Rapat Siang Ini: Mahfud Pasti Akan Memenangkan Pertandingannya Melawan Komisi III DPR RI

Jakarta, FNN – Seperti telah dijadwalkan sebelumnya bahwa siang ini rencananya Mahfud MD akan hadir di Komisi III untuk rapat kerja bersama membicarakan masalah transaksi mencurigakan sebesar 349 T di Kementerian Keuangan. Sebelumnya, Komisi III juga sudah menggelar rapat bersama dengan Ketua PPATK, Ivan Yustiavandana, untuk membahas hal yang sama. Dalam rapat bersama dengan Ketua PPATK yang berlangsung panas itu, Anggota Komisi III seperti ‘menantang’ Mahfud MD untuk hadir di Komisi III dan terkesan menyalahkannya. Mahfud pun tak gentar menghadapi tantangan Komisi III, bahkan balik menantangnya. Bisa dibayangkan situasi rapat siang ini juga akan panas.

“Saya kira soal Pak Mahfud, sudah pasti Mahfud akan memenangkan pertandingan. Kita kenal Mahfud bagaimanapun dia tahu rahasia dari angka-angka itu. Mahfud bisa zig zag saja ngoceh di situ, dan DPR pasti akan seolah-olah mau mencecar dan akan kasih umpan-umpan palsu. Mahfud bahkan mampu menghindar dari umpan-umpan palsu,” ujar Rocky Gerung dalam Kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Rabu (29/3/23) dalam sebuah diskusi yang dipandu oleh Hersubeno Arief, wartwan senior FNN.

Tapi, lanjut Rocky, yang lebih unik lagi adalah kesempatan untuk memberantas korupsi hilang justru karena dihalangi oleh partai politik, meskipun itu sebuah isu yang masih samar.

“Jadi, di depan mata kita, terlihat partai politik justru menghalangi upaya untuk menjelaskan bahwa di belakang angka 349 T minimal ada potensi korupsinya. Jadi, terlihat bahwa paradoksnya justru diajukan oleh partai politik. Oleh karena itu, kita selalu menduga bahwa partai politik ada di dalam bagian itu,” ungkap Rocky.

Sebetulnya, menurut Rocky, dari awal publik sudah merasa bahwa partai politik ini berupaya untuk menutup-nutupi kasus yang sangat mungkin juga melibatkan beberapa ketua-ketua partai politik. Oleh karena itu, apa pun hasil rapat kerja nanti, Mahfud akan menang secara moral.

“Iya, mau dipindahin ke mana pun permainan politiknya, tetap gol akan dibuat oleh Mahfud MD, dan gol itu akan dianggap sebagai tabungan Mahfud untuk mempertahankan reputasinya di tengah-tengah kekacauan moral kabinet. Kira-kira begitu. Jadi, dua kali menanglah. Mahfud menang dari  DPR dan Mahfud menang di dalam kekacauan kabinet sendiri. Jadi Mahfud menonjol sendirilah sebagai tokoh yang masih dianggap sebagai “reformis tulen”,” ungkap Rocky.

Di tengah kekacauan moral kabinet, Mahfud mampu memisahkan antara garam, racun, dan umpan. Oleh karena itu, kita akan melihat nanti bagaimana zig zagnya Mahfud akan bikin baper terus partai-partai politik. Dan itu akan terhubung lagi dengan upaya partai politik mencari celah supaya masih bisa lolos tambahan elektabilitasnya dengan menggoreng isu ini, jelas Rocky.

Sebetulnya, kondisi ini secara umum merugikan partai politik, bukan hanya partai politik pendukung pemerintah, tetapi juga partai oposisi. Ini bisa membuat publik menggeneralisasi bahwa baik oposisi  maupun pemerintah sama saja kelakuannya.

“Dan itu merugikan Anies sebetulnya karena dianggap Anies pro-koruptor,” ujar Rocky.

Partai pendukung Anies juga akan dianggap membenarkan proses pembusukan di dalam kabinet. Tetapi, di sisi lain publik juga sebetulnya ingin melihat agar Anies berbicara apakah dia pro atau tidak soal Mahfud.

“Jadi, orang akan lihat ini Anies pro Mahfdu atau anti Mahfud akhirnya. Dan kelihatannya Anies akan dijebak di situ oleh partai-partai politik,” tambah Rocky. (ida)

 

422

Related Post