Sekjen PBB Akan Minta Dukungan Sangat Besar untuk Pakistan

"Untuk menghadapi perubahan iklim, yang menjadi isu krusial saat ini, menggunakan pendekatan yang konvensional sama saja seperti bunuh diri," kata Sekjen PBB Antonio Guterres (Sumber: ANTARA)

New York, FNN - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Selasa (6/9) mengatakan bahwa dia akan meminta dukungan yang sangat besar untuk Pakistan dalam kunjungan mendatang ke negara Asian Selatan itu, yang sepertiga wilayahnya dilanda banjir.

"Besok, saya akan terbang ke Pakistan untuk menyampaikan solidaritas mendalam saya kepada rakyat Pakistan dan untuk memohon dukungan yang sangat besar dari masyarakat internasional untuk warga Pakistan, di saat-saat yang membutuhkan pascabanjir dahsyat yang kita saksikan ini," ujar sekjen PBB kepada wartawan di markas besar PBB di New York, sebelum dia menuju ruang Dewan Keamanan PBB untuk mengikuti pertemuan mengenai situasi di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina.

Pejabat tinggi PBB itu menggarisbawahi pentingnya memberikan perhatian yang besar terhadap kehancuran akibat perubahan iklim di saat "ada banyak perhatian terhadap perang di Ukraina."

"Orang-orang cenderung lupa ada perang lain, yaitu perang yang kita lakukan dengan alam, dan alam menyerang balik, dan perubahan iklim semakin mendorong kehancuran planet kita," kata sang sekjen.

"Pakistan, Chad, dan wilayah Tanduk Afrika (semenanjung di Afrika Timur), di sana kekeringan menyebabkan kelaparan. Semua ini merupakan ancaman besar bagi kita semua," katanya.

"Hari ini, ini terjadi di Pakistan. Besok, ini bisa terjadi di tempat lainnya," tambahnya.
"Untuk menghadapi perubahan iklim, yang menjadi isu krusial saat ini, menggunakan pendekatan yang konvensional sama saja seperti bunuh diri," kata Guterres.

Stephane Dujarric, juru bicara Guterres, mengatakan kepada wartawan dalam konferensi pers rutin bahwa PBB dan para mitra mengirimkan bantuan makanan atau uang tunai kepada sedikitnya 336.000 orang yang terdampak banjir di Provinsi Balochistan, Pakistan. "Distribusi (bantuan) sedang berlangsung untuk 117.000 orang di Provinsi Sindh," kata Dujarric

"Selain itu, kami menyediakan 32 metrik ton persediaan kebutuhan darurat untuk membantu anak-anak dan perempuan, termasuk obat-obatan dan pasokan medis, tablet penjernih air, peralatan persalinan yang aman, dan suplemen nutrisi terapeutik," katanya.

Sebuah angkutan udara dari Dubai, yang disediakan oleh PBB dan mitra lainnya, akan fokus pada daerah yang paling parah terdampak banjir di Provinsi Sindh, Pakistan selatan.

"Tiga penerbangan pertama dari sembilan penerbangan terjadwal telah tiba kemarin dengan membawa 40.000 alas tidur, 15.000 set alat dapur, dan 5.000 terpal. Enam penerbangan tambahan dijadwalkan dalam beberapa hari mendatang," tambah jubir itu.

Menurut pemerintah Pakistan, 1.300 lebih orang tewas dan 12.700 lebih orang terluka akibat banjir. Lebih dari 1,1 juta rumah rusak dan sekitar 560.000 rumah hancur.

Lebih dari 630.000 pria, wanita, dan anak-anak dilaporkan tinggal di kamp-kamp bantuan di seluruh Pakistan, sebagian besar berada di Sindh. Selain itu, masih banyak lagi pengungsi lainnya yang tinggal dengan komunitas setempat.

Akses jalan masih tetap sulit, dengan lebih dari 5.700 kilometer jalan rusak dan 246 jembatan rusak atau hancur. (Sof/ANTARA)

294

Related Post