Istiqlal Salurkan Hewan Kurban ke Masjid Binaan

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu (10/7) (Sumber: ANTARA)

Jakarta, FNN - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyebut hewan-hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah akan disalurkan ke berbagai masjid binaan.

"Kita akan sembelih di sini hanya sebatas karyawan seperti 'cleaning service' dan 'security' kita. Nanti hewan-hewan itu kita akan salurkan ke masjid yang sudah didata, mana yang paling tepat untuk kita berikan, jadi di sini tidak ada pembagian atau antri daging tapi kita berikan ke masjid yang memang pantas untuk mendapatkan hewan itu," kata Nasaruddin di Masjid Istiqlal Jakarta, Minggu.

Menurut Nasaruddin, hingga Minggu (10/7), sudah terkumpul 32 ekor sapi dan 16 ekor kambing, termasuk kurban dari Presiden Jokowi.

"Kurban dari Presiden adalah seekor sapi yang sangat besar, 1,2 ton, kemudian itu sudah di tes beberapa kali sehingga betul-betul sehat. Di sini (terkumpul) ada 32 ekor sapi, dan 16 kambing," ungkap Nasaruddin.

Presiden Jokowi diketahui pertama kalinya beribadah di Masjid Istiqlal setelah masjid terbesar di Indonesia itu melakukan renovasi.

"Presiden tadi sangat bahagia gembira, sangat senang melihat Masjid Istiqlal sudah seperti ini. Dia membandingkan waktu sebelum di renovasi, masyaallah, sekarang ini menjadi kebangaaan kita semua. Jadi Presiden mengapresiasi bukan saja masjidnya indah, tapi program yang beliau menganggapnya profesional, karena memasyarakatkan Istiqlal di dunia internasional," jelas Nasaruddin.
    
Masjid Istiqlal, menurut Nasaruddin, akan melakukan penyembelihan hewan kurban mulai Senin (11/7) hingga hari tasyrik sehingga masih membuka kesempatan bagi umat untuk menyerahkan kurban.

"Termasuk kurban dari Presiden (disembelih) di sini, besok. Alhamdulillah kita juga berharap hari ini masih ada data data yang melapor ke kita tapi sapinya belum datang. Kita memang agak ketat ya, pokoknya tidak boleh masuk binatang sebelum ada sertifikat bersihnya," tambah Nasaruddin.

Terkait pembatasan jemaah yang beribadah, Nasaruddin menyebut Istiqlal sudah punya sistem untuk membatasi jemaah.

"Kalau sudah sampai kapasitas yang ditargetkan, kami akan tutup pintunya. Kalau (Istiqlal) ini penuh semuanya itu hampir satu juta orang. Tapi tadi kita umumkan bahwa Istiqlal hanya dibuka dari jam sekian sampai jam sekian, tergantung dari kapasitas di atasnya," ungkap Nasaruddin.

Menurut Nasaruddin, kapasitas penuh Istiqlal dapat menampung hingga 210 ribu orang tapi untuk salat Idul Adha hari ini adalah mencapai sekitar 100 ribu.

"Kita juga lakukan disinfektan setiap setelah dipakai ramai-ramai," kata Nasaruddin.

Salat Idul Adha 1443 Hijriah hari ini dimulai pukul 07.00 WIB dipimpin oleh imam Salim Ghazali dengan khotib Ketua Badan Wakaf Indonesia Pusat, KH Mohammad Nuh yang membawakan khotbah dengan tema "Semangat Gotong Royong Perkuat Sendi Kebhinekaan".

Dalam khotbahnya, Mohammad Nuh menyebut bahwa manusia mengalami defisit kebaikan karena modal yang telah diberikan Allah SWT kepada manusia tidak bisa dihitung besarnya (unlimited-infinite), namun sering kali modal tersebut dikorupsi dengan menyalahgunakan nikmat tersebut.

"Memang sangat banyak penyebab defisit kebaikan kita antara lain dosa yang sifatnya personal, juga dosa yang sifatnya sosial yang diakibatkan karena abai atau tidak peduli terhadap masalah sosial," kata Nuh.

Nuh menyebut keabaian terhadap masalah sosial seperti tidak peduli terhadap nasib anak yatim dan keengganan untuk menyelesaikan persoalan sosial yang mendasar seperti kecukupan pangan, dikategorikan sebagai "dosa" sosial atau bahkan sebagai pendusta agama.

"Dalam keadaan defisit, tidak ada cara yang paling mulia, kecuali pertama, memohon ampun dan 'welas asih' kepada pemberi modal yaitu Allah SWT sebagaimana doa yang dianjurkan setelah sholat tahajud dan kedua memanfaatkan kesempatan yang tersisa untuk terus menyiapkan bekal terbaik (takwa), amal saleh, tidak menyekutukan Allah SWT dengan lainnya dan amalan yang memiliki nilai berkelanjutan dan laku di tempat tujuan (barzakh)," jelas Nuh.

Selain dihadiri oleh masyarakat, salat Id juga akan diikuti oleh para pimpinan lembaga negara, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, para duta besar negara sahabat dan pejabat pemerintah.

Bersama Presiden Jokowi, hadir pula antara lain Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang juga adik ipar Presiden Jokowi, Anwar Usman, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan pejabat lainnya. (Ida/ANTARA)

261

Related Post