Sikap Bawaslu yang Tidak Berani Menegur Pelanggaran Prabowo- Gibran Merupakan Kemaksiatan Politik Terusan
Jakarta, FNN - Sikap Bawaslu yang tidak berani menegur berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh Prabowo – Gibran, juga sikap pejabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, yang menggunakan alasan tidak tahu karena sedang tidur, membuat Rocky menilai bahwa ini satu tiket terusan atau kemaksiatan terusan sejak dari Keputusan Mahkamah Konstitusi.
“Jadi, tidak ada gunanya lagi, kecuali ada semacam gerakan untuk menghalangi kecurangan ini,” ujar Rocky Gerung dalam diskusi di kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Minggu (31/12).
Rocky juga mengatakan bahwa yang potensial melakukan gerakan tersebut hanya PDIP. Tetapi, dalam beberapa hal PDIP juga melakukan hal sejenis. Kalau hanya netizen yang ngomong, itu hanya sebatas norma, tapi tidak memberi efek jera. Sedangkan jika PDIP yang ngomong, terlebih bersama koalisi AMIN, dengan membuat konferensi pers berupa ancaman riil untuk berpikir ulang meneruskan Pemilu jika pelanggaran yang dilakukan tetap dibiarkan.
“Jadi ini bukan soal petak umpet soal administrasi pelanggaran, tapi ini soal desain. Dan itu yang musti kita pahami,” tegas Rocky.
Menurut Rocky, sesuatu yang didesain maka akan dicarikan pembenarannya. Sebagai contoh, pembenaran yang dilakukan oleh Pejabat Gubernur DKI, Heru Budi, yang mengatakan bahwa dirinya tidak tahu karena sedang tidur, dan sebagainya. (ida)