Jakarta, FNN. Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Jenderal MPR Siti Fauziah mengatakan MPR terbuka bagi semua kalangan. "Ini rumah rakyat, rumah semua," kata Siti Fauziah dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Siti Fauziah mengatakan MPR RI merupakan rumah kebangsaan penjaga ideologi bangsa. Dia mengatakan hal itu dalam rangkaian acara Napak Tilas Rasul Jawa yang digelar 28 Maret hingga 4 April 2022.
Kegiatan yang digelar oleh Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia itu mendapat sanjungan, sebab dapat memperkuat kebinekaan bangsa Indonesia.
Dia mengatakan kegiatan Napak Tilas Rasul Jawa bertujuan untuk melestarikan budaya bangsa. Perempuan yang akrab dipanggil Bu Titi itu menyatakan apa yang dilakukan itu senafas dengan kegiatan MPR.
Menurutnya MPR tak pernah berhenti untuk menggaungkan semangat kebangsaan. Selama ini, MPR mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang lebih populer disebut Empat Pilar kepada masyarakat secara masif dan dengan berbagai macam metode.
"Jadi apa yang dilakukan oleh Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia sudah ikut mensosialisasikan Empat Pilar," ujarnya.
Dalam Sosialisasi Empat Pilar, menurut Siti Fauziah MPR juga menggunakan metode penggunaan budaya daerah. MPR kata dia sudah sering melakukan sosialisasi dengan wayang dan budaya daerah lainnya, seperti drama gong di Bali.
Langkah MPR itu menurutnya selain untuk mensosialisasikan Empat Pilar juga untuk melestarikan budaya bangsa. Sosialisasi lewat pendekatan budaya menurutnya akan terus digunakan oleh MPR sebab cara seperti ini mudah mengena dan digemari oleh masyarakat. "Jadi MPR ikut merawat dan melestarikan budaya bangsa," ucap dia.
Siti Fauziah dalam kesempatan tersebut mendoakan agar kegiatan yang berlangsung lebih dari seminggu itu bisa berjalan dengan lancar tanpa kekurangan apa pun. "Mudah-mudahan dalam perjalanan semua dimudahkan oleh Allah," ucapnya.
Selain mendoakan agar Napak Tilas Rasul Jawa berjalan sukses dan lancar, dirinya juga berpesan agar tim napak tilas dan rombongannya tetap menerapkan protokol kesehatan.
Ketua Panitia Napak Tilas Djajang Buntoro mengatakan Napak Tilas Rasul Jawa digelar bertujuan untuk merevitalisasi budaya bangsa Indonesia.
"Sesuai tema acara ini, yakni merevitalisasi nilai-nilai luhur budaya bangsa menyongsong Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh," kata dia.
Ketua Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia Yusuf Mudjiono menyampaikan napak tilas yang digelar bertujuan sebagai upaya untuk merawat nilai-nilai budaya bangsa. Sebagai pemeluk agama Kristen, umatnya kata dia juga ingin melestarikan budaya yang ada.
"Kami tak ingin meninggalkan budaya yang hidup di tengah masyarakat. Kegiatan ini juga sebagai wujud menjunjung tinggi budaya bangsa," ujarnya. (Sof/ANTARA)