JKW dan LBP Segera Tumbang
Mendung semakin gelap, di atas awan masih ada bersinar terang, badai pasti berlalu.. Prediksi saya, tak lama lagi JKW LBP akan tergulung badai yang diciptakan olehnya sendiri.
Oleh Sugeng Waras - Purnawirawan TNI AD
TAHUN tahun belakangan, banyak permainan JKW LBP semakin berani dan vulgar melanggar Pancasila dan UUD' 45, yang berpotensi merugikan negara, membahayakan persatuan bangsa dan keutuhan kedaulatan NKRI.
Kemenangan demi kemenangan rezim ini hanya kemenangan yang bersifat taktis yang dipaksakan dan dibemperi oleh TNI POLRI yang diketiaki dan dijerumuskan, disisi lain secara strategis terkikis habis diambang kehancuran NKRI.
Kepemimpinan TNI POLRI begitu lemah tak berdaya, dimanfaatkan dan dijerumuskan oleh JKW LBP yang hanya mampu membebek dan menuruti nafsu serakah penguasa yang mengangkatnya, buta melihat rakyat yang tertindas dan terdzolimi oleh penguasanya sendiri.
Diam diam para jendral aktif TNI POLRI mulai peka dan peduli atas suara dan pergerakan rakyat yang tertindas dan terdzolimi.
Kini kesolidan dan kevalidan struktural TNI POLRI mulai diragukan, terutama pada tataran jendral jendral karbitan dengan para kolonel kebawah yang diterlantarkan.
KKN di TNI POLRI semakin vulgar ini yang membuat kecemburuan internal, yang dekat dengan penguasa semakin melejit karirnya yang tidak dekat semakin tersisih dan teraniaya batinnya.
Pembinaan karir bak pembinasaan masa depan manusia, hanya karena secuil martabak dan seonggok harta benda mampu membuat butanya hati para pemimpin bangsa.
Membara panasnya situasi ini diperparah dengan ambrudalnya penegakan hukum , terpuruknya keuangan negara, semakin menggunduknya hutang negara dan bunganya.
Kebijakan Men Keu Srimulyani hanya memberikan suntikan vaksin, hutang lagi, hutang lagi, sebagai upaya kekebalan bertahanya rupiah terhadap dolar dan agar lancarnya gaji pegawai serta tetap berjalanya roda pemerintahan.
Kini vaksin hutang itu semakin tidak mempan mempertahankan kekebalan tubuh ekonomi rakyat yang ditandai semakin naiknya segala macam perpajakan dan naiknya segala macam kebutuhan pokok rakyat, baik disektor pengelolaan sumber daya manusia, sumberdaya alam, perburuhan, pendidikan, kesehatan, jasa dan perusahaan perusahaan.
Banyak orang tidak mengerti, semakin dekat habisnya masa jabatan JKW LBP semakin membuat napas sesak dan kembang kempisnya JKW LBP dan antek anteknya, karena dosa dosanya selama ini akan menimbun dan menggulung keangkuhan dan keserakahanya selama ini.
Keberanian melanggar hukum dan membuat kebijakan kontroversial bak membuka tabir kebuntuan dan kekosongan harapan untuk terlepas dari jeratan dosa dosanya.
Kecurigaan rakyat atas perselingkuhan pemenangan suara pemilu 2019, gentayanganya 700 nyawa petugas pemilu dan 6 orang laskar FPI di KM 50, bau busuknya RUU / UU BPIP/ HIP, Omnibus Law /Cipta kerja, kebijakan mendatangkan TKA Cina dan UU IKN baru, akan menyeret penderitaan rakyat, terancamnya kerugian dan tercabik cabiknya kedaulatan negara serta keutuhan persatuan bangsa.
Kebohongan mengelak dari dugaan harapan memperpanjang masa jabatan dengan menunda pemilu 2024 dan kebodohan mengumpulkan kepala desa se Indonesia abal abal semakin menunjukkan kepanikan dan kenekadanya dalam menyongsong kehancuran masa jayanya.
Endingnya, bersiap siaplah JKW LBP dan antek anteknya untuk tergulung oleh keserakahan dan kesalahan vatalnya sendiri.
Manusia hanya berencana, Tuhanlah yang berkuasa menghabisi kejayaanmu melalui kepeka pedulian dan kepanjangan tangan para mahasiswa dan rakyat yang berakal sehat, habislah riwayat para pengkianat bangsa, para pecundang, para buzzer buzzer bangsat keparat, dengan datangnya masa kejujuran, kebenaran dan keadilan.
Selamat jalan, selamat tinggal para pembawa nestapa negeri ini, selamat menempati jeruji besi dan hotel prodeo didunia serta api neraka diakhirat kelak, penyesalan tak pernah terjadi di depan.
Terimakasih kepada para pejuang penegak kejujuran, kebenaran dan keadilan, yakinlah tiada perjuangan dan pengorbaban yang sia-sia.
Merah darahku, putih tulangku, bersatu dalam semangatku.
Berdebar jantungku, bergetar nyaliku, untuk menegakkan kejujuran, kebenaran dan keadilan, tanpa mengabaikan nyawa sendiri, hingga tetes darah terakhir, untuk menyatukan niat, membulatkan tekad, yang hanya bersandar kepada kebesaran dan kemulyaan Allah swt, TYME guna menumbangkan segala keangkara murkaan dan keserakahan penguasa demi kesejahteraan, keadilan sosial dan kemajuan NKRI.
Bagaimana Ma'ruf Amin?
Maaf, kurang diperhitungkan, adanya tidak menggenapkan, tiadanya tidak mengganjilkan, karena situasi.
Bagaimana dengan TAIPAN?
Mereka semakin ngakak dan ongkang ongkang kaki, namun para TKA semakin ketar ketir dan ciut nyalinya.
Hanya ada yang perlu diantisipasi dan diperhitungkan, Cina mempunyai doktrin untuk membela dan melindungi semua warganya yang dipengasingan, dimananapun didunia ini berada.
Namun tidak perlu was was, karena bangsa Indonesia sudah merasakan dan berpengalaman dijajah dan menderita, yang membuat cinta damai tapi lebih cinta merdeka, dengan terus memupuk dan membina kemanunggalan, persatuan dan kesatuan TNI POLRI dengan rakyat, baik dalam masa damai maupun masa perang.
Wait and see...
(Bandung, 5 April 2022, Sugeng Waras, Kol Purn TNI AD, Ketua Presidium FPPI ( Forum Purnawirawan TNI POLRI Pejuang Indonesia ) , Ketua DPD APIB ( Aliansi Profesional Indonesia Bangkit ) Jabar, Panglima TRITURA, Pemerhati HANKAM RI)