakarta
20. Istiadi, SH Univ Satyagama Jakarta
21.Heru Wardana, SE Univ. Satyagama Jakarta
22.Ugiantoro, SE Univ. Satyagama Jakarta
24. Pramono, SE Univ. Satyagama Jakarta
25. Levy ISTA Al Kamal
26. Zailani ISTA Al Kamal
27. Akbar Univ. Lambung Mangkurat
28. Santi Univ. Lambung Mangkurat.
29.Hanry Basel, Univ. Negeri Jakarta. (*)