Rocky: Mahasiswa Itu Pakai Jaket Almamater, Kalau Pakai Batik Itu Calo
Jakarta, FNN – Peristiwa sowannya 12 organisasi mahasiswa ke istana terus mendapat kecaman dari masyarakat, apalagi kostum yang dikenakan batik, bukat jaket mahasiswa.
“Kemaren saya berdiskusi dengan beberapa BEM di Ibukota dan menganggap bahwa mahasiswa yang kemaren itu bukan mahasiswa. Kalau mahasiswa mustinya pakai jaket mahasiswa, bukan pakai batik. Kalau batik biasanya calo, kata mahasiswa,” kata pengamat politik Rocky Gerung saat berbincang dengan wartawan FNN, Hersubeno Arief dalam kanal Rocky Gerung Offiscial, Jumat 25 Maret 2022.
Rocky menegaskan bahwa identitas mahasiswa adalah jaket atau atribut organisasi. “Jadi, kalau datang ke situ pakai batik, biasanya pulang bawa amplop. Itu cara berpikir mahasiswa sekarang, meledek senior-seniornya,” paparnya.
Diketahui para mahasiswa yang berkunjung ke istana adalah mahasiswa kelompok Cipayung Plus.
“Cipayung itu kelompok zaman orde baru (Orba) yang dipakai oleh kekuasaan Orba untuk mengorganisir dan memanfaatkan kekuatan pemuda untuk mendukung pemerintah. Tapi kemudian berevolusi menjadi tempat pengkaderan anggota DPR,” kata Rocky.
Kelompok mahasiswa Cipayung kata Rocky adalah kelompok mahasiswa yang disiapkan untuk memuji-muji rezim.
“Kalau kita melihat dengan referensi historis, maka kelompok mahasiswa yang memuji-muji kekuasaan bahkan yang dulu dipanggil oleh Suharto ke istana, begitu keluar langsung bikin konsolidasi untuk bikin KAK (Komisi Antikorupsi). Mereka diundang ke istana oleh Pak Harto tapi mereka tetap kritis,” katanya.
“Berbeda dengan sekarang. Sekarang yang terjadi, begitu keluar istana langsung memuji-muji Jokowi. Mahasiswa aktif menganggap bahwa mereka yang pergi ke istana sudah bukan mahasiswa sebetulnya,” pungkasnya.(ida, sws)