Koalisi Mahasiswa, DPD dan Emak Emak Merupakan Poros Baru Mempercepat End Game

Hersubeno Arief dan Rocky Gerung

Jakarta, FNN - Aliansi BEM SI melakukan unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (28/3/2022). Mereka melakukan empat tuntutan antara lain: pertama mengingatkan kembali janji-janji kampanye atau visi misi Jokowi-Ma'ruf untuk dipenuhi sampai masa jabatannya berakhir. Kedua,  menolak penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode, ketiga menolak pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru, dan terakhir stabilitas serta ketersediaan harga bahan pokok. Ada juga tuntutan agar Presiden Joko Widodo turun.

Menyikapi mulai maraknya gerakan mahasiswa, pengamat politik Rocky Gerung menyambut baik karena memang masyarakat sipil menunggu gebrakan mahasiswa.

"Persoalan kita hari ini adalah terjadinya kekacauan dalam istana. Yang paling peka mendeteksi pertama kali adalah mahasiswa," kata  Rocky Gerung dalam perbincangan dengan wartawan FNN, Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin, 28 Maret 2022.

Ditegaskan Rocky bahwa sejak awal seluruh kritik masyarakat sipil adalah menunggu mahasiswa bergerak. 

"Memang momentum itu selalu tersedia. Gak usah anggap bahwa mahasiswa itu berani. Mereka selalu punya dimensi  dan insting intelektualitas yang kadangkala lambat tapi bisa menimbulkan gempa bumi politik," paparnya.

Gerakan mahasiswa kali ini, kata Rocky sesungguhnya sudah sering dilakukan. "Ada banyak gerakan di daerah dan akhirnya terakumulasi gerakan nasional," tegasnya 

Yang harus kita catat adalah bahwa publik  tahu kehidupan sosial itu selalu punya rumus, kalau ada keadaan memburuk tentu akan ada upaya memperbaiki. "Dan upaya itu datang dari kalangan intelektual kampus, tapi bukan kalangan yang kemarin datang ke Jokowi, kelompok Cipayung Plus Minus," selorohnya.

Rocky menegaskan bahwa gerakan ini akan terhubung dengan soal-soal lain yaitu upaya untuk mempersoalkan presidential threshold.

Apalagi, Yusril Ihza Mahendra telah berduet dengan La Nyalla untuk menggugat UU IKN ke Mahkamah Konstitusi.

"Keduanya punya nyali konstitusional yang lengkap. Pak La Nyalla mengerti bahwa DPD itu langsung mewakili rakyat. Kalau DPR kan wakil dari partai," tuturnya.

Sekarang ini kata Rocky, gerakan makin nyata, ada mahasiswa dan ada pula emak emak. Di samping itu juga ada gerakan dari DPD dan PBB. "Ini merupakan poros baru yang akan mempercepat end game," pungkasnya. (Ida, sws)

364

Related Post