PDIP Lebih Tertarik Godok Duet Prabowo - Puan Ketimbang Tunda Pemilu

Megawati, Prabowo, Puan (Ist)

Jakarta, FNN - PDIP tidak akan mundur dari perhitungan calon presiden dan cawapres yang diusungnya.

Potensi duet antara Prabowo – Puan lebih besar dari kalkulasi yang lain. Dari segi aturan konstitusi maupun dukungan massa PDIP lebih kuat.

Demikian pembicaraan pengamat politik Rocky Gerung dengan wartawan FNN, Hersubeno Arief dalam kanal Rocky Gerung Official, Selasa 29 Maret 2022.

Rocky meyakini Luhut Binsar Pandjaitan akan berupaya keras memperjuangkan agenda tersembunyinya. "Pak Luhut sebagai Gajah Mada dalam kerajaan Neo Majapahit, sebagai Patih, dia terus berjuang untuk memuluskan keinginan yang tersembunyi  atau keinginan yang sedikit diselubungkan oleh sang Raja, dalam hal ini Pak Jokowi," papar Rocky.

Rocky sengaja menggunakan istilah kuno agar gamblang jalan ceritanya. "Kita pakai istilah-istilah tradisional saja supaya gampang memahami," lanjutnya.

Tegarnya sikap Mega yang tidak tergiur bujukan Luhut inilah yang membuat raut muka Jokowi dan Luhut buram belakangan ini. 

"Saya kira itu yang membuat wajah Pak Jokowi kemarin itu muram di Bali. Karena kita bisa bayangkan apa yang terjadi di meja makan itu. Kita bisa duga pasti soal pertemuan Pak Luhut dengan Mbak Puan yang kemudian dilaporkan bahwa kelihatannya Ibu Mega akan kekeuh. Sehingga terlihat wajah Pak Jokowi murung dan wajah Pak Luhut tegang," terang Rocky.

Rocky mengaku hanya bisa menduga bahwa laporan Luhut membuat Jokowi tidak enak, sekaligus berharap supaya opeator terbaiknya yaitu Pak Luhut,, bisa melakukan akomodasi-akomodasi dan terus bergerilya.

 "Kebetulan Pak Jokowi tidak tahan lagi sehingga diomelnlah menteri-menterinya. Tentu kita tidak tahu faktanya," akunya.

Apalagi, kebulatan tekad PDIP yang tidak mau dukung Jokowi lagi seperti yang diisyaratkan oleh Sekjen Hasto Kristiyanto.

"Sekarang Pak Hasto bahkan lebih gila lagi, 'Kami tidak akan menjilat ludah sendiri," tegasnya.

Rocky memahami sikap Hasto karena ada sinyal yang kuat soal itu."Sinyal SoftBank itu artinya sinyal dari investor asing. Memang, Pak Luhut masih berupaya untuk ke Timur Tengah untuk membujuk Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Qatar, dan segala macam karena mereka memang punya dana. Tapi yang namanya investasi, pasti mereka mau lihat, balik nggak investasinya," tegasnya.

Rocky menduga jika dubes negara-negara  tersebut melihat demo mahasiswa, pasti mereka berpikir bakal batal. 

"Bagaimana mungkin dia mau investasi di IKN baru yang setiap hari didemo orang, apalagi mahasiswa. Ini pasti batal," paparnya  

Menurut Rocky, yang salah sebetulnya pihak otoritas sudah mengatakan crowd funding. Itu artinya sudah menyerah. Crowd funding itu tidak ada di dalam bisnis, dijaminkan dengan crowd funding. Bagiamana mengembalikannya dan siapa yang mau mengaudit.

"Jadi, kita lupakan dua hal, yang pertama soal perpanjangan Pemilu yang pasti tidak akan layak lagi, dan yang  kedua IKN sudah pasti batal. Dua soal itu yang merupakan mimpi besar Jokowi dan ditugaskan pada Pak Luhut. Itu artinya, kegagalan sudah di depan mata," pungkasnya.  (sof, sws)

280

Related Post