Jokowi Melarang Menteri Bicarakan 3 Periode, Rocky Gerung: Itu Hanya Sandiwara

Rocky Gerung dan Jokowi (ilustrasi)

Jakarta, FNN  – Pengamat politik Rocky Gerung menilai bahwa pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang para menteri membahas isu penundaan pemilu hanya sebuah sandiwara. Meminjam istilah emak-emak, isuk dele, sore tempe.

Jokowi, kata Rocky sebetulnya ingin sekali berkuasa lebih lama karena  banyak keinginan yang ada di kepalanya. Ia ingin sekali menjadi raja di istana yang baru. Padahal ambisi ini  yang menyebabkan atau kesulitan ekonomi di rakyat sekarang.

“Sekarang Presiden Jokowi mencari selamat dengan mengatakan saya enggak menginginkan itu. Iya, tapi dia membuat keterangan bahwa saya tidak menginginkan 2024 itu, ditunda. Tapi dia cuma bilang jangan berpikir mengucapkan penundaan. Tapi dia sendiri enggak mengatakan bahwa dia enggak ingin. Dia itu masih ingin terpilih karena diam-diam dia sponsori orkestrasi daerah,” tegas pengamat politik Rocky Gerung kepada wartawan FNN Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Kamis, 07 April 2022.

Sebelumnya Jokowi meminta segenap jajaran menteri kabinet Indonesia Maju untuk tidak lagi menyuarakan isu penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan Presiden.

Presiden Jokowi meminta agar para menteri fokus menjalankan tugasnya masing-masing terutama dalam menghadapi ancaman krisis akibat situasi global serta tren kenaikan inflasi.

“Dan jangan menimbulkan polemik di masyarakat, fokus pada bekerja dalam penanganan-penanganan kesulitan yang kita hadapi, jangan sampai ada lagi yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan, urusan perpanjangan,” kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden.

Pernyataan Presiden Jokowi yang melarang keras jajaran menteri membahas isu penundaan pemilu itu sontak menuai komentar dari sejumlah pihak, salah satunya disampaikan oleh Rocky Gerung.

Rocky Gerung menilai bahwa larangan Presiden Jokowi tersebut justru terkesan hanya sebuah akal-akalan untuk mengelabui masyarakat.

“Presiden Jokowi emang ucapkan itu, tapi kan yang diucapkan di sidang kabinet itu diplomasi politik bahwa seolah Presiden mendengarkan suara rakyat,” kata Rocky.

Rocky Gerung curiga bahwa Presiden Jokowi diam-diam sudah mengutus asistennya ke daerah-daerah untuk melancarkan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden.

“Kan kita tahu semua bahwa ini akal-akalan aja, seolah-olah presiden di depan rakyat bilang ‘saya tidak ingin ditampar’ padahal kita semua pengen nampar dia karena dia gak konsisten,” ujar Rocky Gerung.

“Yang dihentikan ucapanya, tapi aktivitasnya tetap jalan,” lanjutnya.

Mantan dosen Filsafat Universitas Indonesia itu juga mengatakan bahwa aksi pembulatan tekad untuk mendukung perpanjangan masa jabatan Presiden ini akan terus berlanjut meski Presiden Jokowi sudah mengeluarkan peringatan.

Menurut Rocky Gerung, perpanjangan masa jabatan ini sudah menjadi tujuan dari Presiden Jokowi yang tidak bisa dihentikan.

“Kita akan lihat terus operasi pembulatan tekad, gak mungkin dihentikan, karena sudah menjadi tujuan utama Presiden Jokowi adalah menikmati kekuasaan agar bisa menikmati ibu kota baru, itu satu paket lah,” pungkasnya. (ida, sws) 

420

Related Post