Potensi Ancaman Presiden Amerika Serikat atas Pembelian Alutsista Rusia,Perlu Langkah Piawai Presiden Prabowo

Foto: Dr Rahman Sabon Nama sedang dijamu  rekan2nya di Kuala Lumpur Aiport  Malaysia

Jakarta | FNN - Ketua Umum Partai Daulat Kerajaan Nusantara (PDKN) Parpol Non-kontestan Pemilu 2024,  Dr.Rahman Sabon Nama (RSN) mengingatkan Presiden Prabowo dalam menyikapi maraknya pemberitaan atas Pembelian Alutsista Rusia

"Presiden Prabowo Subianto tidak cukup hanya menempuh langkah cakap dan berani, tetapi juga langkah kepiawaian diplomasi dan kehati-hatian," kata cucu buyut /Wareng V Adipati Kapitan Lingga Ratuloly di Malaysia.

Menurutnya hal ini penting dilakukan karena secara geo ekonomi perdagangan Amerika Serikat bergantung pada pasokan dari negara BRICS saranya. 

Langkah-langkah itu kata RSN dapat dilakukan dengan terus memantau perkembangan pemerintahan baru Amerika Serikat di bawah Donald Trump, juga sikap Trump terhadap kelompok BRICS dalam rencangan fenomenal tentang Dedollarisasi untuk tatanan mata uang global. 

Dari kunjungannya ke Singapura dan Malaysia untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di Hospital Kesultanan Johor di Malaka Malaysia, RSN mendapat informasi yang tengah berkembang di kedua negara tetangga tersebut.

RSN mengaku mendapatkan informasi bahwa Presiden Donald Trump akan memberlakukan pengenaan tarif seratus persen pada negara anggota BRICS  Kanada, Mexico dan China akibat dari  transaksi perdagangan mengganti mata uang US Dolar (Dedollarisasi) dengan mata uang ketentuan BRICS.

RSN yang juga adalah Ketua Umum APT2PHI (Asosiasi Pedagang dan Tani Tanaman Pangan Dan Holtikultura Indonesia) itu mengatakan bahwa tidak tertutup kemungkinan Trump  juga akan memberlakukan tarif perdagangan yang sama pada negara anggota mitra seperti Malaysia, Thailand, Vietnam dan Indonesia. 

Oleh karena itu ia menyarankan pemerintahan Prabowo melalui  Menlu dan Menteri Perdagangan agar terus memantau perkembangan terkini yang terjadi di  Amerika Serikat dengan pemerintahan baru Donald Trump. 

Musababnya,  apabila kebijakan tarif seratus persen dikenakan juga pada Indonesia sebagai anggota mitra BRICS, maka akan menyulitkan perekonomian Indonesia sehingga berpotensi mengganggu keberlangsungan pemerintahan Prabowo Subianto.

RSN juga menegaskan bahwa para raja sultan Nusantara yang tergabung dalam PDKN meminta Presiden Prabowo untuk menjadikan BUMN sebagai agen pembangunan dengan melibatkan seluruh rakyat dalam koperasi dan UMKM.

"Para Sultan seluruh Nusantara meminta Presiden Prabowo untuk melibatkan seluruh rakyat dalam pengelolaan BUMN melalui koperasi," pungkasnya menutup pembicaraannya dengan media di Indonesia dan Malaysia. (abd)

364

Related Post