Rupiah Awal Pekan Ditutup Melemah Seiring Pasar Nantikan Hasil RDG BI

Ilustrasi - Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di kantor cabang sebuah bank di Jakarta. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj/pri)

Jakarta, FNN - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ditutup melemah seiring pelaku pasar yang menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia.

Rupiah ditutup melemah 30 poin atau 0,2 persen ke posisi Rp14.672 per dolar AS, Senin, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.642 per dolar AS.

"Sepertinya untuk BI memang kemungkinan besar masih akan tetap 3,5 persen, pasar lebih concern kepada volatilitas global. Sedangkan kalau dari dalam negeri kondisi masih cukup baik," kata analis Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Bank Indonesia menggelar pertemuan selama dua hari pada Senin (23/5) dan Selasa (24/5).

Sebelumnya, dalam RDG BI pada 18-19 April 2022 lalu bank sentral memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan alias BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DDR) di level 3,5 persen.

Dolar sendiri mengawali pekan ini pada Senin pagi dengan lesu, menyusul kerugian mingguan pertama dalam hampir dua bulan.

Investor memangkas spekulasi kenaikan dolar lebih lanjut dari kenaikan suku bunga AS dan berubah berharap bahwa pelonggaran penguncian di China dapat membantu pertumbuhan global.

Indeks dolar AS turun 0,1 persen menjadi 102,79, sekitar dua persen di bawah level tertinggi dua dekade di 105,01 yang dibuat pada awal Mei.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.649 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.642 per dolar AS hingga Rp14.678 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin melemah ke posisi Rp14.665 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.661 per dolar AS. (mth/Antara)

283

Related Post