lingkungan

Maraknya Tambang Ilegal, Abraham Samad: Perlunya Tata Kelola yang Baik

Jakarta, FNN - Pertambangan ilegal merupakan salah satu masalah yang sangat merugikan Negara baik secara ekonomi maupun lingkungan, itu sebabnya Abraham Samad menegaskan perlunya tata kelola yang baik.  Dalam seminar daring bertema \"Usut Tuntas Dugaan Kejahatan Satgasus Merah Putih Polri dalam Berbagai Aspek Kehidupan Berbangsa dan Bernegara\", Rabu (30/11/2022) yang salah satunya mempermasalahkan tambang ilegal yang turut menjadi sumber aliran dana bagi banyak pemangku kekuasaan terkhususnya pejabat Polri. Abraham Samad, mantan ketua KPK (periode 2011-2015) mengatakan banyak masalah di sektor sumber daya, terutama di sektor minerba. Bahkan dirinya menyebutkan di tahun 2010 - 2013 terdapat 50 persen tambang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang artinya sebanyak 50 persen pertambangan sudah mendapat izin untuk eksplorasi dan eksploitasi eksplorasi tetapi tidak melakukan bayar pajak yang tentunya merugikan Negara.  Dirinya berpendapat apabila pendapatan negara dari sektor pertambangan batubara bila dimaksimalkan baik pajak maupun NPWP, maka dapat membantu Negara untuk membayar hutang negara, menaikkan gaji PNS, hingga meningkatkan taraf hidup masyarakat.  Abraham juga menegaskan bahwa tata kelola tersebut harus didasarkan pada satu kebijakan yang holistik. Yang mana dalam kebijakan tersebut dibangun sistem yang menyulitkan terjadinya tindak korupsi di bidang pertambangan.  \"Karena kalau sistem tata kelolanya tidak diperbaiki, maka yang terjadi hari ke hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun dan terus, ini terus menjadi permasalahan kita. Artinya apa? Sumber daya alam daya alam sedemikian besar dari pertambangan minerba, itu hanya dinikmati segelintir orang. Siapa itu segelintir orang? Ya para oligarki dan mafia-mafia tambang,\" jelas Abraham. Dia menjelaskan kalau ada sistem yang menutup ruang terjadinya korupsi, maka juga menutup ruang total loss (kehilangan total) dan meningkatkan pendapatan negara dari sektor tambang serta meningkatnya taraf hidup rakyat.  Oleh sebab itu, Abraham samad memberikan saran dalam penanganan mafia tambang dari satgasus, yaitu: 1. Penegak hukum harus bersinergi dalam penegakan hukum mafia tambang; 2. Pemerintah membuat satu tim khusus tentang praktek-praktek rantai mafia tambang yang dikoordinasikan oleh Kementerian Politik Hukum dan HAM (Kemenkumham). Dalam kasus ini Abraham menjelaskan perlunya sinergi dari para penegak hukum adalah karena apabila terdapat aparat yang menjaga dan menjadi bagian dari mafia tambang, maka instansi terkait dapat membantu untuk memeranginya. (rac)

Winarni Optimistis Indonesia Wujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Tahun 2030

Jakarta, FNN – Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Energi, Winarni Monoarfa bersikap optimistis bahwa seluruh masyarakat Indonesia dapat mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG) di tahun 2030.  Dalam seminar internasional yang bertajuk “Perempuan dan Anak-Anak di Garis Depan Perubahan Iklim” yang diselenggarakan oleh Yayasan Relief Islami Indonesia, Winarni hadir sebagai salah satu pembicara di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (24/11).  Winarni membawakan topik mengenai \"Gender, Konservasi Lingkungan dan Perubahan Iklim\". Dengan keterlibatan perempuan dalam konservasi lingkungan, Winarni yakin bahwa SDG atau tujuan pembangunan berkelanjutan dapat terwujud di 2030.  \"Kita semua mempunyai kontribusi khususnya untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG) yang sudah hampit di depan mata kita, harus kita wujudkan di tahun 2030,\" ujar Winarni dalam seminar yang diadakan secara hybrid tersebut.  Dalam mewujudkan SDG, empat pilar pembangunan yang perlu dijaga, yakni pembangunan sosial budaya, pembangunan ekonomi, pembangunan lingkungan hidup, dan pembangunan hukum dan tata kelola. Winarni mengatakan, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai 17 tujuan pembangunan berkelanjutan sampai tahun 2030.  Melalui KTT G20, Indonesia menjadi Inisiator yang menjembatani untuk mewujudkan komitmen berbagai negara, khususnya dalam perubahan iklim dan perdamaian dunia. Salah satu upayanya dengan mengadakan forum diskusi sehingga terlihat bagaimana kontribusi dari seluruh stakeholder, khususnya perempuan, anak-anak, hingga remaja yang berperan aktif berpartisipasi.  Sebagai anggota menteri lingkungan hidup dan kehutanan, Winarni menyatakan bahwa sektor kehutanan memiliki peran yang besar dalam penurunan emisi gas. Terbukti dengan meningkatnya target penurunan emisi.  \"Terjadinya peningkatan target penurunan emisi gas dari 29% menjadi 31,89% tanpa syarat. Jadi, dengan upaya pemerintah dan dengan upaya seluruh stakeholder penta helix, baik dengan pengusaha, bisnis, organisasi masyarakat. Target kita dari 41% menjadi 43, 20%. Tentunya dengan dukungan kerja sama dunia internasional,\" paparnya.  Winarni juga menyebutkan upaya dalam melibatkan perempuan, mulai dari pemberian akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam mewujudkan SDG.  Selain pembicara kunci nasional, seminar ini juga menghadirkan beberapa pembicara kunci internasional yang berasal dari Filipina, Pakistan, dan Bangladesh. (oct)

Rocky Gerung: Cianjur Hancur, Sinyal Pemahaman tentang Arah Pembangunan

Jakarta, FNN - Acara Rocky Gerung Official tak lupa menyampaikan ungkapan duka cita yang mendalam untuk  saudara-saudara kita di Cianjur yang kemarin mengalami gempa. Meskipun skalanya tidak terlampau besar, tapi karena gempanya berpusat di daratan maka dampaknya luar biasa, seperti dapat dilihat di video-video di dunia maya serta berita-beritanya. Saat inii jumlah korbannya sudah mencapai ratusan dan mungkin masih akan terus bertambah, karena masih banyak yang terjebak di bawah reruntuhan. “Kita memang tinggal di atas ring of fire yang secara geologis selalu potensi gempa itu terjadi,\" kata Rocky Gerung kepada Hersubeno Arief wartawan senior FNN dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official edisi Selasa (22/11/22). Saat itu kebetulan Rocky Gerung sedang berada di dekat Cianjur, tepatnya di sekitar Ciawi. Dia betul-betul kaget karena gempa yang terjadi cukup lama dan cukup keras. Ternyata memang episentrumnya 10 km di bawah Cianjur. Memang, keadaan gempa tidak bisa kita antisipasi. Ilmu pengetahuan hanya bisa memprediksi gempanya datang dan dengan kekuatan sekian skala richter. “Tetapi, daya tahan infrastruktur kita yang bermasalah sebetulnya. Dan itu yang juga menunjukkan betapa kemiskinan itu potensial untuk mengalami penderitaan ketika ada bencana. Kalau orang rumahnya mewah pasti konstruksinya bagus. Tapi ini kan penduduk yang rumahnya dari bata dengan campuran semen yang mungkin sangat sedikit dan potensi untuk runtuh. Jadi,sekaligus kita lakukan evaluasi terhadap keadaan bangsa kita. Kita betul-betul ingin bangun Ibukota yang kokoh padahal rakyat kita itu rumahnya rawan gempa,” ujar Rocky.  Musibah gempa ini sekaligus semacam refleksi bahwa ada jalan yang dicor semen, tetapi rumah penduduknya reot sehingga potensi menderitanya besar. Kalau kita berpikir bahwa negeri ini didudukkan oleh Tuhan di atas bara gempa dalam sesar yang patahan-patahan itu, mestinya pemerintah berpikir untuk memperkuat infrastruktur di desa-desa. “Bukan Ibukota yang dia bikin bagus, dibikin kuat, bahkan dipindahkan dengan beton 30 meter ditanam,” ujarnya lagi.  Sebetulnya, dengan mudah public policy mulai sekarang dibayangkan. Jepang punya pengalaman yang banyak dan teknologi anti-gempa di Jepang itu yang paling bagus. Tetapi, tetap dalam keadaan tertentu ada juga yang jadi korban. Ini sebetulnya yang kita sebut sebagai refleksi terhadap arah pembangunan. Kalau keuangan rakyat atau daya beli rakyat bagus, pasti dia akan membeli semen yang kuat. Pasti pondasinya dia akan tanam dua kali dari yang biasa, mungkin 3 meter ke dalam sehingga tahan gempa. Pasti dia akan beli atap baja ringan atau apa yang memungkinkan dia hidup aman. “Jadi, rasa aman rakyat sekarang mulai juga tergerus. Orang mulai berpikir potensi gempanya bisa muncul lagi nggak, karena selama sehari kemarin itu gempa susulannya banyak,” lanjutnya.   “Jadi, satu paket kita mau terangkan bahwa ini negeri selalu ada dalam waspada bencana karena sifat geologis dari bangsa ini. Sifat geologis itu mustinya diterjemahkan menjadi sifat sosiologis, yaitu pemahaman kita tentang arah pembangunan. Jadi, sekali lagi, saya menginginkan infrastruktur itu dibangun di desa untuk memperkuat wilayah-wilayah yang rentan kemiskinan atau rentan gempa atau rentan bencana alam yang lain. Ada banyak bendungan-bendungan kecil yang sering sekali diterjang, selesai. Banyak jembatan di Jawa Barat, terutama kalau saya sedang muter-muter Jawa Barat itu sudah rentan semua. Sementara, Pak Jokowi tetap menganggap bahwa itu semua selesai bila IKN pindahkan. Itu soalnya. Tapi, sambil berduka cita, kita ingatkan arah kebijakan selalu membuat penderitaan lebih banyak pada mereka yang rentan di akar rumput.” (sof)

JATAM Temukan 53 Persen Politisi Terafiliasi dengan Bisnis Termasuk Tambang

Jakarta, FNN – Koordinator Nasional Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Melky Nahar memaparkan jaringan-jaringan yang terlibat dalam bisnis tambang yang di antaranya juga menyangkut aparat kepolisian hingga lembaga legislatif.  Hal tersebut dipaparkannya dalam acara KOPI Party Movement bertemakan \"Mengungkap Persekongkolan Geng Tambang di Polisi dengan Oligarki Tambang #ReformasiTotalPolri\" yang bertempat di Dapoe Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (03/11).  Mengutip pembicara lain yang mengatakan tambang seperti instrumen politik dan bisnis, namun Melky berpendapat bahwa aparat keamanan justru menjadi instrumen di balik seluruh bisnis tambang di Indonesia.  Hal ini didasarkan oleh urusan bisnis tambang merupakan kebijakan politik karena menyangkut kepentingan.  \"Ketika ini menjadi kebijakan politik, maka keputusan-keputusan apapun yang dikeluarkan, entah itu dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah daerah tentu tidak terlepas dari yang namanya konflik kepentingan,\" katanya dalam diskusi tersebut. Melky menyoroti bahwa polisi sebagai institusi tentu tidak berdiri sendiri dalam polemik tambang di Indonesia. Ia juga mengungkap adanya keterlibatan kedua pasangan calon pilpres pemilu 2019 dengan urusan bisnis tambang. Kemudian, kebijakan dan regulasi yang muncul dari pemimpin terpilih itu rentan dengan konflik.  Selain lembaga eksekutif, Melky juga menyebut bahwa dari 575 anggota lembaga legislatif, sebanyak 43% terafiliasi dengan berbagai bisnis, salah satunya bisnis tambang dan energi. Setelah terpilih, angka persentase tersebut naik menjadi 53%. Temuan tersebut berdasarkan hasil riset yang dilakukan JATAM.  \"Artinya di sini adalah bagaimana ceritanya orang yang kita mandatkan, entah itu di eksekutif maupun di legislatif, yang harusnya bekerja untuk warga, untuk rakyat, tetapi kental dengan kepentingan-kepentingan para pebisnis ini. Jadi, di satu sisi saya ini politisi misalnya, tapi di saat yang sama saya punya bisnis tambang,\" papar Melky.  Peran institusi polri menjadi pelengkap, kata Melky, untuk mengamankan investasi bisnis pertambangan tersebut. JATAM melihat terdapat empat pola mengenai keterkaitan aparat keamanan dalam urusan bisnis tambang.  Pertama, ada yang terlibat secara langsung, seperti memodali operasi tambang ilegal. Kemudian, aparat yang berpangkat purnawirawan memegang jabatan strategis tertentu di perusahaan tersebut. Ketiga, aparat ikut mengkawal operasi dari perusahaan tambang dari berbagai wilayah di Indonesia. Yang terakhir, terkait dengan intervensi proses hukum. (oct)

Selain Oligarki, Denny Indrayana Sebut Keterlibatan Polisi dan TNi dalam Tambang Ilegal

Jakarta, FNN – Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana menyebut adanya keterlibatan penguasa serta aparat kepolisian dan TNI dalam tambang ilegal di Kalimantan Selatan. Hal tersebut disampaikannya pada acara Kolaborasi Peduli Indonesia (KOPI Party Movement) bertemakan \"Mengungkap Persekongkolan Geng Tambang di Polisi dengan Oligarki Tambang #ReformasiTotalPolri\" yang digelar di Dapoe Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (03/11).  Berbicara soal tambang, Denny memulai dengan mengungkit kembali kasus-kasus tentang konflik lahan dan Sumber Daya Alam (SDA) di Kalimantan Selatan, seperti Advokat Jurkani yang tewas menderita luka setelah menyoalkan tentang tambang ilegal, seorang guru yang juga menjadi korban bacok karena tambang batu bara, hingga wartawan yang meninggal di penjara dikarenakan memberitakan lahan batu bara dan sawit.  Pendiri sekaligus Direktur Indonesian Court Monitoring (ICM) tersebut mengatakan potret Kalimantan Selatan saat ini adalah kerusakan lingkungan akibat dilakukan tambang ilegal. Ia kemudian mengaitkannya dengan polisi.  \"Kita semua paham, kalau bicara tambang, maka yang terjadi adalah mafia,\" ujar Denny. Denny menjelaskan bahwa tambang ilegal ini berkaitan erat dengan praktik mafia yang melakukan kolusi dan melibatkan kelompok penguasa dan oligarki. Para oligarki memanfaatkan tambang dan tidak sadar bahwa usaha mereka merusak lingkungan.  \"Praktik mafia seperti yang kita sering tonton. Kalau memang ada kolusi, relasi yang merusak antara penguasa, kepala-kepala daerah, kepala-kepala pemerintahan, dan pengusaha. Sekarang ini disebut dengan oligarki. Oligarki yang bagaimana? Oligarki yang tidak mengerti dan memahami bahwa usaha mereka itu sangat merusak lingkungan,\" jelasnya.  Mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) tersebut mengatakan mafia tambang sangat mudah untuk ditangkap karena menggunakan alat berat. Denny mengungkap, tambang ilegal yang tidak terungkap disebabkan karena terdapat oknum di balik penegak hukum.  \"Jadi, bagaimana kalau ini tidak terungkap? Karena penegak hukumnya sendiri oknumnya itu sudah berada di balik illegal mining ini,\" tegas Denny.  Ia juga menyinggung perusahaan swasta yang menjanjikan izin negara kepada perusahaan lain dengan kompensasi sejumlah triliunan rupiah. Denny mengungkap, para oligarki yang terlibat menempatkan kerabat mereka sebagai kepala daerah dengan bantuan aparat keamanan untuk mendapatkan izin tersebut.  \"Jadi, pengusaha, oligarki mendudukkan kerabatnya sebagai kepala daerah dan di- _backingi_, dicentengi dengan aparat keamanan. Sayangnya, ada oknum kepolisian, ada oknum TNI juga,\" ungkap Denny.  Denny sempat berpesan kepada Mahfud MD, apabila tidak hati-hati mengelola Kalimantan Selatan, terdapat potensi terjadinya konflik horizontal yang bersifat etnis antara aparat kepolisian dan TNI terkait lahan tambang batu bara. Ia menambahkan untuk membenahi demokrasi yang problematik ini dengan pemilihan kepemimpinan yang tidak melibatkan politik uang (money politics).  Selain Denny Indrayana, acara ini juga menghadirkan beberapa pembicara lain, di antaranya Adrianus Meliala (Pakar Kriminologi UI), Muhammad Uhaib As\'ad (Dosen Universitas Islam Kalimantan Selatan), Sugeng Teguh Santoso (Indonesia Police Watch/IPW), dan lain sebagainya. (oct)

Pengenalan Signage JSX, Anies Berharap Dapat Memperkaya Pengalaman Perjalanan di Jakarta

Jakarta, FNN – Jakarta Experience Board resmi mengenalkan Jakarta Street Experience (JSX) sebagai upaya mendukung fasilitas pariwisata Jakarta di Taman Ismail Marzuki, Senin (26/09). Pada pengenalan tersebut, Direktur Utama JXB Novita Dewi menjelaskan tentang fitur JSX yang juga dihadiri oleh Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta.  Jakarta Street Experience (JSX) merupakan smart signage atau instalasi interaktif yang menggabungkan unsur edukasi, informasi, seni, dan teknologi pintar dan bergerak di bidang pariwisata, perhotelan, ekonomi kreatif, dan beautifikasi Kota Jakarta.  Jakarta merupakan kota yang didatangi banyak orang dalam melakukan perjalanan. Anies mengungkapkan bahwa memberi pengalaman atas setiap perjalanan adalah tanggung jawabnya. Oleh karena itu, ia berharap JSX dapat memperkaya pengalaman tersebut.  \"Signage ini, saya berharap tempat ini nantinya bisa memperkaya pengalaman itu. Sehingga mereka-mereka yang melakukan perlintasan di Jakarta, baik dari rumah ke tempat kerja, baik ke Jakarta untuk kegiatan usaha, untuk kegiatan kebudayaan, maka mereka menemukan adanya fasilitas yang memperkaya pengalaman selama berada di Jakarta,\" tutur Anies dalam pidatonya pada Uji Coba Fitur JSX di TIM.  Anies juga menyampaikan apresiasinya terhadap terobosan ini dan menyebutkan beberapa fitur yang disediakan JSX.  \"Saya apresiasi sekali terobosan ini, untuk membuat kita bisa lebih tahu tentang sejarah sebuah tempat, membuat kita juga lebih tahu tentang apa saja yang ada di kawasan ini. Mudah-mudahan dengan begitu, perjalanan di Jakarta makin kaya pengalaman,\" tambahnya.  JSX dapat ditemukan di kawasan pariwisata Cikini dan dilengkapi dengan fitur akses video sejarah, informasi tempat wisata, charging station, hingga peta kawasan yang mendukung promosi UMKM di wilayah sekitarnya.  Dengan fitur-fitur menarik ini, JSX diharapkan dapat mendorong minat masyarakat untuk mengeksplorasi Jakarta dengan berjalan kaki. (oct)

Komunitas Kabut Malam Melestarikan Lingkungan dan Tradisi Leluhur

Mojokerto, FNN – Komunitas Kabut Malam menggelar Jamhore Anak Desa di lapangan Desa Banjarkemantren, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur pada Sabtu-Minggu (17-18/9/2022). Acara ini mengajak anak-anak Desa Banjarkemantren berkemah sembari melestarikan lingkungan dan tradisi warisan leluhur. Desa Banjarkemantren terdiri dari empat dusun yakni Pandean, Jambe, Kemantren dan Banjar. Kegiatan kemah pendidikan dan kebudayaan ini berkolaborasi dengan karangtaruna desa dan KLG (Kampung Lali Gadget) Wonoayu, Sidoarjo. Event Jamhore Anak Desa yang dilaksanakan mulai pujul 15.00 WIB-selesai merupakan event akbar pertama dalam sejarah Komunitas Kabut Malam. Sejumlah penampilan kesenian juga akan ditampilkan dalam acara tersebut, seperti Tarian Remo, Cokronegoro, Ludruk dan kesenian modern. “Jamhore Anak Desa ini sebagai wujud persembahan bangga menjadi generasi penerus sang Maestro munali patah. serta melatih ketangkasan dan kekompakan melalui permainan tradisional,” bunyi keterangan tertulis Komunitas Kabut Malam. Jamhore Anak Desa akan diikuti oleh sedikitnya 100 anak-anak di tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Desa Banjarkemantren. Selain itu, orang tua dari anak-anak juga warga desa dan elemen pemuda karang taruna turut mendampingi kegiatan tersebut. “Peserta akan mengikuti berbagai rangkaian kegiatan dengan jelajah desa, permainan tradisional, dan membuat udeng pacul gowang bersama. Udeng tersebut adalah udeng khas sidoarjo yang di buat oleh Eyang Munali Patah sang maestro asli yang lahir, hidup dan beremayam di Dusun Jambe Desa Banjarkemntren,” katanya. Para peserta juga akan membuat papan visioning untuk masa depan desa dengan gaya mereka masing-masing. Karena masa depan bangsa dan negara bermula dari desa. “Dengan kegiatan ini, banyak harapan yang disemogakan untuk anak-anak di Desa yang merupakan penerus generasi agar memiliki kegembiraan yang luar biasa sehingga dapat menciptakan masa depan dari desa untuk Indonesia,” demikian rilis Komunitas Kabut Malam. (mth/*)

Dikira Boneka, Ternyata Mayat Hanyut, Warga Cengkareng Geger

Jakarta, FNN - Ditemukan mayat seorang pria tanpa identitas mengapung di aliran Kali Cengkareng Mookervart (di seberang Halte Transjakarta Jembatan Baru), Jalan Dharma Wanita IV, Rawa Buaya, Jakarta Barat, Rabu (14/09). Berdasarkan pantauan wartawan FNN di lokasi kejadian sekitar pukul 17.00 WIB, sesosok mayat pria ditemukan oleh seorang siswa madrasah MAF (16) dalam keadaan sudah terbujur kaku dan tanpa identitas. Berdasarkan kesaksian MAF yang pertama kali menemukannya saat Ia berjalan pulang sekolah. MAF pada awalnya mengira bahwa yang Ia lihat adalah sebuah boneka. \"Baru pulang sekolah juga tadi, liat kondisi sekitar sepi, pas lagi liat ke kali ada liat mirip mayat, tapi seperti boneka,\" ujar MAF saat dimintai keterangan. Setelah melihat mayat tersebut, MAF bertanya juga ke temannya untuk memastikan apakah itu benar mayat atau bukan. Tak lama setelah dipastikan, MAF lanjut melaporkan kepada warga sekita juga Ketua RT setempat. \"Habis dipastikan sama temen, baru laporan ke Pak RT. Habis itu baru para warga dateng ke lokasi buat mastiin, terus dicek pakai bambu buat ditarik ke pinggir,\" ujar MAF. MAF juga menjelaskan bahwa pada awalnya Ia kira itu adalah sebuah boneka dikarenakan posisi mayat yang hanya terlihat bagian punggung saja, sedangkan kaki dan tangannya tidak terlihat di permukaan. \"Yang keliatan punggung doang, tangan kaki nggak keliatan,\" tambahnya. Saat ditanyai apakah MAF dan warga sekitar mengenali identitas mayat tersebut, mereka berkata bahwa tidak mengenalinya dan sepertinya bukan warga sekitar dikarenakan tidak adanya laporan orang hilang yang diterima pihak berwajib. Diduga mayat ini sudah meninggal beberapa hari yang lalu, dilihat dari kondisi tubuhnya yang sudah sangat pucat dan terbujur kaku. Dari keterangan warga kemungkinan besar mayat tersebut hanyut terbawa aliran kali saat beberapa hari yang lalu diguyur hujan lebat. (Fik)

Jokowi Perintahkan BMKG Identifikasi Risiko Iklim Secara Menyeluruh

Jakarta, FNN – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi risiko perubahan iklim dan dampaknya secara menyeluruh.“Mengidentifikasi, adaptasi apa saja yang bisa kita lakukan, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan peralatan untuk permodelan cuaca dan iklim yang menggabungkan informasi dari teknologi satelit,” kata Presiden Jokowi dalam sambutan Rapat Koordinasi Nasional BMKG 2022 secara daring dipantau di Jakarta, Senin.Jokowi juga meminta BMKG memperkuat layanan informasi dan literasi, terutama di wilayah pertanian dan perikanan agar petani dan nelayan bisa mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrem. BMKG juga diminta memperluas cakupan forum sekolah lapang iklim dan sekolah lapang cuaca nelayan agar dampaknya lebih signifikan.“Dampak dari perubahan iklim ini sangat serius. Kita perlu memiliki kebijakan dan sistem yang teruji dan tangguh untuk menjamin ketahanan pangan secara merata dan berkesinambungan serta sistem peringatan dini ketika bencana akan terjadi,” ujarnya.BMKG, menurut Jokowi, memiliki peran sangat strategis untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim terhadap ketahanan pangan nasional. BMKG harus berfungsi untuk mengawasi, memprediksi dan mengeluarkan peringatan dini tentang kondisi cuaca dan iklim ekstrem.“Ini sangat membantu untuk perumusan strategi pencegahan dan penanggulangan,” katanya.Saat ini, kata Jokowi, dunia menghadapi tantangan perubahan iklim yang kritis. Organisasi Meteolorogi Dunia menyatakan indikator perubahan iklim dan dampak perubahan itu pada 2021 makin memburuk, yang terindikasi dari kondisi tujuh tahun terakhir telah menjadi tujuh tahun dengan suhu terpanas.“Kondisi ini menjadi tantangan nyata bagi kita. Penanggulangan perubahan iklim menjadi isu prioritas dan tantangan global setelah meredanya COVID-19,” katanya.Dampak perubahan iklim, menurut Jokowi, sangat luas dan multi-sektoral. Salah satu dampak itu adalah terjadinya bencana alam dan timbulnya ancaman ketahanan pangan.“FAO (Badan Pangan Dunia) menyebutkan lebih dari 500 juta petani usaha kecil yang memproduksi lebih dari 80 persen sumber pangan dunia merupakan kelompok yang paling rentan terhadap perubahan iklim. Hati-hati, ini persoalan yang sangat serius, perlu penanganan yang komprehensif, perlu antisipasi sedini mungkin, secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya,” ucap Kepala Negara. (mth/Antara)

Tragis! Bocah Tasik Depresi Hingga Meninggal Usai Dibully

Jakarta, FNN - Tragis! Kasus perundungan yang menimpa anak SD Tasikmalaya hingga depresi dan meninggal dunia mendapat sorotan dari berbagai pihak.  Hersubeno Arief dan Agi Betha wartawan senior FNN dalam kanal YouTube Off The Record FNN, Jumat (22/7/22) di Jakarta, juga menyoroti kasus tragis ini. Bocah berinisial F ini menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD SMC Tasikmalaya. Mulanya, bocah berusia 11 tahun ini dipaksa oleh teman-temannya untuk menyetubuhi kucing. Karena terlalu sering di bully, F pun menuruti perkataan temannya. Mirisnya, saat F menyetubuhi kucing itu direkam dan videonya disebarluaskan oleh teman-temannya. Video rekaman korban menyetubuhi kucing itu dilakukan pada akhir bulan Juni lalu. Hal ini membuat korban mengalami depresi berat, bahkan kedua orang tua korban juga sama-sama mengalami penurunan kondisi psikis. Ibu korban, Ti (39) mengatakan anaknya sakit keras seminggu sebelum meninggal. Anaknya mengeluh sakit tenggorokan yang membuatnya enggan makan dan minum. Korban lebih banyak melamun dan murung. “Seorang dewasa saja yang cukup matang seandainya mengalami bully seperti ini pasti akan hancur hidupnya, apalagi seorang anak kecil yang kemudian merasa tidak mau kemana-mana, tidak mau makan, tubuhnya melemah, dan kemudian meninggal dunia,” ungkap Agi  Menurutnya, seorang dewasa saja seandainya mendapat bantuan dokter maupun psikiater belum tentu bisa selamat, dengan rasa malu itu tubuh itu menolak segala sesuatu. “Ini kan pelakunya anak-anak juga, polisi harus hati-hati menangani kasus ini,” tutup Hersubeno (Lia)