Pemerintah Didorong Berkolaborasi Multipihak untuk Kebijakan Tepat Sasaran
Jakarta, FNN - Anggota DPR Faisol Riza mendorong Pemerintah mengoptimalkan kolaborasi multipihak atau dikenal pula dengan konsep pentahelix untuk menciptakan kebijakan yang tepat sasaran dalam momen G20 dan B20.
"Saya mengharapkan momen B20 dan G20 ini dapat mewujudkan istilah pentahelix atau terlibatnya multipihak, sebagai bagian dari pertimbangan dalam menyusun kebijakan yang relevan bagi korporasi," kata Faisol dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Pentahelix merupakan suatu konsep yang melibatkan lima pihak, yakni akademisi, pelaku usaha, komunitas masyarakat, pemerintah, dan media.
Faisol menilai kolaborasi dan inovasi merupakan benang merah dari berbagai forum Business Twenty (B20), yang menjadi bagian penting dari rangkaian kegiatan G20 di 2022. Hal itu, lanjutnya, akan menjadi kunci utama dalam merumuskan kebijakan yang tepat untuk membangun iklim bisnis kondusif dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif.
Dia mendukung forum B20 sebagai ajang untuk menampung aspirasi dunia usaha supaya memberikan dampak signifikan bagi perekonomian.
"Pemerintah harus memberikan kesempatan bagi pengusaha-pengusaha kita dan mengambil peran dalam pertemuan tersebut," kata Ketua Komisi VI DPR itu.
Dia menjelaskan pertemuan dengan berbagai satuan tugas (task force) B20 pada Februari dan Maret lalu melibatkan banyak pihak, sehingga Indonesia perlu mengambil peran di G20 tahun ini.
"Saya berharap Indonesia dapat memanfaatkan ini, terutama untuk meningkatkan perjanjian dagang di antara kita dengan negara-negara G20 maupun yang lainnya; terutama untuk mengembangkan volume perdagangan sekaligus memperluas surplus ekspor kita," jelasnya.
Sementara itu, Chairman B20 Task Force Trade & Investment Arif Rachmat mengatakan dunia usaha sudah menjalankan semangat kolaboratif dan inovatif dalam membantu usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk segera bangkit dan berkembang.
"Sejumlah co-chair telah menceritakan key success (kunci sukses) mereka, contohnya Unilever atau Philip Morris, dimana mereka telah membina ratusan ribu UMKM termasuk di dalamnya perempuan. Kunci sukses mereka adalah pemberdayaan UMKM yang dilakukan oleh korporasi," jelasnya.
Dia mengatakan Indonesia telah mengimplementasikan kolaborasi positif sejak beberapa tahun lalu. Momentum Indonesia sebagai ketua G20 dan B20 perlu dioptimalkan untuk menceritakan berbagai kunci sukses tersebut, sehingga Indonesia menjadi unggul dan acuan dalam percepatan pemulihan setelah pandemi.
"Pada intinya, kami ingin mencoba create awareness (membangun kesadaran) dan berbagi contoh acuan yang sudah diimplementasikan pelaku usaha supaya berdampak lebih luas lagi," ujarnya. (Ida/ANTARA)