Kasus Goto, Itu Jelas Insider Trading, Mem-backup Bisnis Keluarga dengan Memanfaatkan Kedudukan sebagai Penguasa

Erick Thohir dan Garibaldi Thohir

Jakarta, FNN - Pasca Rakernas Projo, bursa pencapresan makin menghangat. Ketum PKB Muhaimin Iskandar menyatakan siap berkoalisi dengan Golkar, PAN dan PPP kalau dia yang menjadi capresnya. Kumpulan orang-orang ini oleh publik disebut sebagai “pasien rawat jalan KPK”. Ada juga Erick Thohir yang digadang dipasangkan dengan Ganjar Pranowo.  Tapi Erick Thohir punya masalah serius berkaitan dengan saham GOTO dan keterlibatan kakaknya Erick, yakni Garibaldi Thohir.   

“Ya, akhirnya politik itu artinya bongkar membongkar kejahatan. Padahal sebetulnya rakyat ingin ada kebaikan di depan, dan memang kita enggak lihat apa sebetulnya versi kebaikan buat Indonesia yang dibicarakan oleh Erick Thohir. Aset nasional saja, aset negara tidak bisa dia selamatkan. Bahkan insider trading terjadi untuk kepentingan politik yang dibahas terus oleh pengamat,” kata pengamat politik Rocky Gerung dalam wawancara eksklusif dengan wartawan senior FNN, Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin, 23 Mei 2022.

Rocky menyebut, Agustinus Edy Kristianto, pegiat media sosial yang selalu tajam untuk melihat bahwa problem-problem bangsa ini bukan pada elektabilitas, tapi pada koruptibilitas.

Rocky melihat Erick Thohir memang mondar-mandir di kawasan yang makin lama makin ke arah rural, ke arah pedesaan. Tetapi, orang desa terlalu jauh isunya untuk mengerti apa sebetulnya yang menjadi tanggung jawab Erick Thohir.

“Jelas itu insider trading, mem-backup bisnis keluarga dengan memanfaatkan kedudukan sebagai penguasa, lalu memerintahkan BUMN untuk tanam saham di situ. Itu poin  yang dalam masyarakat beradab tidak boleh karena itu conflict of interest,”papar Rocky.

Jadi, kata Rocky dari satu prinsip itu saja Erick Thohir mustinya sudah bisa bilang oke, ‘saya berhenti karena saya terlibat conflict of interest’.

“Tapi, nanti tim suksesnya akan bilang ya itu kan belum tentu. Bisa ke depan itu justru gojek Tokopedia ini bisa berkembang 300 kali dari sinisme hari ini. Oh iya, 3000 tahun lagi itu masih bisa berkembang, tapi Gunung Tambora sudah 13 kali meletus kalau begitu. Jadi tetap kita musti lihat etika itu musti ada,” tegasnya.

Menurut Rocky, Erick Thohir bisa dianggap sebagai orang yang di masa depan menjadi pemimpin, dengan catatan kalau dia mengakui bahwa hari ini dia gagal. Gagal memulihkan aset BUMN, bahkan gagal untuk mempertahankan profesionalitas di kalangan BUMN.

“Berapa banyak komisaris yang diangkat tanpa kapasitas. Jadi kita musti betul-betul tega untuk mengatakan Pak Erick berhenti saja. Anda itu komorbidnya banyak betul. Itu bahayanya,” kata Rocky.

Akan tetapi fakta seperti ini bagi Jokowi, bukan masalah yang harus dituntaskan. Rocky menduga Jokowi menikmati kondisi ini.

“Orang semacam Pak Jokowi tetap merasa bahwa, ya saya punya beberapa pion. Biarkan pion itu bertengkar duluan. Itu yang namanya politik pecah belah, ala politik Mataram. Bagian buruk dari politik Mataram adalah memecah-belah untuk kepentingan Si Raja sendiri. Bahkan mengadu domba itu bukan sekadar tradisi de vide et impera Belanda, tetapi sistem kerajaan selalu begitu, ingin memecah belah supaya kekuasaan sang raja bertahan terus,” tegasnya.

Rocky menduga Jokowi memanfaatkan politik pecah belah ini dengan cara kompor-komporin orang yang sedang berambisi menjadi presiden. Ada Erick Thohir, ada pula Ganjar Pranowo.

Hal semacam ini menurut Rocky tidak dibaca oleh lembaga survei. Lembaga survei hanya mau melihat elektabilitas, padahal permainan kotor politik juga musti dibongkar. Teman-teman di daerah tahu bahwa nggak mungkin Indonesia ini selamat kalau permainan kotor politik yang justru dielu-elukan di head line.

Oleh karena itu mereka menunggu supaya selalu ada analisis, apakah Erick Thohir bisa jadi pemimpin? Bisa. Kenapa? Karena konstitusi kita bilang siapa pun boleh jadi Presiden. Tetapi, apakah dia memenuhi kriteria etikabilitas, ya pasti tidak.

Rocky menegaskan bahwa kasus yang dibongkar oleh Agustinus itu sudah menunjukkan tidak ada etikabilitas pada Pak Erick Thohir.

“Apakah Pak Erick Thohir bisa dipilih? Bisa, asal pemilihnya itu adalah pelanggan Tiktok. Kan itu intinya. Kalau di tiktok ya terpilih saja. Tetapi ini soal kita,” paparnya.

Demikian juga kata Rocky soal Pak Muhaimin yang selalu ada bagian konyolnya, tetapi juga ada semacam kekhawatiran bahwa suatu waktu komorbid politik duren itu akan tiba di meja Pak Muhaimin.

“Jadi zig zag di antara mereka itu sekadar zig zag untuk menyelamatkan diri sebetulnya. Bukan zig zag untuk menyelamatkan bangsa ini,” pungkas. (ida, sws)

523

Related Post