Luhut dan Jokowi Ojo Kesusu Girang, Elon Musk Batal Berinvestasi dalam Waktu Dekat
Jakarta, FNN – Masih lekat dalam ingatan rakyat Indonesia, betapa sumringahnya wajah Presiden Jokowi saat bertemu dengan CEO Tesla Elon Musk. Waktu itu video-video Pak Jokowi berttemu Ellon Musk dipublikasi secara masif. Luhut Panjaitan juga kelihatan wajahnya cerah ceria.
Publik menganggap, Jokowi bakal mampu mengatasi kesulitan ekonomi pasca bertemu dengan orang terkaya di dunia itu. Namun anggapan publik ternyata keliru, belum sebulan pasca pertemuan, Menko Marives Luhut Pandjaitan memberi kabar tak sedap bahwa Elon Musk batal berinvestasi dalam waktu dekat.
“Itu mungkin Pak Luhut baru sadar, demikian juga Pak Jokowi, ketika mereka periksa foto-foto, ternyata Elon Musk pakai kaos oblong waktu itu. Mungkin mereka nggak sadar itu kalau kaos oblong karena terpukau dengan Space X. Jadi, itulah keterangan yang lebih masuk akal karena keseriusan itu tidak bisa perlihatkan oleh Elon Musk. Mustinya Elon Musk sudah bisa kita nilai bahwa ini orang sekadar basa-basi, karena formalitas tidak ada,” kata pengamat politik Rocky Gerung kepada wartawan senior FNN, Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa, 24 Mei 2022.
Rocky menegaskan bahwa bagaimanapun di dalam tradisi perjanjian bisnis musti ada sesuatu yang diperlihatkan sebagai tanda yang masuk akal bahwa bisnis ini bisa dijalankan kedua belah pihak.
“Jadi, bagus betul kalau Pak Luhut akhirnya akui bahwa itu sebetulnya pertemuan yang ilusioner, yang penuh ilusi, yang seolah-olah disihir masuk ke dalam suatu korporasi yang hitech, dengan segala macam kecanggihan - istilah itu - Pak Jokowi pasti nggak ngerti. Tapi belakangan kita paham bahwa tidak semudah itu. Dan Elon Musk juga orang yang pasti tahu tentang masa depan politik Pak Jokowi, yang segera berakhir mungkin sebelum 2024,” paparnya.
Mengapa Elon Musk tahu nasib Jokowi, karena para analis juga tidak hanya menganalisis ruang angkasa, tetapi ruang istana Presiden juga mereka nguping sebetulnya.
“Banyak bisnis intelijen yang beroperasi di Indonesia karena melihat Indonesia ada dalam keadaan krisis. Jadi, kalau Pak Luhut akhirnya bilang itu jangka panjang, itu artinya nggak akan terjadi. Jadi gampangnyya begitu,” tegasnya.
Rocky menyarankan, mustinya Luhut bilang secara jujur bahwa dia dan Jokowi cuma menjajaki dan menjajaki itu sama dengan tanda tanya besar apakah kita bisa dapat bisnis dari Ellon Musk atau tidak. Itu lebih jujur sebetulnya. Sehingga Pak Luhut tidak usah lagi marah-marah pada Elon Musk.
Orang seluruh Indonesa juga tahu, bahwa dulu Pak Luhut bilang: Emang kita republik pisang? “Sekarang Elon Musk bilang, nah kalian kepleset sama kulit pisang kalian sendiri,” sindirnya.
Kebebalan Luhut dan sebagian rakyat Indonesia soal kaos oblong Elon Musk saat bertemu Jokowi, hari ini terjawab sudah bahwa di mata Elon Musk, sosok Luhut itu kecil.
Apalagi jika ditunjukkan fakta saat Ellon Musk berkunjung ke Brazil bertemu dengan Presiden Brazil mengenakan jas, lalu diunggah oleh akun twitter-nya presiden Brazil, dan direply. Dulu Pak Jokowi juga mengunggah beberapa kali di tweeternya, Ellon Musk sama sekali tidak mereply.
“Saya bayangkan kalau Ellon Musk paham bahasa Jawa mungkin dia akan pasang statusnya atau Twitternya: Pak Luhut, Pak Jokowi, Ojo Kesusu. Gitu kata Elolon Musk,” papar Rocky.
Rocky menegaskan bahwa hal-hal semacam ini - yang melibatkan reputasi negara, harga diri bangsa segala macam, akhirnya diolok-olok penduduk dunia, terkena prank lagi dari Elon Musk.
“Jadi sebetulnya kemampuan kita untuk berdiplomasi memang dangkal sekali. Kan mustinya ada unit intelijen yang dikirim duluan, mantau bahasa tubuh Elon Musk, baru Pak Luhut datang. Setelah itu kirim ulang orang lagi, baru Pak Jokowi datang. Kalau sekarang Pak Jokowi cengar-cengir itu artinya akan jadi olok-olok baru dan akan terus ada di jejak digital. Sementara Elon Musk mungkin ketawa-ketawa, bego ini orang-orang ngapain sih berupaya untuk ndeketin gue tuh. Kira-kira begitu,” paparnya.
Rocky menegaskan bahwa bisnis dan politik hari ini, di dunia itu dipantau secara ketat karena menyangkut prospects recleaning dunia. Elon Musk pasti berpikir jauh bahwa apakah Indonesia bisa diandalkan kalau politik Indo-Pasifik Amerika menganggap Indonesia itu bukan proksinya itu. Kan itu semua menjadi bahan pertimbangan.
“Jadi sekali lagi bahwa bisnis dan politik itu harus dirancang dengan kapasitas akal yang betul berlapis-lapis,” pungkasnya. (ida, sws)