Luhut Akui Sakit dan Dirawat di Singapura, Tetapi Kita Perlu Info Lebih Detail Terkait Kedudukan Luhut yang Sangat Strategis

Luhut Binsar Pandjaitan

Jakarta, FNN – Akhirnya, Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan memberi penjelasan kepada publik perihal kondisi kesehatannya, seperti saran FNN agar tidak muncul spekulasi macam-macam.  Walaupun ada penjelasan Luhut, tapi kita juga belum tahu persis seperti apa kondisinya. Yang jelas, Luhut mengaku bahwa dia perlu istirahat dan seorang sahabatnya, Menteri di Singapura, menyarakan agar dirinya dirawat di Singapura. Seperti diketahui dari sumber-sumber sebelumnya bahwa Luhut menjalani perawatan jantung di RSPAD Gatot Soebroto.

“Jadi, ada kepastian bahwa sakit, ya itu semua orang bisa tiba-tiba jatuh sakit. Tetapi, yang jadi pembicaraan publik adalah apakah Luhut mendelegasikan atau Jokowi meminta orang lain untuk menggantikan fungsi-fungsi Luhut? Jadi, itu sebetulnya yang lebih menarik diketahui oleh publik karena kedudukan Luhut yang sangat strategis,” ujar Rocky Gerung dalam kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Rabu (10/10/23) menanggapi penjelasan Luhut kepada public mengenai kondisi kesehatannya.

Tetapi, lajut Rocky, begitu Luhut muncul, ada semacam kegembiraan bahwa yang bersangkutan masih bisa menjalankan fungsinya sehari-hari. Masalahnya, berapa lama Luhut harus istirahat.  Karena berapa lama itu terkait langsung dengan kondisi politik di negeri ini.

“Kebetulan kita lagi bicara tentang masalah-masalah pemilu. Tentu kehadiran Luhut dalam proses-proses ini sangat menentukan, karena Jokowi selalu asistensi Luhut diperlukan,” tambahnya.

Walaupun munculnya Luhut belum secara fisik, tapi ada tulisan yang tentu bukan ditulis oleh Luhut sendiri. Oleh karena itu, akan lebih afdol jika Luhut muncul dengan video dengan kondisi yang sudah pulih kesehatannya sehingga bisa lebih meyakinan publik. Penjelasan sekarang ini hanya menjawab rumor apakah betul dia di Singapura. Bahwa kondisinya seperti apa, masih tetap menjadi rumor. Tetapi, karena jabatan Luhut banyak maka kalau didelegasikan ke satu orang juga tidak mungkin.

“Kita punya keperluan untuk mengetahui lebih detail, bukan apa penyakitnya, tetapi seberapa sehat Luhut sekarang. Itu yang memungkinkan orang berharap banyak bahwa kabinet tidak terganggu dengan ketidakhadiran Luhut. Tetapi, kalau keadaan Luhut bisa diperlihatkan secara fisik, orang mungkin lebih merasa nyaman. Tentu Jokowi lebih tahu dan tentu laporan pada Jokowi lebih lengkap daripada laporan pada publik,” ujar Rocky.

Itu juga yang menurut Rocky akan kita tunggu dalam seminggu ini, apakah Jokowi menunjuk semacam ex officio pada kedudukan Menkomarinves itu. Kalau ada ex officio berarti Luhut memang harus istirahat panjang, sekaligus mengistirahatkan Luhut dari fungsi-fungsinya untuk mengambil kebijakan. Dan banyak jabatan yang disandang Luhut juga mesti digantikan secara ex officio.

“Jadi, bukan sekadar Luhut yang diganti, tapi juga puluhan jabatan Luhut itu, karena tidak mungkin pengganti Luhut menguasai semua jabatan itu. Di situlah keunikan Luhut,” ujar Rocky.

Tetapi, lanjut Rocky, kita mengerti juga kenapa keunikan itu akhirnya hanya ada pada Luhut. Tentu karena sejarah persahabatan Luhut dengan Jokowi, tentu karena lobi Luhut yang melebar dan meluas ke hampir semua belahan dunia, tentu karena kapasitas Luhut yang selalu mampu untuk jadi jembatan untuk menyelesaikan, terutama perselisihan politik. Kalau soal ekonomi gampang dikerjakan. Tetapi, menjadi semacam katalisator itu susah betul.

“Sebetulnya, kalau kita bilang kemampuan Luhut untuk membujuk dan menggertak tidak ada pada orang lain,” tegas Rocky.

Dalam diskusi bersama Hersubeno Arief, wartawan senior FNN, itu Rocky juga mengatakan bahwa kita akan coba mendeteksi keadaan ekonomi kita, seberapa rentan kalau tidak ada semacam katalisator Luhut. Demikian juga keadaan politik. Jadi, Luhut itu, walaupun portofolionya adalah Menko investasi, tetapi aktivitasnya melampaui politik sebetulnya. Keadaan-keadaan semacam ini yang juga menjadi kalkulasi dari mereka tidak nyapres.

Bagaimanapun, kata Rocky, koalisi yang masih terombang-ambing, ada Prabowo yang masih menunggu Keputusan Mahkamah Konstitusi, demikian juga di pihak PDIP atau bahkan kubunya Anies. Mereka sebetulnya ingin mendapat sinyal mengenai komposisi persaingan nanti ke mana.

“Nah, komposisi-komposisi ini kita tahu diam-diam itu juga dibuat Liquid oleh kehadiran Luhut. Bagaimana Luhut, misalnya, melobi Nasdem sehingga timbul kesan bahwa masalah-masalah Nasdem yang mencalonkan Anies bisa diselesaikan dengan pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi, semua itu adalah peran diplomasi Luhut,” tegas Rocky.(ida)

255

Related Post