Situasi Politik Makin Berantakan, Anies pun Ditelantarkan

Anies Baswedan

Jakarta, FNN -  Dinamika politik kian hari kian panas. Mungkin dalam beberapa hari ke depan kita akan melihat perubahan-perubahan politik yang cukup dramatis, yang tidak terbayangkan sebelumnya. Jika sebelumnya tampak seolah-olah politik dalam kendali Jokowi, saat ini situasinya berantakan karena politik tidak sepenuhnya dalam kendali Jokowi. Meski demikian, kita masih menduga bahwa Jokowi tetap menyimpan beberapa kejutan.

“Tapi sinyal itu makin jelas bahwa nama Prabowo akhirnya diperhitungkan sebagai potensi untuk didukung Jokowi,” ujar Rocky Gerung dalam Kanal You Tube Rocky Gerung Official edisi Selasa (2/5/23).  

Menurut Rocky, skenario memilih Prabowo adalah pilihan kedua setelah Ganjar tidak bisa lagi dimainkan oleh Jokowi dan orang-orang di sekitarnya. Langkah kuda bererikutnya adalah mungkin ada keinginan menyingkirkan Anies Baswedan, tapi tidak harus berhadapan langsung dengan SBY, yaitu dengan merangkul SBY. Meski agak aneh, langkah kuda tetap dilakukan karena memang tidak ada cara lain untuk menjaminkan bahwa pertarungan politik nanti adalah all the president man.

“Yang nggak fair sekarang adalah partai-partai pendukung Anies yang tidak mau langsung kebulatan tekad untuk menunjuk Anies dan wakil presidennya. Jadi itu sebetulnya bagian yang tidak etis dalam politik. Kalau Nasdem, Demokrat, dan PKS sudah mendeklarasikan Anies, mustinya dia konsisten dong, carikan wakil presiden, terserah caranya, mau tukar tambah uang atau orang, tapi mesti ada keputusan,” ujar Rocky Gerung dalam diskusi yang dipandu oleh Hersubeno Arief,wartawan senior FNN, itu.

Rocky juga mengatakan bahwa dirinya dan FNN selalu menyampaikan kritik kepada Anies, Ganjar, dan Prabowo, tetapi dia ingin supaya orang-orang yang memang ada dalam radar publik jangan dihalangi, karena begitulah kejujuran. Memang, bagaimanapun biaya politik kita sangat tinggi dan kita tahu siapa-siapa yang butuh itu sehingga membuat langkah Anies menjadi tersendat.  

Standart biaya Pemilu untuk bermain politik yang masuk akal, menurut Rocky, antara 3 sampai 5 triliun. Itu artinya tukar tambah yang betul-betul signifikan.

“Jadi, bagian buruknya kita tahu politik masih memerlukan amplop, bagian baiknya Anies masuk di radar publik. Begitu pula Prabowo dan Ganjar. Jadi, kondisi itu yang mengingatkan kita bahwa kalau kita mau Indonesia ditumbuhkan secara etis, pastikan sejak sekarang, walaupun nanti di ujung masih ada tukar tambah yang biasa saja. Kalau sekarang, orang nunggu-nunggu Anies mau maju atau enggak, kapalnya mau berangkat apa enggak. Kapalnya pasti berangkat tapi belum tentu berlabuh,” tegas Rocky.

Ada pemikiran dari Rocky agar relawan Anies demo saja ke PKS, Demokrat, dan Nasdem, untuk menuntut agar Anies jangan ditelantarkan. Yang diperlukan memang suara relawan karena sejak awal Anies diasuh oleh relawan. Kalau mennunggu konsolidasi di antara tiga partai pendukung, itu pasti konsolidasi dua hal, yang pertama  mengincar uang sebetulnya itu dasarnya; yang kedua adalah berdasarkan transaksi uang itu ditukartambahkanlah orangnya sebagai wakil presiden. Itu dibaca dengan baik oleh netizen, karena itu netizen ragukan ini relawan rela untuk membela atau nunggu perintah partai.

“Jadi, saya ingin masyarakat sipil itu dorong supaya Anies dapat tiket. Kalau cuman dua calon bagus juga, Ganjar dan Prabowo, langsung kelihatan elitnya terbelah dua, tetapi itu tidak baik buat demokrasi karena dianggap Anies tersingkir bukan karena kapasitasnya, tapi karena kebencian. Kita tidak mau bangsa ini tumbuh dalam kebencian,” ujar Rocky. (sof)

405

Related Post