Peran Aktif Parlemen Diperlukan Dalam Akselerasi SDGs
Jakarta, FNN - Ketua Delegasi Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana mengatakan bahwa forum antarparlemen dalam High Level Political Forum 2023 di Markas Besar PBB New York mengusung tema peran dan tantangan parlemen dalam upaya akselerasi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
“HLPF 2023 membahas terkait pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Selain itu, tema terkait penyediaan akses terhadap air bersih serta penyusunan indeks yang mengutamakan kehidupan manusia dan lingkungan,” kata Putu dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.
Putu yang juga merupakan Wakil Ketua BKSAP DPR RI ini menegaskan bahwa BKSAP DPR RI secara konsisten mendukung tercapainya SDGs atau tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Makanya, lanjut dia, parlemen selaku pembuat kebijakan akan bersinergi dengan pemerintah dalam pengarusutamaan SDGs dalam penyusunan kebijakan, penyusunan anggaran, dan pengawasan.
“Bahwa terdapat tantangan dalam pencapaian SDGs di Indonesia yang masih 63 persen dari target nasional, dan harus dicapai pada tahun 2030,” ujar Legislator asal Bali ini.
Oleh karena itu, Putu menyerukan peran aktif dari parlemen untuk dapat bertindak segera dan secara kolektif dalam menghadapi tantangan ini.
Lalu, dia menegaskan perlunya realisasi komitmen dari negara maju terkait bantuan dan pendanaan program pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang.
Disela-sela acara sidang HLPF, delegasi BKSAP DPR RI menyempatkan melakukan pertemuan dengan perwakilan dari UN Water. Dalam pertemuan itu, Indonesia meminta dukungan dari UN Water terkait perhelatan World Water Forum 2024 yang akan diselenggarakan di Bali tahun depan.
“Delegasi BKSAP menyampaikan agar UN Water dapat memberikan bantuan capacity building dan alih teknologi dalam program pemerataan air bersih dan sanitasi, serta menjadi jembatan bagi pendanaan dengan pihak-pihak terkait,” katanya.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Presiden IPU Duarte Pacheco dan sekjen IPU Martin Chungong.(ida/ANTARA)