Jakarta, FNN. Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani menilai pelaksanaan Kongres Parlemen Se-dunia (IPU) ke-144 di Bali merupakan momentum bagi bangsa Indonesia untuk menyuarakan dan mendorong terwujudnya perdamaian dunia.
"Kongres IPU ke 144 di Bali ini menjadi forum dan momen yang pas bagi Indonesia untuk terlibat aktif, baik sebagai tuan rumah maupun peserta untuk menyuarakan dan mendorong perdamaian bagi konflik yang tengah terjadi antara Rusia dan Ukraina," kata Christina kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Dia menilai, konflik Rusia-Ukraina berdampak luas pada kemanusiaan karena lebih dari 2 juta orang terpaksa mengungsi, belum lagi korban jiwa yang jatuh di kedua belah pihak.
Menurut dia, peran diplomasi perlu dilakukan Indonesia dalam sidang IPU untuk mendorong terwujudnya perdamaian di dunia karena parlemen harus menjadi bagian dari mencari solusi.
"Saya melihat peran diplomasi mendorong perdamaian bisa dilakukan Indonesia dalam sidang IPU nanti, parlemen sebagai wakil rakyat harus menjadi bagian dari upaya mencari solusi," ujarnya.
Christina mengatakan, IPU menjadi kesempatan bagi bagi Indonesia untuk memaksimalkan forum tersebut dalam mewujudkan perdamaian dunia.
Selain itu menurut dia, ada banyak permasalahan yang juga penting untuk diangkat dan dibicarakan bersama dalam forum IPU, seperti perubahan iklim yang dampaknya mengancam seluruh warga dunia.
"Mekanisme global untuk penanganan pandemi dan kesetaraan bagi negara-negara untuk memberikan hak kesehatan melalui vaksin dan alat kesehatan bagi penduduknya," katanya.
Sebelumnya, DPR RI menjadi tuan rumah pelaksanaan Kongres Parlemen Se-dunia (IPU) ke-144 akan dilaksanakan pada 20-24 Maret 2022 di Nusa Dua, Bali. IPU ke-144 tersebut mengusung tema "Getting to Zero: Mobilizing Parliament to Act on Climate Change". (Sof/ANTARA)