Rangkaian Pertemuan Anies, Upaya Agar Jangan Sampai Relawan Putus Asa

Anies Baswedan

Jakarta, FNN - Pagi tadi, Sabtu (26/8/23), Bacapres dari Koalisi Perubahan dan Persatuan, Anies Baswedan, bertemu dengan Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al-Jufri. Ini merupakan rangkaian pertemuan antara Anies dengan para petinggi partai-partai pendukungnya. Sebelumnya Anies juga telah bertemu Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh (24/8/23) dan Susilo Bambang Yudhoyono (25 /8/23). Anies mengatakan bahwa pertemuannya dengan petinggi PKS tersebut merupakan bagian dari musyawarah. Apakah ini tanda-tanda makin konkret?

“Ya, saya kira yang paling menonjol adalah sikap Demokrat yang menuntut terus supaya Nasdem segera meloloskan Anies untuk memilih calon wakil presidennya. Dan itu sudah terlambat 2-3 bulan. Karena itu, Pak SBY terus menerus ingin dipercepat. Jadi, kalau Anies bertemu dengan SBY maka ada hal yang konkret. Kan nggak mungkin Pak SBY terima hal yang tidak kongkret. Itu poinnya di situ,” ujar Rocky Gerung dalam kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Sabtu (25/6/23), mengomentari rangkaian pertemuan Anies dengan petinggi partai koalisi pendukungnya.

Tetapi, lanjut Rocky, lebih dari itu memang ada dorongan yang makin lama makin kuat dan bahkan setengah putus asa.  Orang seperti hendak mengatakan sudahlah, siapa saja bacawapresnya Anies, yang penting Anies masuk dulu di dalam kompetisi. Hal itu juga yang menjadi poin bagi Anies bahwa siapa pun yang dia pilih menjadi wakil presidennya, orang tidak peduli. Orang hanya akan peduli bahwa Anies membawa misi perubahan.

Tetapi, kata Rocky, dalam kalkulasi itu kita juga mesti ingat bahwa koalisi ini adalah tiga partai yang masing-masing punya ego. Jadi, bisa saja Anies justru tidak mendapat tiket kalau bukan AHY atau sebaliknya.

“Jadi, tetap kalau kita lihat dari kacamata pertandingan paradigma, mereka yang ada di bawah paradigma Anies menginginkan cepat-cepat ide perubahan itu diucapkan. Dan itu yang enggak bisa mereka pahami,” ujar Rocky.

Kelihatannya, itu juga kepentingan politik yang lebih besar bahwa orang ingin segera ada kejelasan, baik pada Anies maupun pada Prabowo, lanjut Rocky. Kalau Ganjar mungkin orang tidak peduli lagi. Orang cuma mau melihat duel antara Anies dengan Prabowo dan Prabowo memang mengundang supaya kita menyaksikan kompetisi politik antara dia dan Anies, entah putaran pertama atau putaran kedua.

Jadi, betul juga kalau keinginan publik itu dilayani lebih cepat oleh Anies dan pasti ada courtesy call antara Anies membawa pesan Nasdem kepada SBY, dan setelah itu kalau sudah beres baru ketemu dengan PKS.  Jadi urutan berpikirnya jelas bahwa Anies akhirnya menemukan semacam keteguhan hati untuk terus memikirkan nasib koalisi ini, tapi sekaligus determinasi itu datang dari tuntunan publik.

“Tidak mungkin Anies itu tiba-tiba mempercepat perteman dengan SBY atau dengan Surah Paloh kalau dia enggak melihat bahwa relawan di seluruh daerah itu sudah mulai resah. Jadi, jangan sampai relawan itu akhirnya putus asa,” ungkap Rocky.

Hal itu juga, kata Rocky, yang kita dorong dari awal supaya Anies masuk dalam kompetisi politik. Kita dorong juga Prabowo. Bahkan, tanpa didorong Prabowo memang sudah bersiap untuk face to face atau head to head dengan Anies. Sementara, PDIP masih pusing karena masih berharap janji Jokowi.

“Jadi, tetap kita lihat bahwa mungkin dalam satu kali putaran itu langsung terlihat Anies akan masuk putaran kedua bersama Prabowo. Ini indikasi yang kira-kira masuk akal yang kita bayangkan sejak hari ini<” ujar Rocky dalam diskusi yang dipandu oleh Hersubeno Arif, wartawan senior FNN, itu. (sof)

431

Related Post