Kepung dan Hancurkan PSN
Oleh Sutoyo Abadi | Koordinator Kajian Politik Merah Putih
"Engkau harus menjadikan musuh mengakui kekalahannya dari lubuk hatinya." (Miyamoto Musashi,1584 - 1645).
Taipan Oligarki masih menggunakan celah apapun untuk bertahan, termasuk dengan sisa sisa kekuatan mantan Presiden Jokowi yang selama ini digunakan sebagai palu godamnya mulai melemah. Perlawanan rakyat terus membesar mengepung psikologis dan pikiran mereka.
Reaksi mereka makin sempit, rute jalan pintas seperti sebelumnya menggunakan Jokowi sebagai agent boneka Oligarki, tidak akan bisa digunakan untuk Presiden Prabowo Subianto.
Presiden Prabowo Subianto sejak kampanye Pilpres 2014 dan 2019 adalah anti dominasi Oligarki yang akan menguasai negara. Oligarki lengah pada Pilpres 2024 taktik Prabowo Subianto menyelinap dari dalam.
Serangan dan perlawanan rakyat yang bersifat psikologis, rakyat Banten telah berikrar tidak akan menyerah dan berkobarnya perlawanan rakyat di beberapa daerah akan tetap melawan, menjadikan Oligarki rentan diserang dari banyak sisi itu sama dengan pengepungan secara fisik.
Pertahanan mereka mulai bergeser ketika alat keamanan TNI dan Polri sudah berkali kali di ingatkan Presiden Prabowo Subianto dalam berbagai kesempatan jangan menjadi backing korupsi, suap dari kekuatan yang akan merugikan rakyat
Muncul fenomena baru menggunakan kekuatan sipil sewaan baru bahkan muncul dari ulama dan ormas Islam, yang sudah dikenal selama ini biasa ngamen dan mengais recehan dari para bandit politik. Termasuk oknum anggota DPR dan menteri yang tolol dan masih buta mata hatinya
Jokowi dan para Taipan Oligarki sebenarnya mulai ketakutan bersamaan Presiden Prabowo Subianto mulai bersikap dengan bebas, mandiri lepas dari pengaruh Jokowi yang selama ini sangat yakin Prabowo Subianto bisa dikendalikan, sekalipun terlihat lambat pasti akan berbalik arah.
Mereka mulai paranoid membayangkan harapan Proyek Strategis Nasional (PSN) akan terus diserang yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, akhirnya akan tenggelam.
Pergerakan melawan arogansi Taipan Oligarki di seluruh Nusantara akan terus membesar. Kekuatannya tidak hanya akan mengepung di pastikan akan membakar semua Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagai musuh negara.
Backup oknum keamanan baik TNI dan Polri harus mundur yang selama ini menjadi bagian kaku dan kejam kekuatan Taipan Oligarki harus mundur. PSN hampir pasti akan dimusnahkan oleh kekuatan rakyat.
Taipan Oligarki dan pendatang TKA etnis Cina, akhirnya harus di usir dari Nusantara, akan menjadi monyet terkurung dalam kandang, bukan karena tidak cerdik dan gesit melainkan karena tidak mempunyai tempat untuk bergerak bebas.
Gangguan dari buzer dan para penghianat yang menjadi monyet Taipan Oligarki harus di sadarkan atau dibina agar sadar atas kelakuannya sebagai boneka Taipan Oligarki, kalau tetap tidak bisa dibina layak di binasakan sekalian.
Kehidupan manusia akan menjadi sia sia lewat pemikiran terus mengalah dan sikap diam tanpa perlawanan. Lawan hentikan dan musnahkan semua PSN yang nyata telah menjadi musuh negara.
Kepung dan hancurkan PSN - jangan sekali kali ada kompromi dan negosiasi harga dengan penjajah. Fabel Aesop mengatakan : "mempersiapkan diri setelah bahaya datang adalah sia-sia". (*)