Simak, Begini Cara Partai Gelora Perjuangkan Agenda Umat Islam

JAKARTA | FNN  - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengatakan, Partai Gelora kerap mendapatkan pertanyaan dari umat mengenai asas partai, apakah Islam atau tidak, serta agenda umat yang akan diperjuangkan.

"Saya mau jelaskan, bahwa partai ini asasnya adalah Pancasila, tapi jati dirinya Islam. Soal agenda umat, Partai Gelora punya cara berpikir tentang keagamaan, yang akan menentukan agenda apa yang akan diperjuangkan," kata Anis Matta dalam Bincang Keumatan dengan tokoh se-Bogor Raya di Bogor, Jawa Barat,  Jumat (15/2023) sore.

Menurut Anis Matta, penderitaan umat Islam pada dasarnya ada dua, yakni penderitaan spritual dan kemiskinan. 

Penderitaan spiritual itu, disebabkan oleh kekufuran manusia, sedangkan penderitaan kemiskinan akibat dari kesulitan dalam menjalani hidupnya.

"Maka kita harus mengubah orang-orang di kelas bawah menjadi pemimpin-pemimpin dunia di kemudian hari. Jadi kira-kira begini cara kerjanya, kalau kita ingin memperjuangkan agama di bidang politik," katanya.

Untuk tindaklanjutnya, kata Anis Matta, diperlukan pemberdayaan umat. Sebab, sebagai negara muslim terbesar di dunia dengan jumlah penduduk antara 270-280 juta jiwa, 10 %  atau sekitar 30 juta jiwa adalah penduduk miskin.

"Kalau negara ini adalah negara muslim terbesar di dunia, artinya kalau kita bilang ada 10 persennya orang miskin, itu adalah  kaum muslimin, orang Islam yang ada di Indonesia," katanya.

Sekarang, kata Anis Matta, Partai Gelora sedang memperjuangkan kelompok miskin ini, supaya bisa keluar dari kemiskinan. Sementara pada sisi lain, sekitar 27 % bayi yang dilahirkan setiap tahunnya mengalami stunting, sehingga hal ini juga perlu diperjuangkan.

"Nah, sekarang bagaimana caranya kita memperbaiki nasib orang-orang ini semua. Kita bisa melakukan itu, apabila kita mempunyai kekuatan politik yang menghapuskan kemiskinan ini dari negeri kita. Dan itulah yang akan diperjuangkan Partai Gelora," katanya.

Anis Matta lantas mencontohkan kesuksesan yang diraih Rasulullah SAW dalam mendirikan negara Madinah dalam waktu 13 tahun. 

Hal itu tidak lepas dari upaya Rasulullah SAW untuk memberdayakan rakyat seperti mengajak secara bersama-sama dalam membangun masjid dan mendirikan sekolah-sekolah.

"Salah satu cara yang sesuai dengan ajaran agama yang bisa membuat orang ke luar dari garis kemiskinan adalah dengan memberikan pendidikan. Tapi kita harus  menguasai anggaran agar kita bisa membuat sekolah gratis 16 tahun hingga kuliah," katanya.

Partai Gelora, lanjut Anis Matta, akan mengubah masyarakat yang tidak mampu menjadi masyarakat berpengetahuan. 

"Jadi negara harus menyediakan fasilitasnya, supaya semua orang bisa melaksanakan kewajibannya untuk menuntut ilmu. Insya Allah, kita mau memperjuangkan orang bisa belajar gratis 16 tahun sampai kuliah agar tercipta masyarakat berpengetahuan," katanya.

Anis Matta mengatakan, beginilah cara Partai Gelora dalam menerapkan ajaran agama dalam bentuk memperjuangkan kebijakan negara yang berpihak kepada rakyat. 

"Sehingga kita tidak perlukan lagi diteriakkan di mimbar-mimbar masjid, karena semua agenda umat sudah menjadi kebijakan negara. Itulah perlunya ulama terlibat dalam politik, karena agama kita mengatur caranya bagaimana seharusnya agama dibawa ke dalam politik itu," katanya.

Anis Matta menegaskan, bahwa Partai Gelora adalah perwakilan umat Islam di Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang siap memperjuangkan semua agenda umat apabila pasangan nomor 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden di 2024.. 

"Partai Gelora adalah perwakilan umat di Koalisi Indonesia Maju. Partai Gelora akan memperjuangkan agenda umat dalam kehidupan bernegara dengan cara begini," katanya.

Selain akan memperjuangkan pendidikan gratis hingga jenjang kuliah, Partai Gelora juga akan mendorong negara memberikan bantuan gizi kepada ibu hamil dan 1.000 hari pertama agar bayi-bayi yang dilahirkan tidak stunting. 

"Kita berharap bayi-bayi yang lahir pada 2024 akan menjadi bayi-bayi bahagia, karena negara memberikan faslitas semua. Sehingga akan membawa keberuntungan buat generasi di Indonesia," pungkasnya. (*)

299

Related Post