MER-C dan BWA Bersinergi dalam Program Wakaf Kapal Dakwah Dokter Care

Dari kiri ke kanan, dr. Zackya Yahya Setiawan, SpOk, Koordinator MER-C untuk Papua; Odi Mufrodi, Divisi Marketing BWA; dr. Sarbini Abdul Murad, Ketua Presidium MER-C; Agus Nia\'amillah, Program Development Head BWA dan Eka Kurniawan, Program Development BWA. Foto: (FNN/MER-C).

Jakarta, FNN - Badan Wakaf Al Qur’an (BWA) menyambangi Markas Pusat MER-C di bilangan Senen, Jakarta Pusat. Kunjungan BWA diterima oleh Ketua Presidium MER-C, dr. Sarbini Abdul Murad dan Koordinator MER-C untuk Papua, dr. Zackya Yahya Setiawan, SpOK.

Kepala Pengembangan Program BWA, Agus Ni'amillah menjelaskan, tujuan kunjungan membicarakan sinergi kedua lembaga khususnya dalam program pelayanan kesehatan.

“Program yang sedang disinergikan dengan MER-C adalah Program Wakaf Khusus dengan nama project "Wakaf Kapal Dakwah Dokter Care". Ini adalah kapal dakwah BWA yang ke-4,” ujar Agus. 

“Kita sebut Dokter Care karena selain kapal dakwah, juga berfungsi menjadi fasilitas kesehatan yang bisa meng-cover layanan ke kepulauan-kepulauan terpencil di nusantara. Harapannya ke sana, sehingga bisa sedikit memberikan solusi untuk permasalahan kesehatan saudara-saudara kita yang masih kesulitan menjangkau fasilitas kesehatan,” ucap Agus.

Sesuai dengan namanya, yaitu "Wakaf Kapal Dakwah Dokter Care”, maka BWA menjajaki kerjasama dengan MER-C sebagai lembaga kesehatan yang sudah berpengalaman. 

“Kami memandang MER-C tentu sudah memiliki kepercayaan dari umat untuk mengelola kegiatan yang bersifat layanan kesehatan dan kemanusiaan. Harapan kami pengadaan kapal ini bisa lebih bermanfaat karena akan dioperasikan bersama dengan lembaga kesehatan yang sudah terpercaya. MER-C menyediakan layanan dan tenaga medis, BWA menyediakan sarana kapal dan kegiatannya, yang nantinya tidak hanya dalam bidang kesehatan, tapi juga ekonomi, dsb,” jelas Agus.

Ia menambahkan saat ini kapal dalam proses modifikasi. “Kita harapkan awal tahun depan bisa beroperasi, sehingga masyarakat bisa segera menikmati layanan kesehatan ini," katanya.

Koordinator MER-C untuk Papua, dr. Zackya Yahya Setiawan, SpOk menyambut positif rencana kerjasama MER-C dan BWA, khususnya di Papua Barat. Pasalnya, wilayah program MER-C itu terdiri dari kampung-kampung yang tersebar di pulau-pulau, sehingga sangat membutuhkan transportasi berupa kapal.

“Karakteristik wilayah di Papua Barat membutuhkan transportasi kapal, karena tidak bisa dijangkau melalui darat, hanya bisa melalui air. BWA memiliki fasilitas kapal, MER-C memiliki SDM (Sumber Daya Manusia) dan pengalaman sekian belas tahun di Papua dan Papua Barat. Ini adalah sebuah peluang yang besar bagi kedua lembaga untuk program jangka panjang yang kita harapkan bisa segera terwujud.” ujar Zackya dalam siaran persnya yang diterima FNN, di Jakarta, Jum'at, 26 Agustus 2022. Pertemuan antara MER-C dan BWA berlangsung Kamis, 25 Agustus 2022.

Mengenai wilayah program, Zackya menjelaskan,  target wilayah yang akan disinergikan dengan BWA adalah seluruh Pulau Salawati dan Kepulauan Misol, di Kabupaten Raja Ampat. "Ini merupakan wilayah kerja MER-C. Namun, kendala keterbatasan dana sehingga kami hanya bisa sesekali saja ke sana," ujar Zackya.

BWA menurutnya sangat tepat menjadikan wilayah ini sebagai sasaran program karena populasi muslim di Papua Barat sekitar 90% dan menjadi wilayah dengan populasi terbesar muslim asli Papua. 

Zackya berharap, dengan sinergi ini, bisa memperpanjang waktu program dan memperluas jangkauan wilayah program.

Program kesehatan tersebut  bersifat swadaya yang membutuhkan dukungan semua pihak. Untuk itu, MER-C dan BWA mengajak masyarakat supaya turut berwakaf dan berdonasi pada aktifitas layanan kesehatan ini. (Anw/FNN).

620

Related Post