Jokowi Merasa Aman dan Nyaman Dipuji Prabowo

Jakarta, FNN - Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti pujian yang dilontarkan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto kepada Presiden Joko Widodo belum lama ini.

Terbaru Prabowo menyatakan tidak bersalah telah bergabung ke pemerintah saat hadir bersama Jokowi dalam acara bertajuk 'Istighosah dan Doa Bersama' yang digelar Rabithah Melayu-Banjar di Tabalong, Kalimantan Selatan pada Jumat (17/3).

Dalam sambutannya di depan ulama dan masyarakat Melayu Banjar, Prabowo menyebut Jokowi banyak memberinya pelajaran saat kunjungan kerja ke berbagai daerah di Indonesia.

Sebelumnya, Prabowo memuji Presiden Jokowi. Ia menyebut dirinya banyak belajar dari Jokowi soal urusan memimpin negara.

Terkait hal itu, Rocky menilai Prabowo merupakan sosok yang jujur dan apa adanya. Kata Rocky, Ketua Umum Gerindra itu seolah-olah berani menunjukkan bahwa ia rela mengikuti Jokowi lantaran dirinya sendiri merasa didukung oleh Jokowi sebagai penerus.

“Akan tetapi tetap kita melihat bahwa Prabowo lebih jujur sebenarnya, dia mengatakan bahwa saya memang ingin mengikuti Jokowi, saya memang merasa di endorse oleh pak Jokowi,” ujar Rocky Gerung kepada wartawan senior FNN, Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Forum News Network, Sabtu (18/3/2023).

“Tentu endorsement itu ada faktannya karena Pak Jokowi di mana-mana merasa aman bareng Pak Prabowo,” imbuhnya.

Menurut Rocky poin yang menjadi alasan Prabowo terang-terangan kerap memuji Jokowi adalah lantaran dirinya merasa dipercaya untuk mengasuh Jokowi pasca lengser.

“Jadi poin yang pertama adalah Prabowo merasa dirinya dipercaya jokowi untuk merawat, mengasuh Pak Jokowi setelah lengser,” ujar Rocky.

Maka, menurutnya, Prabowo tentu memiliki kalkulasi taktis dan strateginya sendiri saat masuk ke dalam kabinet.

“Pak Prabowo tentu punya kalkulasi taktis atau strategi tersendiri untuk masuk ke dalam kabinet, yang keluar hari ini adalah kepentingan bangsa,” terangnya.

Namun, Rocky meyakini ada hal lain yang membuat Prabowo begitu ambisius untuk berkecimpung di kursi istana pada pemerintahan Jokowi.

“Tapi mungkin ada hal lain yang kita nggak tau bagaimana Prabowo melihat sejarah hidupnya sehingga dia berupaya terus untuk tiba pada kursi kekuasaan,” ujar Rocky.

“Dan itu adalah hak dia berupaya membuktikan bahwa peristiwa sejak era reformasi kan selalu memojokkan Pak Prabowo,” lanjutnya.

Sehingga, kata Rocky, kemungkinan langkah yang ditempuh Prabowo dengan masuk ke kabinet Jokowi adalah sekaligus untuk membersihkan namanya dari bekas Era Orde Baru.

Di balik itu semua Rocky menyebut bahwa politik Indonesia memang jauh dari pola dan sistem, melainkan pada sosok.

"Politik kita sejak awal bertumpu pada person bukan pada sistem. Kalau bertumpu pada demokrasi tentu pola otomatis akan terbagi antara perintah dan oposisi. Tetapi karena Jokowi tidak menghendaki itu maka terjadilah dekat mendekati dan saling merambah. Karena saling merambah maka ungkapan di antara mereka gak masuk akal," pungkasnya  (Ida)

360

Related Post