Merapat ke Umat Islam, Prabowo Disentil untuk Ingat Etika Berpolitik
Jakarta, FNN - Pada momen Lebaran 2022 ini Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terbilang paling sibuk berkunjung ke tokoh nasional dan ulama. Setelah dari Jogjakarta menemui Presiden Jokowi, Prabowo lalu ke Jakarta bersilaturahmi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dilanjutkan ke Jawa Timur menemui Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan para ulama Tapal Kuda. Setelah itu ia berkunjung ke ulama dan PBNU Cabang Cirebon Jawa Barat.
Menanggapi lincahnya Prabowo berpolitik di musim Lebaran ini pengamat politik Rocky Gerung menyatakan hal itu merupakan hal baik jika tujuannya untuk memperbaiki etika berpolitik.
"Bagus-bagus saja, jika tujuannya untuk menguji kembali etika berpolitik bahwa kalau berjanji jangan berbohong," kata Rocky kepada wartawan senior FNN Hersubeno Arief dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Ahad, 8 Mei 2022.
Rocky menegaskan bahwa politik bangsa ini sering diasuh oleh metafisik. Oleh karena itu sepak terjangnya kadang aneh.
Prabowo ke PBNU Cirebon itu menurut Rocky tentu dalam rangka menjajaki kembali hubungan dengan umat Islam. Sementara NU sendiri jelas membuka peluang kepada siapa saja. Rocky menyebut di situlah kemampuan NU untuk memperlihatkan netralitasnya.
"NU menerima semua unsur. Ini yang harus kita pahami. Sinyal NU itu harus dibaca berlapis lapis. Prabowo kalau masuk ke pesantren artinya ada bisikan bahwa dukungan umat Islam kepada Prabowo sedang menurun. Karena itu Prabowo menyapa lebih dulu sebagai bagian segmen politik Indonesia bahwa umat Islam kecewa dengan Prabowo. Ia ingin mengobati luka yang masih menganga karena kesalahan strategi Prabowo yang tidak melayani politik Islam, padahal dia diusung oleh umat Islam. Sekarang Prabowo mengambil kembali peluang itu," paparnya.
Rocky menyebut tak hanya Prabowo yang memanfaatkan Lebaran untuk berpolitik. Bahkan ada yang memperperpanjang safari politik, ada yang di Surabaya, ada yang di Bali untuk membaca tanda-tanda alam.
"Ini semua bagian dari keunikan politik Indonesia. Semua memperlihatkan hal- hal di luar pakem rasional," tegasnya.
Menurut Rocky, Jokowi di Bali mengunjungi hewan langka dan merenung, karena sedang banyak kelangkaan di ibukota.
"Langka minyak goreng, langka etika. Karena ini masih suasana Lebaran, biarlah pemimpin kita seperti Jokowi dan Prabowo melakukan Tapabrata menata batin," katanya.
Lebih jauh Rocky Gerung memprediksi Prabowo akan berpasangan dengan Puan Maharani di Pilpres 2024 mendatang.
Kendati Puan Maharani tak memiliki elektabilitas tinggi, status PDIP sebagai partai besar sekaligus pemilik 20 persen kursi di pemerintahan dinilai sebagai peluang menggiurkan.
Fakta tersebut juga mengantarkan PDIP menjadi satu-satunya partai yang berpeluang mempertahankan dominasinya di pemerintahan saat ini.
Dalam konteks itu, Rocky Gerung menilai niatan berkoalisi pasti muncul di benak Prabowo, meski PDIP merupakan lawan politik yang mengalahkannya di pemilihan presiden lalu.
Menurut Rocky, Prabowo Subianto tidak akan pernah mengalami dilema lantaran memiliki determinasi tinggi untuk menduduki jabatan presiden.
"Prabowo gak pernah punya dilema, dia punya determinasi, dan itu sebetulnya ajaib. Walaupun elektabilitasnya di bawah tapi Prabowo punya semacam watak untuk mendeterminasi keinginannya," ucap Rocky.
Rocky melanjutkan, watak determinasi itulah yang membuat Prabowo bersikeras mengejar posisi presiden, meski telah kalah berkali-kali dan memiliki peluang kecil dalam pemilu.
"Berkali-kali Prabowo mengalami dilema ini, tapi orang ini, sosok yang memang determinasinya kuat dan kalkulasinya itu didasarkan pada determinasi. Determinasi Prabowo mendahului kalkulasinya," ujar Rocky.
Rocky memuji determinasi Prabowo sebagai kelebihan. Dia meyakini sifat itulah yang berhasil membuat Prabowo beredar dalam dunia politik Indonesia hingga saat ini. (Ida sws)