Sinyal Menkeu Sri Mulyani Bakal Mundur Makin Kuat

Menkeu Sri Mulyani usai rapat di Istana

Jakarta, FNN - Rumor sekaligus spekulasi bakal mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani dari kabinet Jokowi – Ma’ruf makin kuat. Hari ini, Jumat (19/1) Sri Mulyani hadir di istana dan mengikuti rapat dengan Presiden Jokowi. Namun, saat wartawan menanyakan soal kabar dia bakal mundur dari kabinet, Sri Mulyani hanya menjawab pendek, “Masa? Ini saya bekerja,” ujarnya. Selanjutnya, Sri Mulyani hanya tersenyum menanggapi desakan pertanyaan dari wartawan.

Dari jawaban tersebut, bisa dikatakan bahwa Sri Mulyani tidak membenarkan dan tidak pula membantah. Hal ini semakin menguatkan kabar bahwa dia akan mundur dari kabinet kendati sebelumnya sudah dibantah oleh juru bicara istana dan juru bicara Kementerian Keuangan.

“Kalau berita itu tidak benar, harusnya Sri Mulyani bisa dengan tegas menjawab, bukan malah balik bertanya. Kalimat dan bahasa tubuh Sri Mulyani multitafsir,” ujar Hersubeno Arief, wartawan senior FNN, dalam kanal you tube Hersubeno Point edisi Jumat (19/1).

Kehadiran Sri Mulyani di istana hari ini adalah kemunculan pertama di depan publik setelah rumor dirinya bakal mengundurkan diri. Sebelumnya, kabar bakal mundurnya Sri Mulyani diungkap oleh Faisal Basri, ekonom senior yang notabene koleganya di Fakultas Ekonomi UI. Selain Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyono juga dikabarkan akan mundur. Namun, Ketika menyampaikan, Faisal Basri mengemasnya dalam sebuah kalimat ajakan kepada publik untuk mendesak Sri Mulyani dan Basuki mundur.

“Ayo, sama-sama kita bujuk Bu Sri Mulyani dan Pak Basuki serta beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya dahsyat. Secara moral saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung sudah gagap. Kan PDIP belain Jokowi terus. Pusing,” ujar Faisal dalam acara Political Economic Outlook 2024, di Jakarta, Sabtu (13/1).

Faisal Basri mengaku bahwa dia mendengar mundurnya para menteri dari kabinet hanya menunggu waktu yang tepat. “Katanya nunggu momentum, mudah-mudahan momentumnya ini segera. Insyaallah jadi pemicu yang dahsyat, seperti Pak Ginanjar, Menko Bidang Ekonomi Keuangan dan Industri dan 13 menteri lainnya mundur di zaman Pak Harto,” ujar Faisal.

Faisal Basri juga memprediksi bila Prabowo dan Gibran terpilih pada pilpres 2024 maka utang Indonesia akan membengkak menjadi 16.000 triliun. Ini berarti, dua kali lipat dari utang saat ini, yang sudah tembus lebih dari 8.000 triliun.

“Mungkin maksud Faisal Basri adalah hal ini yang membuat Sri Mulyani merasa tertekan dan dia harus melepas tanggung jawabnya, karena ugal-ugalan sekali cara pengelolaan keuangan semacam ini. Jadi dia tentu tidak mau kalau di kemudian jadi ketempuhan,” ujar Hersu. (ida)

472

Related Post