Menteri Trenggono Dukung Kampung Budi Daya Ikan Guna Dongkrak Ekonomi
Lebak, FNN - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mendukung pengembangan kampung-kampung budi daya perikanan di Indonesia guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi serta memenuhi ketersediaan pangan.
"Kami berharap pengembangan budi daya air tawar ikan patin mampu mensejahterakan masyarakat," kata Menteri Trenggono saat kegiatan peresmian Kampung Budi daya Patin Cisilad, Cileles, Kabupaten Lebak, Jawa Barat, Kamis.
Dalam kegiatan tersebut Menteri Trenggono sekaligus menebar 11.000 benih ikan patin di kolam budi daya.
“Ini adalah inisiasi yang baik, gerakan yang baik sebagai pengembangan model budi daya pedalaman dengan ikan yang dibudidaya sesuai dengan kearifan lokal. Model ini bisa mensejahterakan masyarakat di sini,” ujar Menteri Trenggono.
Ia menjelaskan pada pengembangan budi daya tersebut ada 196 kolam di Kampung Patin Cisalad yang memiliki luas 14 hektare dengan hampir tiga juta bibit ikan patin.
Pembangunan kampung budi daya perikanan sesuai dengan kearifan lokal, katanya, merupakan salah satu program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk tahun 2021-2024.
Pengembangan budi daya ikan patin itu tujuan untuk meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta menjaga keberlanjutan ekosistem dengan model budi daya terukur.
Dampak ekonomi yang timbul dalam usaha pembudidayaan ikan ini banyak, katanya, yaitu menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar sehingga perputaran ekonomi di wilayah Lebak berkembang pesat.
"Pengembangan model budi daya ini terukur dan dicoba dikembangkan selama tiga tahun ke depan,” kata Menteri Trenggono.
Ia mengatakan ikan patin sendiri merupakan salah satu komoditas unggulan budi daya air tawar di Indonesia yang dapat mendukung ketahanan pangan dan juga merupakan komoditas ekspor dengan nilai cukup tinggi.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 disebutkan bahwa ikan patin merupakan salah satu komoditas strategis perikanan budi daya dan pada 2020 jumlah produksi ikan patin nasional sebesar 408.538,657 ton.
Saat ini potensi budi daya air tawar ikan patin masih besar di seluruh Indonesia dan nilai ekspor juga bagus, katanya. "Untuk itu KKP akan secara serius mengembangkan komoditas ini sehingga benar-benar dapat menjadi salah satu komoditas andalan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata Menteri Trenggono.
Menteri Trenggono mendorong jajarannya melalui BLU LPMUKP, DJPB, dan DJPDSPKP untuk dapat mendukung infrastruktur dan juga sistem pembibitan hingga sistem pemasaran agar proses budi daya ikan patin Cisilad dapat lebih efisien.
“Saya ini ajak Direktur BLU, Dirjen Budidaya, dan Dirjen PDSPKP, Dirjen dan Direktur agar mendukung Kampung Budi daya Cisilad sehingga bisa menjadi model percontohan budi daya pedalaman, " kata Menteri Trenggono. (mth)