Luhut Minta GAMKI Jadi Agen Penggerak Ekonomi Setelah Pandemi
Depok, FNN - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan mengajak Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) dapat mengambil bagian menjadi agen penggerak ekonomi selama masa dan setelah pandemi COVID-19.
Hal itu diungkapkan Luhut saat menghadiri Konsolidasi Nasional dan Refleksi Akhir Tahun 2021 yang diselenggarakan DPP GAMKI secara daring, yang dimuat dalam rilis resmi DPP GAMKI di Jakarta, Senin.
Pada acara daring ini, DPP GAMKI mengusung tema 'Peran dan Inovasi Generasi Muda Dalam Percepatan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
"Saya berharap GAMKI menjadi agent of change atau sebagai teladan, inovator, pelopor, motivator, dan dinamisator bagi sesama anak bangsa hingga pada gilirannya mampu menjadi pengungkit bagi kemajuan negara Indonesia yang bermartabat," kata Menko Luhut Pandjaitan.
"Dan saya minta kalian menjadi anak-anak muda yang berkarakter. Untuk itu saya meminta agar karakter itu ada di Anda semua," ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia menyampaikan keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan penyebaran COVID-19. Kendati demikian, lanjutnya, pemerintah tetap membutuhkan kehati-hatian dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Selain itu, Menko Luhut menuturkan bahwa dalam penerapan PPKM berlevel, pemerintah selalu memonitor dengan menggunakan bukti data empiris beberapa metode pemodelan analisis statistik.
Menurutnya, pemodelan ini menjadi salah satu bagian penting dari proses analisis data yang akurat.
"Berbasiskan ini tadi, kami semua secara ilmiah. Kalau ada yang kritik saya dulu, saya bukan epidemiolog, bukan hanya epidemiologi juga yang menyelesaikan ini. Itulah yang membuat orang salah," tuturnya.
Oleh sebab itu, sambungnya, dalam menyelesaikan segala sesuatu dibutuhkan kolaborasi dalam bentuk kerja sama, interaksi, dan kompromi dengan seluruh pihak.
"Buat kalian yang muda-muda, menyelesaikan suatu masalah itu harus holistik, terintegrasi, tidak bisa sendiri-sendiri. Itu sebabnya berpuluh-puluh tahun negeri kita ini berputar-putar karena merasa kalau dia menteri bisa menyelesaikan ini sendiri. Tidak bisa. Itu yang membuat kita salah," kata dia.
Lebih lanjut, ia mengaku kerap melibatkan kementerian/lembaga lainnya jika dirinya mendapatkan tugas dari Presiden Jokowi.
"Saya mencoba menyelesaikan secara holistik. Artinya, pasti melibatkan berbagai kementerian/lembaga. Dan itu mungkin sebabnya orang mengatakan 'Luhut itu menteri segala urusan'. Sebenarnya tidak. Itu adalah orang yang tidak paham, orang yang tidak mengerti manajemen bagaimana mengatasi masalah," kata Menko Luhut.
Terkait perekonomian, Luhut menyebut bahwa saat ini ekonomi di Indonesia relatif baik. Sebab, pemerintah dapat menyeimbangkan antara penanganan COVID-19 dengan ekonomi.
"Semua elemen bangsa bergerak dalam penanganan pandemi COVID-19, sentra vaksinasi semua berjalan. Saya minta GAMKI juga. Kalian ikut dalam hal ini. Saya berharap GAMKI juga proaktif," ucapnya.
Sementara itu Ketua Umum DPP GAMKI Willem Wandik dalam sambutannya menyampaikan terimakasih atas kesediaan Menko Luhut Pandjaitan untuk memberikan arahan dan menjadi Keynote Speaker dalam kegiatan GAMKI.
Willem yang juga merupakan anggota Komisi V DPR RI ini mengharapkan program pemulihan ekonomi nasional dapat menyasar semua kelompok masyarakat, tidak hanya kelompok tertentu, atau yang dekat dengan elit-elit pemerintah saja.
"GAMKI siap untuk terlibat dalam melakukan kajian, program, ataupun memberikan masukan terkait pembangunan di daerah tertinggal dan Indonesia Timur, penyelesaian persoalan Papua, dan program beasiswa pendidikan, UMKM, dan afirmasi bagi pemuda-pemuda di daerah, yang ada di desa-desa dan kampung-kampung yang jauh dari kota-kota besar ataupun Pulau Jawa," tegasnya.
Menutup kegiatan Konsolidasi Nasional, moderator yang juga merupakan Sekretaris Umum DPP GAMKI Sahat MP Sinurat mengingatkan pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk secara konsisten menjaga situasi penyebaran COVID-19 yang rendah, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru, serta adanya varian baru COVID-19 yang sedang merebak di beberapa negara.
"Walaupun ada kekurangan dan ketidaksempurnaan, namun kami melihat Pemerintah terus berupaya melakukan yang terbaik dalam menangani Pandemi COVID-19. Saat ini tingkat penyebaran COVID-19 berada di angka terendah jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Semoga kita bisa konsisten menjaga situasi ini," ujarnya. (mth)