Kedzoliman Akan Segera Tumbang
Oleh Sugeng Waras
Sikap super damai yang ditunjukkan oleh sebagian besar rakyat Indonesia dalam menghadapi super ketat penjagaan dan kesiagaan aparat terus menggema di seluruh pelosok tanah air. Masyarakat berkonvoi dengan membentangkan spanduk Jokowi Mundur dan teriakan Tegakkan Keadilan serta Yel Yel Allahu Akbar dan Merdeka juga terus menggelora di seantero Indonesia.
Tampaknya rakyat sudah sangat gerah dengan bobroknya supermasi hukum yang ditindas dengan arogansi kekuasaan dan kesewenang-wenangan oleh oligarki yang telah memperalat, memperperosokkan dan menjerumuskan TNI POLRI sebagai bemper yang dipoles sebagai garda terdepan dan benteng terakhir pemerintah, dalam menerapkan Demokrasi Terpimpin.
Legislatif dan yudikatif diberangus dan dilemahkan peran dan fungsinya, dibuat tak berdaya dan ompong melompong tak berkutik dan tak berdaya dalam tugasnya untuk memberdayakan supermasi hukum dan rakyat sebagai kedaulatan tertinggi negara.
Penindasan dan kesewenang-wenangan terhadap rakyat semakin menggila. Tetapi kita harus paham dan sadar, bahwa tidak ada konspirasi jahat meskipun dilakukan secara terstruktur, masif dan sistematis yang akan memenangkan kebenaran. Kesombongan akan terlibas oleh kearifan, kesewenang-wenangan akan tergilas oleh kesabaran.
Kasihan, TNI POLRI hanya menjadi budak dan jongos penguasa yang didominasi oleh segelintir orang saja.
Sesungguhnya, saya tidak yakin akan kesolidan dan kevalidan penguasaa saat ini. Bukan karena pakaian yang gagah dan perlengkapan yang modern yang dilengketkan di badan aparat Brimob yang ditunjukkan kepada rakyat, sesungguhnya sikap moral yang melindungi dan mengayomi rakyat yang ditunggu-tunggu dan diharapkan oleh rakyat.
Tagline Presisi yang dicanangkan Kapolri ternyata hanya sebatas slogan yang mencoreng kepolisian itu sendiri. Faktanya inkonsistensi!
Bahkan kini TNI semakin menunjukkan sikap ketidakjelasan dalam keberpihakanya terhadap rakyat.
Ingat TNI POLRI, lahir dan berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Jangan bermimpi untuk menekan, menakut-nakuti, menindas, dan mengintimidasi rakyat, terutama terhadap umat Islam lebih khusus kepada tokoh agama, ulama, kyai, dan habaib.
Paham dan sadari bahwa kesewenang-wenangan rezim, tidaklah kuat!
Hanya beberapa gelintir orang buzzer, penjilat dan pengkhianat, yang merasa kebal hukum, padahal rapuh.
Ulah kalian akan tergulung oleh ketegasan hukum!
Wait and see!
Oleh karenanya, saya menghimbau, perkuat persatuan dan kesatuan masyarakat, untuk menghentikan dan meluruskan aparat dzolim. Yakin dan percayalah hanya segelintir orang yang membuat rakyat terdzolimi.
Adapun sebagian besar TNI POLRI masih berpikir sehat, untuk bergerak bersama-sama dan berpihak kepada rakyat pada saat yang tepat.
Sekali lagi, teruskan perjuangan dalam menegakkan kebenaran dan keadilan. Jangan menggeneralisasi TNI POLRI dicampuradukkan dengan para pengkhianat dan penjilat.
Kunci kekuatan dan kebenaran negara, sangat tergantung pada kesadaran dan kemauan TNI POLRI bersama sama dan berpihak kepada rakyat.
Pahami dan sadari, pangkat dan jabatan kalian sekarang hanya sementara. Yang pasti cepat atau lambat, kalian juga akan mati. Oleh karenanya, matilah di jalan Allah, yang memperjuangkan hak-hak dan kedaulatan rakyat!
Allahu Akbar. Merdeka.
*) Purnawirawan TNI AD