Kabareskrim Mengecek Kesiapan Pengamanan Piala Dunia U-17 di Surabaya

Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada (tengah) saat mengecek kesiapan para personel untuk mengamankan Piala Dunia U17 di Surabaya. (Sumber: ANTARA)

Surabaya, FNN - Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) Komisaris Jenderal Polisi Wahyu Widada melakukan pengecekan kesiapan pengamanan Piala Dunia U-17 di Surabaya, Kamis.

"Seluruh personel harus benar-benar melaksanakan tugas pengamanan secara profesional dan proporsional," kata Komjen Wahyu Widada setelah apel gelar pasukan Operasi Aman Bacuya 2023 di Mapolda Jatim.

Pria yang juga menjabat Kepala Operasi Pusat (Kaopspus) Operasi Aman Bacuya 2023 itu turut mengecek kelengkapan sarana prasarana Polri, seperti alat khusus (Alsus) maupun alat material khusus (Almatsus) beserta peralatan lainnya.

"Ini merupakan suatu kebanggaan dan sekaligus prestasi karena Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U17, untuk itu kita semua yang hadir di sini harus bangga karena menjadi bagian dari sejarah untuk melakukan pengamanan peristiwa yang sangat penting bagi bangsa Indonesia," tuturnya.

Piala Dunia U-17 akan digelar di empat stadion yaitu, Jakarta Internasional Stadium di DKI Jakarta, Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Jawa Barat, Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah dan Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jawa Timur.

Pria dengan tiga bintang emas itu menegaskan baik stadion maupun tempat latihan harus dilakukan pengamanan secara maksimal.

Meskipun Piala Dunia U-17 adalah piala dunia usia muda dan untuk penonton segmennya adalah pemuda dan remaja usia di bawah 17 tahun namun terdapat beberapa hal yang harus diantisipasi.

Untuk itu, ia menekankan kepada personel agar mengantisipasi terjadinya kerumunan di pintu masuk stadion, kemacetan, pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, gesekan fisik antarpendukung kesebelasan, penghadangan, penyerangan, pelemparan terhadap wasit, pemain dan tim official.

Selain itu, hal lain yang perlu diwaspadai seperti pelemparan kembang api ke lapangan, spanduk yang dibawa pendukung bersifat politik maupun dukungan terhadap salah satu negara yang berkonflik, aksi ancaman bom, bom bunuh diri dan penyerangan terhadap aparat keamanan (TNI/Polri).

"Personel pengamanan harus mengantisipasi adanya aksi kejahatan konvensional, kejahatan jalanan dan aksi premanisme, aksi sabotase jalannya rangkaian Piala Dunia U17 dan kejadian kontijensi serta bencana alam," kata dia.

Dia menyebut rencana operasi telah disusun untuk dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam pelaksanaan tugas pengamanan.

Petunjuk dan arahan juga telah diberikan baik melalui rapat koordinasi maupun surat telegram dan telah dilaksanakan latihan pra operasi baik secara parsial oleh empat Satgas Pamwil dan Satgas Mabes Polri yang dilibatkan dalam Operasi Aman Bacuya 2023.

"Dalam pelaksanaan pengamanan kegiatan yang berskala Internasional ini, tentu kita tidak ingin membuat kesalahan sekecil apapun, oleh karena itu kita persiapkan semaksimal mungkin mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendaliannya," ucapnya.

Wahyu Widada menginstruksikan kepada seluruh personel agar menjaga kepercayaan pemerintah terhadap TNI-Polri untuk menjadi bagian dari pengamanan turnamen yang sangat penting ini.

"Setiap personel harus mewaspadai potensi ancaman sekecil apapun yang dapat mengganggu jalannya penyelenggaraan dan seluruh rangkaian penyelenggaraan Piala Dunia U-17. Ini merupakan pertaruhan negara kita di kancah dunia Internasional," tuturnya.

Sebagaimana yang diketahui, Piala Dunia U-17 Indonesia bakal dibuka pada 10 November 2023 di Stadion GBT, Surabaya.

Di stadion tersebut, Timnas Indonesia U-17 bakal sepenuhnya memainkan laga di grup A, yakni di Ekuador, Maroko, dan Panama.(ida/ANTARA)

300

Related Post