Gen Z Menjadi Harapan Baru Meruntuhkan Rezim dan Dinasti Jokowi

Ilustrasi

Jakarta, FNN -  Meski situasi Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja, tapi jangan pernah berhenti untuk tetap semangat dan mencintai Indonesia. Kita berharap situasi akan membaikdan itu akan terjadi kalau Gen Z bersatu, tak terkalahkan. Gerakan Gen Z pun sudah mulai tampak untuk melawan rezim penguasa yang sepertinya sudah sampai pada satu kesimpulan bahwa mereka dipastikan tidak akan menang kalau tidak melakukan kecurangan.

Kecurangan terbaru dapat dilihat di berbagai video viral, mulai dari pengerahan aparatur negara yang terjadi di Takalar, Medan, dan video viral dari perangkat desa di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Namun, gerakan Gen Z juga semakin menggila. Ketika videotronnya di Bekasi dan di Jakarta di-takedown, mereka malah memunculkannya di berbagai kota.

“Pada akhirnya, kita percaya bahwa generasi itu tumbuh dan mereka tumbuh dengan jalan pikiran sendiri. Gen Z ini anak-anak muda yang memperhatikan politik makin terkait, terhubung, dan berupaya untuk menggali sendiri informasi itu. Dan itu yang menyebabkan mereka tidak memerlukan tutorisasi, tidak memerlukan kakak Pembina, karena bagi mereka apa yang mereka temukan sendiri itu yang akan jadi acuan hidup mereka di masa depan,” ujar Rocky Gerung dalam kanal you tube Rocky Gerung Official edisi Kamis (18/1).

Gerakan itu kita lihat sebagai sebut saja ini revolusi Gen Z, seperti yang pernah terjadi juga di Amerika,  yaitu keadaan di mana generasi muda mengambil alih isu politik. Indonesia tidak mungkin lepas dari peredaran sejarah itu dan kita mengerti bahwa ide tentang kemudaan yang di dalamnya berisi perubahan itu setiap 30 tahun tiba, dipanggil atau tidak dipanggil oleh sejarah, dia akan tiba, jelas Rocky. Sementara, kalau kita hitung sebetulnya sudah hampir 30 tahun tidak ada semacam revolusi pemuda.

Rocky juga menjelaskan tentang teori Ortega Gasset dari Spanyol yang membuat teori bahwa generasi setiap 30 tahun mengalami perubahan, dipaksa atau tidak dipaksa dia akan datang. Kita akhirnya melihat bagaimana teori Gasset tentang 30 tahun generasi timbul kembali dan bagaimana kemudaan itu selalu dihasilkan ulang.

“Jadi, percaya atau tidak percaya kita tahu bahwa akan tiba sebuah generasi yang akan mempersoalkan hak penipuan dari generasi lama. Jadi, sudah, terimalah bahwa pemerintahan yang sekarang itu adalah pemerintahan yang dibenci dan akan dihalau oleh generasi baru. Kira-kira begitu,” ujar Rocky. (ida)

 

324

Related Post