Terdapat Dugaan Jaringan Mafia dengan Kekuasaan melalui Satgasus Merah Putih
Jakarta, FNN - Ubeidillah Badrun, Pengamat Politik UNJ menjelaskan tidak adanya audit terhadap Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Merah Putih mengindikasikan adanya koneksi dengan mafia.
Dalam diskusi publik "Usut Tuntas Dugaan Kejahatan Satgasus Merah Putih Polri dalam Berbagai Aspek Kehidupan Berbangsa dan Bernegara", Ubeidillah menjelaskan salah satu ciri negara mafia yang dikutip dari Moises Naim, yaitu tata kelola negara terkoneksi dengan kejahatan-kejahatan besar, baik itu terkait narkoba, tambang ilegal, human traficking dan lainnya.
"Kalau sebuah negara memiliki ciri-ciri semacam itu, dia layak disebut sebagai mafia state (negara mafia)," jelasnya.
Ubed berpendapat bahwa suatu instansi yang dibubarkan karena bermasalah. Dan sejak dibubarkannya Satgasus hingga saat ini belum ada upaya audit, sehingga semakin besar indikasi adanya koneksi dengan mafia.
"Kalau kemudian proses-proses ini (mafia) tidak dilakukan pemberantasan, dan saya melihatnya sampai saat ini tidak ada political will yang sangat serius dari kekuasaan, tidak ada juga good will," tukasnya.
"Di situ tidak nampak untuk memberantas mafia. Maka patut diduga bahwa ada jejaring mafia dengan kekuasaan," tegasnya menambahkan.
Ubed pun menjelaskan bahayanya jejaring mafia di dalam pemerintahan yang akan menghasilkan produk politik yang mendukung kerja-kerja mafia.
Sebagai akademisi, Ubedillah mendesak pemerintah agar dilakukannya audit dan pembuktian keterlibatan Satgasus Merah Putih dalam berbagai masalah mulai dari tambang ilegal, narkoba, judi online, dan lain sebagainya.
"Kalau itu tidak dilakukan maka tidak bisa dibendung analisis akan berkembang bahwa rezim ini bagian dari mafia. Dan Itu membenarkan teori yang disebut mafia state," ucapnya menurut pernyataan. (rac)