Kominfo Mencatat 20 Ribu Delegasi Akan Menghadiri Forum Air Dunia 2024

DIrjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong di sela-sela pertemuan konsultasi jelang WWF ke-10 di Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (12/10/2023). (Sumber: ANTARA)

Badung, Bali, FNN - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat sebanyak 20 ribu delegasi dari 171 negara akan hadir pada Forum Air Dunia (WWF) ke-10 di Bali pada tanggal 18-24 Mei 2024 guna membahas tentang air untuk kesejahteraan.

"Dari sisi ukuran, forum ini besar sekali, bahkan kemungkinan lebih besar dari G20 kalau melihat negara peserta," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong di sela-sela pertemuan konsultasi WWF ke-10 2024 di Jimbaran, Bali, Kamis.

Dia mengatakan rencananya forum internasional itu juga akan dihadiri sejumlah kepala negara dan dibuka oleh Presiden Joko Widodo.

Usman menambahkan persiapan WWF ke-10 telah berjalan selama hampir dua tahun dengan sejumlah pertemuan, di antaranya di Beijing, China, dan Jakarta pada Februari 2023.

Sementara itu, lanjutnya, Kementerian Kominfo mendukung komunikasi publik terkait forum tersebut, termasuk mengadakan temu media yang membahas WWF ke-10.

"Dengan peserta yang banyak, dari sisi kami harus menyiapkan media center yang bagus, jaringan internet kapasitas besar. Ini wartawan dari berbagai negara hadir," imbuhnya.

Dia menambahkan isu utama WWF ke-10 itu menyangkut air untuk kesejahteraan atau keadilan air.

Selain itu, WWF juga membahas dua hal tentang air, yakni berkaitan dengan keputusan politik dari pemimpin dunia serta air untuk keadilan, mengingat terjadi kesenjangan ketersediaan air di berbagai belahan dunia seperti di negara-negara kawasan Afrika.

Oleh karena itu, dia mengatakan perlu kolaborasi dan upaya bersama untuk konservasi air dan menjaga agar pasokan air tidak tercemar oleh pencemaran.

"Ini sangat tergantung kepada kepedulian atau political will dari pemerintahan di dunia; dan kedua untuk keadilan karena ada kesenjangan antara negara yang berlimpah dengan negara yang mengalami krisis air misalnya di Afrika," ujar Usman Kansong.(ida/ANTARA)

164

Related Post