Ngotot Mau Tiga Periode, Jokowi Dibuli Habis Megawati, Ganjar Tidak Dianggap

Jakarta, FNN - Setelah kemarin kita menyimak ”kejutan” dari Ibu Megawati pada hari ulang tahun (HUT) PDIP ke-50, ternyata banyak pengalamat yang salah. Sebelumnya banyak pengamat, bahkan media, menggiring opini bahwa akan ada kejutan nama capres dan kelihatannya mereka menggiring ke arah Ganjar. Tetapi, saat pidato pada HUT PDIP kemarin, Ibu Megawati, ternyata nama Ganjar tidak disebut sama sekali oleh Ibu Megawati. Bahkan, Kompas menggambarkan bahwa Ganjar duduk di belakang berdesakan dengan kader-kader lain. Yang sempat disinggung malah nama Pak Rudi yang sempat menjadi pendukung Ganjar dan kemudian mendapat teguran keras dari PDIP. Bisa dikatakan pula bahwa kesimpulan Rocky Gerunglah yang paling mendekati benar.

                “Ya, saya mendengar itu dan kita punya insting selalu bahwa Megawati dia matang. Lepas dari kontroversi yang sering terlontar dari uraian Ibu Mega, kemarin kita lihat Ibu Mega tetap ingin ingatkan bahwa dia itu adalah anak ideologis dari Bung Karno,” kata Rocky Gerung dalam Kanal Youtube Rocky Gerung Official edisi Rabu (11/01/23) bersama  Hersubeno Arief, wartawan senior FNN. Menurut Rocky, hampir sepanjang uraiannya, Ibu Megawati selalu bringing her father said.  Ayahnya selalu dibawa dalam pembicaraan itu.

Kita paham bahwa apa pun, menurut Rocky, PDIP adalah fakta politik identitas pertama, yaitu Soekarnonisme. Megawati tidak mau peduli dengan yang lain. Bahwa akan ada tukar tambah transaksi iya. Tetapi, hal yang sudah final itu mestinya menjadi dasar untuk mengevaluasi PDIP. Ibu Mega sudah mengerti bahwa semua surveyor itu dimaksudkan untuk mendorong Ganjar. Semua surveyor itu orkestrasinya dibuat di istana. “Dan justru karena mengerti  itu, Megawati malah mempermainkan lembaga-lembaga survei itu akhirnya, bahkan mempermainkan Pak Jokowi, mempermainkan Ganjar. Jokowi dibuli habis-habisan di situ. Itu teguran keras,” tegas Rocky.

Sementara itu, kata Rocky, kita lihat  Presiden Jokowi antara memperhatikan sambil menunggu Ibu Mega memperbaiki kalimat, tapi Ibu Mega tidak memperbaiki. Dia memang tahu bahwa Jokowi itu memang dihasilkan oleh keputusan Megawati. Jadi, sebetulnya itu yang kita anggap bahwa Mega tetap seseorang yang taat pada prinsipnya sendiri. Orang sering menganggap bahwa Bu Mega keras kepala, padahal bukan. “Itu karena dia tahu bahwa hanya melalui PDIP maka Jokowi bisa dipanggil dari Solo disuruh magang di DKI, kemudian diusulkan jadi presiden. Dan Ibu Mega tahu bahwa seluruh kebijakan presiden Jokowi dalam 7 tahun ini tidak menguntungkan PDIP, bahkan secara ideologis dianggap bahwa Jokowi memang menyebut kader PDIP, tetapi kebijakannya itu tidak mencerminkan prinsip berdikari dari Bung Karno,  berdiri di atas kaki sendiri. Jokowi bahkan berdiri dijadikan kaki oleh Cina di dalam ekonomi,” ujar Rocky.  

Itu semua ada di dalam media massa dan Ibu Mega dengan kemampuan instingtifnya meramu itu menjadi semacam uraian. “Jadi, sekali lagi, kata Rocky, kita lihat satu kualitas, walaupun orang bosan kemarin mendengar Megawati me me me (saya saya saya). Tetapi, itu adalah bagian dari sinyal bahwa Ibu Mega tidak ingin dikendalikan oleh para surveyor dan oleh tukar tambah istana. Jadi, Ibu Mega menang banyak kemarin,” kata Rocky.

Mungkin hal itu yang akan dievaluasi pagi ini oleh istana dan lembaga-lembaga survei bahwa memang Megawati itu adalah pemimpin. “Jadi, lepas dari soal-soal lain, khusus untuk peristiwa kemarin itu, kita kasih 12 jempol pada Ibu Megawati. Beliau tidak tergoda dan dia tahu bahwa partai ini didirikan untuk bertempur, bukan untuk dijadikan peralatan oligarki,” ujar Rocky. Bahwa ada masalah di dalam PDIP, korupsi tetap, segala macam, tapi Ibu Mega mau mengatakan bahwa agar jangan dihubung-hubungkan dengan memaksa untuknya mencalonkan Ganjar atau mencalonkan orang lain.

Dalam segala analisis yang berkali-kali dibahas di FNN, menurut Rocky, Mega tetap tahu bahwa darah Soekarno itu tidak mungkin digantikan oleh darah petugas-petugas pantai. Bahkan, Mbak Puan sudah lebih awal mengatakan bahwa Pemilu tidak boleh ditunda. Artinya, ada persiapan di dalam PDIP untuk menghasilkan kadernya sendiri. (sof)

270

Related Post