NKRI Representasi Oligarki dan Republik Kontradiksi

Oleh: Yusuf Blegur - Mantan Presidium GMNI

Dari republik, NKRI menjadi negara oligarki. 

Dari repuplik, NKRI menjadi negara dengan tradisi korupsi dan kolusi. 

Dari republik, NKRI menjadi negara otoriter dan bergaya tirani. 

Dari republik, NKRI menjadi negara yang gagal  gagal menghidupkan demokrasi dan mewujudkan cita-cita proklamasi. 

 

Pemerintah sibuk melanggengkan kekuasaan dan memperkaya diri. 

Tak peduli rakyat menjadi  korban dari kewenangan dan kebijakan diliputi distorsi. 

Penderitaan rakyat yang hampir diikuti rasa frustasi,  semakin ciut dibayangi penindasan dan tragedi. 

Kekuasaan  sibuk onani  atau bersenggama politik dengan sesamanya, asyik berkhianat dan melakukan kejahatan konstitusi. 

 

Atas nama rakyat, rezim penuh siasat membungkus syahwat kepentingan kelompok dan pribadi. 

Memanfaatkan Demokrasi untuk memenuhi segala ambisi  dan kenikmatan duniawi. 

Kedaulatan rakyat terlalu sering dicampakkan, dikebiri dan diaborsi. 

Makna republik berubah dari kembali ke kesejahteraan rakyat, dimanipulasi untuk para pejabat dan politisi. 

 

Kini negara bangsa Indonesia, cenderung tanpa ideologi dan tanpa spirit religi. 

Mengabaikan kemanusiaan dan keesaanTuhan, menggandrungi liberalisasi dan sekulerisasi. 

Rakyat di negeri kaya sumber daya alam, bukan saja hidup dalam kekurangan tapi berdampingan dengan pemimpin yang miskin ahlak dan nurani. 

Kehidupan rakyat dan negara yang begitu berjarak dengan Pancasila, UUD1945 dan NKRI, kini hanya  menyisakan kenyataan-kenyataan pahit, menjadi representasi oligarki dan republik kontradiksi.

252

Related Post