Penerapan ESG PalmCo Salah Satu Terbaik di Dunia Jatmiko: ESG Bukan Kewajiban, Tapi Kebutuhan
Jakarta | FNN - Sub Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo menempati posisi kedua terbaik dunia mengungguli perusahaan sektor palm plantation lainnya dalam penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan terhadap Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (Environment, Social, and Governance/ESG).
Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa dalam keterangan tertulisnya mengatakan penilaian terhadap resiko ESG atau ESG Risk Rating tersebut diterbitkan oleh agensi pemeringkat internasional, Standarfd & Poor’s Corporate Sustainability Assessment.
"Penilaian Berkelanjutan Perusahaan terhadap aspek lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik yang dilaksanakan oleh PalmCo di tahun ini mendapatkan skor 55. Angka tersebut termasuk Top 8% atau 8 persen korporasi dengan skor terbaik dari 386 perusahaan bidang industri produk makanan yang melaksanakan pengukuran atau rating ESG di S&P CSA, dan nomer dua terbaik di Perusahaan Perkebunan Sawit di dunia” buka Jatmiko Rabu (23/10) di Agro Plaza Jakarta.
Berdasarkan penilaian S&P CSA tahun 2024 yang merupakan lembaga rating atau pemeringkat yang mencakup lebih dari 13.000 perusahaan secara global, PTPN IV PalmCo memiliki pencapaian sangat baik dibeberapa indikator seperti transparancy and reporting, tax strategy, cyber security, hingga labor practices.
“Untuk indikator-indikator Governance & Economic serta Social, PalmCo tergolong di atas rata-rata standar industri. Namun kami memiliki potensi dan ruang perbaikan yang besar pada faktor lingkungan,” ungkap Jatmiko.
Oleh karenanya, Direktur Utama yang baru saja menerima penghargaan ASEAN Energy Award tersebut memastikan komitmen dan konsentrasi Perusahaan atas lingkungan akan menjadi prioritas.
“Pada rating environmental pengelolaan limbah tentu menjadi salah satu perhatian utama. Dan rencana strategis kedepan dalam pengembangan energi baru terbarukan merupakan bagian dari program priotas kami sebagai proyek strategis nasional,” katanya.
PalmCo saat ini memang telah memiliki 8 fasilitas EBT dan berencana membangun hingga total 29 pembangkit di tahun 2030 nanti.
“Komitmen PalmCo sejalan dengan arah Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) dalam melaksanakan prinsip-prinsip keberlanjutan. Apalagi aktivitas bisnis PTPN IV PalmCo dalam industri sawit tentu membuat perusahaan terekspos pada risiko ESG yang lumayan tinggi,” sebut Jatmiko.
Ia menambahkan Perusahaan perkebunan sawit memang sering kali dikaitkan dengan berbagai isu seperti hak asasi manusia, emisi gas rumah kaca, dan dampak lingkungan dari produk-produk komoditas. Untuk itu rating pertama pasca PalmCo terbentuk Desember 2023 lalu ini, tidak hanya akan menjadi milestone korporasi atas penerapan ESG, tetapi lebih jauh sebagai bukti bahwa PalmCo memiliki modal kuat dalam meningkatkan penerapan aspek lingkungan, sosial dan tata kelola yang baik.
“PalmCo akan terus meningkatkan kinerja ESG, sebab bagi kami impelementasi ESG bukan sebatas kewajiban, tapi adalah kebutuhan jika kami ingin tumbuh berkelanjutan dan menjadi yang terdepan,” tukasnya.
Dalam penilaian S&P CSA, tidak hanya menjadi nomer 2 terbaik dari perusahaan palm plantation, PTPN IV PalmCo jika dibandingkan dengan BUMN-BUMN lain yang mengukur ESG mereka melalui S&P CSA, PalmCo ada diperingkat kedua di bawah Bank BRI namun mengungguli Semen Indonesia, Bank BNI Telkom, Bank Mandiri, dan Jasa Marga. (ida).