pertanian

Pupuk Subsidi Hanya untuk 9 Komoditas Utama, LaNyalla Minta Tak Ada Lagi Penyelewengan

Jakarta, FNN – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengajak masyarakat turut mengawasi penyaluran pupuk subsidi yang difokuskan untuk 9 komoditas prioritas. Menurut LaNyalla, pengawasan ketat perlu dilakukan agar tidak tidak terjadi lagi penyelewengan maupun penggelapan pupuk bersubsidi yang dilakukan para mafia pupuk. Sebab hal itu merugikan banyak pihak. “Pemerintah harus belajar dari pengalaman sebelumnya. Banyak celah yang akhirnya dimanfaatkan oleh mafia berkaitan distribusi pupuk bersubsidi. Makanya saya meminta monitoring yang (lebih) ketat guna meminimalisir penyalahgunaan,” ujar LaNyalla, Selasa (19/7/2022). LaNyalla menyarankan pemerintah tegas dalam menyalurkan pupuk subsidi. Sehingga memberi kepastian bahwa penerima manfaat adalah yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi. Tak kalah penting lagi, pemerintah harus aktif melakukan sosialisasi dan pendampingan sehingga para petani tidak kebingungan.  “Sosialisasi dan pendampingan sampai di tingkat petani sangat berguna untuk memastikan jaminan pasokan pupuk bersubsidi. Selain itu agar distribusinya lancar tanpa kendala termasuk dari sisi distribusi digital,” papar Senator asal Jatim itu. Menurut LaNyalla, pemerintah harus membantu petani lewat kebijakan subsidi pupuk. Karena pupuk merupakan salah satu komponen biaya dalam usaha tani.  “Makanya diperlukan optimalisasi penyaluran pupuk bersubsidi untuk membantu petani agar tetap mampu memiliki akses terhadap pupuk yang terjangkau,” imbuh dia. Ditegaskannya lagi, kebijakan pupuk subsidi untuk 9 komoditas prioritas adalah langkah tepat dalam mengatasi ancaman krisis pangan.  Sebab, ancaman krisis pangan perlu segera diantisipasi melalui kebijakan yang efektif, dengan menyiapkan langkah kongkrit untuk menjamin produksi pangan nasional.  “Dalam hal ini faktor-faktor yang diperlukan untuk peningkatan produksi pangan harus terpenuhi, salah satunya ketersediaan pupuk,” tukasnya.  Saat ini, Kementerian Pertanian hanya menyalurkan dua jenis pupuk bersubsidi yakni Urea dan NPK yang difokuskan pada 9 komoditas pangan utama yang strategis dan berdampak terhadap inflasi. Untuk tanaman pangan ada padi, jagung dan kedelai. Sedangkan hortikultura ada cabai, bawang merah, bawang putih, perkebunan adalah tebu, kakao dan kopi rakyat. (mth)

Petani Buncis Bandung Tembus Pasar Internasional, Ketua DPD RI Beri Apresiasi

Mekkah, FNN - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengapresiasi keberhasilan Gugun Gunawan, petani buncis di Desa Panjalu, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang berhasil menembus pasar internasional tanpa bantuan akses dari pemerintah. “Tentu saya mengapresiasi langkah yang diambil Kang Gugun dan saya berharap hal ini dapat memacu petani lainnya untuk dapat menembus pasar internasional,” harap LaNyalla yang tengah berada di Makkah, Selasa (6/7/2022). Menurut LaNyalla, keberhasilan Kang Gugun menembus pasar di Singapura patut ditiru oleh petani lain. “Pasar internasional itu begitu luas. Produk pertanian kita itu banyak dan dapat bersaing dengan baik dengan produk pertanian dari negara lain,” imbuhnya. Senator asal Jawa Timur itu juga meminta pemerintah lebih serius mendorong petani-petani lain agar bisa seperti Kang Gugun. Menurutnya, pernyataan Kang Gugun yang menganggap bahwa program pemerintah hanya seremonial belaka tanpa target dan sasaran yang jelas juga harus disikapi. “Pandangan yang disampaikan Kang Gugun merupakan fakta lapangan dan sudah membuat jenuh petani. Tentu ini menjadi pelecut bagi pemerintah karena seakan pemerintah tak sungguh-sungguh dalam membangun industri pertanian nasional,” tutur LaNyalla. Oleh karenanya, LaNyalla berharap pemerintah, dalam hal ini stakeholder terkait seperti Kementerian Pertanian untuk melakukan evaluasi agar program yang mereka gulirkan sejalan dan memenuhi kebutuhan petani. “Saya berharap Kementerian Pertanian harus berbasis pada kebutuhan petani. Programnya harus bottom up, bukan top down, sehingga program yang digulirkan sesuai dengan kebutuhan petani,\" tutur LaNyalla.(mth/*)

Pemerintah Jamin Cabai Tersedia Jelang Idul Adha, Walau Harga Tinggi

Temanggung, FNN - Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto menjamin ketersediaan cabai cukup menjelang Lebaran Haji atau Idul Adha 1443 Hijriah.\"Pada prinsipnya cabai cukup untuk menghadapi Lebaran Haji walaupun memang harganya agak tinggi karena beberapa daerah sentra cabai ada yang mengalami penurunan produksi akibat banyak yang terserang penyakit,\" kata Prihasto Setyanto di Temanggung, Jawa Tengah, Minggu.Ia menyampaikan hal tersebut usai panen cabai di sentra penghasil cabai di Desa Kataan, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.Prihasto menyampaikan kalau melihat di Kecamatan Ngadirejo ini ada sekitar 500 hektare tanaman cabai yang saat ini siap panen sehingga bisa memenuhi kebutuhan cabai bukan hanya untuk Provinsi Jawa Tengah saja, tetapi juga sampai Jakarta.\"Sesuai arahan Menteri Pertanian, kami ingin memastikan bahwa kondisi cabai menjelang Idul Adha ini cukup, walaupun harganya agak tinggi karena ada beberapa daerah yang biasa tanam cabai sekarang lagi mulai penanaman akibat situasi anomali cuaca,\" katanya.Berdasar hasil identifikasi Kementan, penurunan sendiri banyak dipengaruhi oleh faktor petani yang banyak mengubah haluan tanaman mereka dari cabai ke pertanian padi, lantaran pada periode bulan Mei-Juni ini curah hujan di banyak wilayah masih cukup tinggi serta banyaknya penyakit yang menyerang tanaman cabai. Ia menyampaikan anomali cuaca sekarang ini harus disikapi dengan memilih varietas tanaman cabai yang sesuai.\"Hal ini menjadi sebuah pembelajaran juga pada semua pihak khususnya petani cabai untuk pandai-pandai memilih varietas kalau curah hujan tinggi seperti sekarang ini harus memilih varietas yang sesuai curah hujan yang ada sehingga tidak terjadi kegagalan panen,\" katanya.Dirjen Hortikultura memastikan tidak ada impor cabai segar, sehingga tidak akan merusak harga pasar cabai di dalam negeri. Hampir 80 persen lebih masyarakat Indonesia itu mengkonsumsi cabai segar, belum terbiasa konsumsi cabai kering.Fluktuasi harga cabai kadang tinggi, tetapi kadang rendah, menurut dia, hal ini memang harus ada proses pembelajaran ke depan agar petani tidak hanya bisa menanam tetapi juga bisa mengolah cabai menjadi produk-produk turunan lainnya yang bermanfaat,\"Ketersediaan aneka cabai (rawit merah, rawit hijau, merah keriting dan cabai besar) pada bulan Juni hingga Juli 2022 masih surplus untuk memenuhi kebutuhan nasional,\" katanya.Dalam kunjungan kerja di Kabupaten Temanggung tersebut Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto juga meresmikan Bangsal Pascapanen Hortikultura milik Kelompok Tani Muda Sejahtera di Desa Kataan, Kecamatan Ngadirejo dan pantauan panen dan aktivitas embrio lelang cabai di Desa Pasuruan, Kecamatan Bulu. (mth/Antara)

Presiden Sebut Penyebaran PMK Cepat Meskipun Sudah Terapkan "Lockdown"

Jakarta, FNN - Presiden Joko Widodo menyebutkan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak sangat cepat meskipun sudah diterapkan \"lockdown\" atau penutupan pada daerah dengan zona merah.\"Sebetulnya sudah di-\'lockdown\', kabupaten-kabupaten, provinsi-provinsi, tapi memang berkembangnya \'kayak\' COVID, cepat, entah lewat media apapun ya, yang jelas cepat,\" kata Presiden Jokowi seusai Silaturahmi Alumni Penerima Kartu Prakerja di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Jumat.Presiden menilai bahwa penyebaran PMK sangat cepat, layaknya COVID-19, yang sebelumnya juga diterapkan karantina wilayah (lockdown).Ia menyebutkan bahwa PMK sudah menjangkiti hewan ternak di 18 provinsi dan 190 kabupaten/kota.Di sisi lain, Kementerian Pertanian sudah mengimpor 800 ribu dosis vaksin PMK dari Prancis pada Jumat dini hari dan langsung didistribusikan ke berbagai daerah.\"Vaksin 800 ribu (dosis) sudah datang. Ini juga yang harus cepat segera, seperti COVID gitu segera suntikkan cepat supaya bisa melindungi sapi-sapi yang lain,\" kata Presiden.Distribusi vaksin akan dilakukan pada wilayah wabah PMK yang sudah dipetakan sebelumnya.Penyuntikan vaksin akan diprioritaskan untuk hewan sehat yang berada di zona merah dan kuning.Selain itu, vaksin PMK juga diprioritaskan pada hewan ternak yang berada di wilayah sumber pembibitan, serta bagi ternak yang berada di wilayah sentra peternakan sapi perah.Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan penyebaran wabah PMK sangat cepat dengan penularan virus melalui udara atau airborne.Karena itu, Mentan meminta semua petugas yang ada di lapangan betul-betul bisa mengendalikan keberadaan manusia dan juga keluar masuknya hewan ternak.\"Wabah ini percepatannya luar biasa. Oleh karena itu upaya extraordinary lebih kuat, menjadi bagian-bagian dari jawaban yang ada. Semoga ini bisa membuat kita semua yakin, bahwa wabah PMK secara maksimal bisa kita selesaikan dengan baik,\" katanya. (mth/Antara)  

Mentan Sebut 800 Ribu Dosis Vaksin PMK Langsung Didistribusikan

Jakarta, FNN - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan sebanyak 800 ribu dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) yang baru datang di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, Jumat dini hari, langsung didistribusikan ke berbagai daerah sebagai upaya percepatan penanganan wabah PMK.\"Hari ini kami dapatkan 800 ribu dosis dan mulai besok sudah bisa dilakukan delivery. Dan 3 juta dosis kami sudah yakinkan bisa sampai di Indonesia, secara bertahap tentu saja,\" kata Mentan Syahrul dalam keterangannya saat menerima kedatangan vaksin di Bandara Soekarno-Hatta.Mentan berharap kedatangan vaksin bisa disambut dengan sigap melalui kerja sama yang baik oleh pemerintah daerah, crisis center, dan gugus tugas di kabupaten dan provinsi, sehingga mampu mempersiapkan penyuntikan sekaligus melakukan pengobatan secara maksimal.\"Saya berharap gugus tugas yang ada di kabupaten, crisis center yang ada di kabupaten atau provinsi, dan secara nasional sudah mempersiapkan diri untuk melakukan penyuntikan vaksin,\" katanya.Mentan menerangkan distribusi vaksin akan dilakukan pada wilayah wabah PMK yang sudah dipetakan sebelumnya. Kementerian Pertanian sudah mengategorikan hewan ternak yang diprioritaskan mendapatkan vaksin PMK.Penyuntikan vaksin akan diprioritaskan untuk hewan sehat yang berada di zona merah dan kuning. Selain itu, vaksin PMK juga diprioritaskan pada hewan ternak yang berada di wilayah sumber pembibitan, serta bagi ternak yang berada di wilayah sentra peternakan sapi perah.Sejauh ini, kata Mentan, penyebaran PMK paling tinggi masih berada di area lalu lintas hewan baik melalui darat maupun laut. \"Lalu lintas hewan menjadi salah satu sumber terjadinya pembawa wabah, oleh karena itu kita berharap diperjalanan lalu lintas hewan melalui laut, darat, dan udara melalui pengecekan karantina. Kita berharap yang di darat juga begitu, tentu saja karena banyak jalan-jalan tikus yang menjadi tantangan tersendiri,\" katanya.Menurut Mentan, penyebaran wabah PMK sangat cepat dengan penularan virus yang melalui udara atau airborne. Karena itu, Mentan meminta semua petugas yang ada di lapangan betul-betul bisa mengendalikan keberadaan manusia dan juga keluar masuknya hewan ternak.\"Wabah ini percepatannya luar biasa, oleh karena itu upaya extraordinary lebih kuat, menjadi bagian-bagian dari jawaban yang ada. Semoga ini bisa membuat kita semua yakin, bahwa wabah PMK secara maksimal bisa kita selesaikan dengan baik,\" katanya. (mth/Antara)

Presiden Ingatkan Sudah 22 Negara Stop Ekspor Pangan

Jakarta, FNN - Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat, termasuk relawan, terkait kondisi rantai pasok pangan dunia yang kini tercatat sudah 22 negara menghentikan ekspor komoditas pangan.Hal itu disampaikan Presiden kepada para relawan dalam Acara Silaturahmi Tim Tujuh Relawan Jokowi di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Sabtu.\"Hati-hati yang namanya urusan pangan, produksi pangan. Sekarang negara-negara dulu bulan Januari baru tiga negara yang stop ekspor bahan pangannya, sekarang sudah 22 negara tidak ekspor bahan pangannya,\" kata Presiden Joko Widodo (Jokowi).Presiden menjelaskan bahwa puluhan negara tersebut menghentikan ekspor komoditas pangannya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.Salah satu negara yakni India yang menangguhkan ekspor gandum untuk melindungi kebutuhan dalam negeri dan menekan inflasi pangan.Langkah larangan ekspor ini diambil saat dunia sedang mengalami kelangkaan bahan pangan seperti gandum. Hal ini diakibatkan oleh perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, dua negara yang juga termasuk produsen gandum terbesar dunia.Oleh karenanya, Presiden mewanti-wanti posisi Indonesia yang masih harus mengimpor gandum serta sejumlah komoditas lainnya, seperti jagung dan kedelai.Namun untuk komoditas beras, sebagai bahan pangan utama, Presiden mengatakan Indonesia patut bersyukur karena sudah tiga tahun terakhir tidak lagi mengimpor beras.\"Hati-hati yang urusan beras, biasanya kita impor 2 juta ton, sudah tiga tahun ini kita tidak impor beras sama sekali. Ini patut kita syukuri, berkat tadi bendungan yang sudah kita bangun,\" kata Presiden.Presiden menambahkan bahwa sistem irigasi untuk pangan didukung oleh pembangunan 29 bendungan yang sudah terealisasi dari target 65 bendungan. (mth/Antara)

Presiden Jokowi Panen Sorgum Sebagai Alternatif Hadapi Krisis Pangan

Jakarta, FNN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau lahan panen tanaman sorgum yang menjadi alternatif sumber pangan selain beras dan jagung guna menghadapi krisis pangan seperti yang telah diperingatkan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO).Berdasarkan video resmi yang diunggah, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana nampak kompak menanam benih sorgum menggunakan sepatu kets. Presiden juga terlihat menaiki mesin panen (combine harvester) di lahan sorgum.\"Kita ingin banyak alternatif, banyak pilihan yang bisa kita kerjakan di negara kita, diversifikasi pangan, tidak hanya tergantung pada beras, karena kita memiliki jagung, memiliki sagu, dan juga sebetulnya tanaman lama kita, yang ketiga adalah sorgum,\" kata Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers melalui video yang diunggah akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis.Presiden Jokowi menjelaskan saat ini harga pangan di dunia sudah meningkat. Menurut dia, Indonesia harus memiliki rencana besar menghadapi krisis pangan, seperti yang diperingatkan FAO.Kabupaten Sumba Timur menjadi lahan yang cocok ditanami sorgum atau tanaman biji-bijian itu dengan total luas 60 hektare.Hasil panen sorgum di Sumba Timur mencapai 5 ton per hektare. Petani sendiri dapat menghasilkan pendapatan sekitar Rp50 juta per hektare dalam satu tahun atau Rp4 juta lebih per bulan.Kepala Negara mengapresiasi hasil produktivitas tanaman sorgum yang tidak hanya memberikan pendapatan besar untuk petani, tetapi juga menyerap banyak tenaga kerja.\"Kita melihat sendiri hasilnya sangat baik, secara keekonomian juga masuk, bisa merekrut banyak sekali SDM tenaga kerja kita, dan hasilnya per hektare per tahun bisa bersih kurang lebih Rp50 juta, ini sangat bagus,\" kata Presiden Jokowi.Ke depannya, Presiden Jokowi berencana memperluas lahan sorgum di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai alternatif sumber pangan selain beras dan jagung. (mth/Antara)

Mentan Amankan Pasokan Bahan Baku Pupuk NPK untuk Ketahanan Pangan

Jakarta, FNN - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terus mengamankan pasokan bahan baku pupuk dalam negeri untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia di tengah dampak perang Rusia dengan Ukraina.\"Kebutuhan bahan baku NPK yaitu phospate, sudah diamankan dengan adanya kerja sama antara PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan perusahaan asal Yordania, yaitu Jordan Phospate Mines Co Plc (JPMC) untuk stabilisasi pasokan phosphate atau bahan baku pupuk untuk Indonesia. Dukungan stabilitas pasokan pupuk Indonesia ini juga nantinya berdampak baik pada program ketahanan pangan nasional,\" kata Syahrul dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.Kerja sama Pupuk Indonesia dengan JPMC, ujar Syahrul, telah dilakukan saat kunjungan kerja ke Vienna, Austria, Selasa (31/5/2022) yang bertepatan dengan acara IFA Annual Conference, konferensi yang diikuti banyak industri pupuk dunia.Hasil pertemuan Pupuk Indonesia dengan JPMC yang tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman dan Chairman JPMC Mohammad Thneibat serta disaksikan Menteri Pertanian Syahrul Yasil Limpo (SYL) dan Dirjen Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian Ali Jamil.Mentan menjelaskan bahan baku pupuk seperti fosfat, maupun kalium (KCl), merupakan bahan baku yang memang tidak tersedia dan tidak dapat diproduksi di dalam negeri.Kedua jenis bahan baku pupuk ini merupakan barang tambang yang terdapat di luar negeri. Salah satu pemasok besar bahan baku tersebut adalah Rusia yang saat ini sedang perang dengan Ukraina dan menyatakan untuk moratorium ekspor.Untuk itu, ia berharap kerja sama stabilisasi pasokan pupuk untuk Indonesia yang dilakukan antara Pupuk Indonesia dan JPMC dapat mengamankan ketersediaan bahan baku pupuk dalam negeri dan memenuhi kebutuhan pupuk nasional di tengah ketidakpastian global sebagai dampak dari perang Rusia dengan Ukraina.Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Bakir Pasaman menyampaikan apresiasinya atas dukungan Menteri Pertanian dalam upaya mengamankan pasokan bahan baku ini.\"Kami akan terus berkoordinasi dengan Kementan untuk menjaga pemenuhan kebutuhan pupuk dalam negeri,\" tegasnya.Kerja sama stabilisasi pasokan pupuk untuk Indonesia ini juga akan mendorong kesempatan dan kolaborasi dalam tiga bidang strategis.Pertama, program jangka pendek untuk menjamin pasokan fosfat dari JPMC kepada Pupuk Indonesia untuk menstabilkan pasokan pupuk dan memperkuat ketahanan pangan nasional.Kedua, program jangka menengah dengan mendorong JPMC untuk menyiapkan skema harga yang disepakati untuk menjaga keberlanjutan pasokan bahan baku pupuk untuk Pupuk Indonesia.Serta, ketiga adalah program jangka panjang untuk menjalin kerja sama lebih besar lagi, yaitu joint venture industri pupuk di Indonesia.Selain dengan JPMC, Menteri Pertanian dalam upaya menjaga pasokan bahan baku terutama unsur K (potash), juga bertemu CEO pemasok KCl dunia yaitu Eurochem perusahaan yang terdaftar di Swiss dan dilanjutkan PT Pupuk Indonesia bertemu dengan pemasok KCl dunia lainnya seperti Canpotex, Arab Potash Company, dan Uralkali untuk mendapatkan jaminan pasokan bahan baku KCl (potash) ke PT Pupuk Indonesia, sehingga ketersediaan pupuk NPK nasional dapat terjamin. (mth/Antara)

Muhadjir Tanam 10 Juta Pohon, Pof Nuhfil: Makna di Baliknya Luar Biasa

Malang, FNN – Di balik aksi tanam 10 juta pohon pada dasarnya tersimpan makna yang luar biasa. Yaitu, meneguhkan kembali pintalan tiga jalur benang merah dalam pembangunan manusia Indonesia. “Untuk itu, aksi ini harus mendatangkan efek bola salju sehingga menjadi gerakan seluruh anak bangsa secara massif, kontinyu dan berkelanjutan. Aksi ini wujud riil gerakan revolusi mental,” kata kata Prof Dr Nuhfil Hanani, mantan Rektor dan Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang, di Malang, Senin (30/5/2022). Menuru Nuhfil, tiga jalur benang merah itu adalah terbinanya keselarasan dan keserasian hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusia, dan manusia dengan alam. Tiga jalur ini saling berkelindan dan berintegrasi. Aksi penanaman 10 juta pohon, di-launching Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, pada Selasa (24/5/2022) di Bali. Aksi  ini merupakan agenda Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Sekaligus bentuk komitmen Indonesia mendukung The Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022. Aksi ini merupakan kerja kolaborasi Kemenko PMK dengan lintas kementerian. Melibatkan kalangan perguruan tinggi, sekolah, organisasi sosial kemasyarakatan dan pelbagai elemen masyarakat yang lain. Penananam akan dilakukan di 34 provinsi seluruh Indonesia sepanjang tahun 2022 – 2023. Menegaskan pesan Presiden Jokowi, Muhadjir wanti-wanti agar aksi ini tidak berhenti menjadi jargon belaka. Pola tiga jalur benang merah ini pada dasarnya merupakan kekayaan budaya agung Indonesia. Leluhur telah mempraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam konteks hubungan manusia dengan lingkungan. Dicerminkan pada budi daya pertanian, penataan lingkungan kehidupan (habitat), pemanfaatan alam sebagai sumber ekonomi dan sebagainya. Namun, seiring dengan masuknya sistem dari luar, khususnya yang berlatar belakang Barat, keseimbangan pintalan tiga jalur benang merah ini menjadi terkoyak. Kenapa? Karena, Barat itu menggunakan dasar hak individual dan kebebasan. Maka dalam berhubungan dengan alam, mereka cenderung sekehendaknya, semena-mena dan eksploitatif. “Jadi, kerusakan alam yang salah satu dampaknya berupa pemanasan global ini sebenarnya juga bermula dari Barat. Tapi, kini mereka justru yang lantang berteriak-teriak, terkadang menyalahkan negara lain,” katanya. Cahaya Tuhan Nuhfil melanjutkan, pola Barat ini kemudian mendominasi pembanguan fisik dan ekonomi di Indonesia. Pendirian industri, pembangunan infrastruktur semata mengejar efisiensi, efektivitas dan profitabilitas meski mengabaikan etika lingkungan. Mengabaikan kepentingan strategis generasi. Hal demikian sudah berlangsung cukup lama. Dampaknya, berbiaklah rusaknya keseimbangan dan keselaran kehidupan manusia dengan alam. Alam yang telah rusak memantik terjadinya bencana. Terbuangnya secara mubazir sumber daya ekonomi dari alam. Yang sering tidak disadari bahwa ketika manusia dan alam tidak lagi selaras dan serasi, secara spiritual terjadi kemerosotan nilai kemanusiaan. Kenapa? “Tuhan itu mencahayai bumi, langit dan seluruh isinya. Maka ketika hati tidak lagi menjadi bagian integral dari alam secara intens, maka cahaya Tuhan tidak menembus hati manusia. Hati manusia yang tidak mendapat cahaya Tuhan akan kian rakus, aniaya dan merusak,” katanya. Nuhfil menegaskan, langkah Muhadjir tanam 10 juta pohon ini hendaknya tidak cuma dilihat secara harfiah 10 juta pohon. Tetapi harus dilihat makna di baliknya. Ini menjadi entry point penting menyelamatkan masa depan generasi sebagai pewaris Indonesia. Menjadi edukasi nonformal untuk seluruh anak bangsa. “Sekaligus memberi kontribusi terhadap penyelamatan dunia. Kita makin sadar bahwa kita adalah bagian dari masyarakat global,” katanya. Untuk itu, aksi ini harus mendapat dukungan seluruh anak bangsa. Seluruh jajaran pemerintah dengan berani menanggalkan egosentrisme sektoral dan departemental. “Harus dilakukan secara kontinyu dan berkelanjutan. Sangat mungkin hasilnya baru akan bisa dirasakan lebih 10 tahun mendatang,” kata Nuhfil mengunci percakapan. (mth/ano)

Kementan Mulai Produksi Vaksin PMK

Jakarta, FNN - Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Kementerian Pertanian mulai memproduksi vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak guna menanggulangi wabah penyakit tersebut di Indonesia.\"Saya tadi menyaksikan sendiri saat ini proses pengembangan produksi vaksin PMK sedang berlangsung sejak Bapak Menteri menginstrusikan Pusvetma memproduksi kembali vaksin PMK,\" kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga Andri dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.Kuntoro mengatakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) telah menginstruksikan langsung kepada Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan agar Pusvetma segera memproduksi vaksin setelah munculnya kasus kejadian PMK di Jawa Timur pada akhir April lalu.Kuntoro menyampaikan bahwa dengan upaya vaksinasi yang efektif, tindakan pengendalian yang ketat, sistematis dan berkelanjutan telah terbukti pemberantasan PMK di sebagian besar negara menjadi bebas PMK.Vaksinasi menjadi solusi dan harapan bagi para peternak di seluruh Indonesia. Dengan adanya vaksin PMK, Indonesia diharapkan bisa segera dapat disembuhkan dan kembali menjadi negara bebas PMK.Sebagai informasi, kemampuan Indonesia dalam produksi vaksin PMK dimulai sejak tahun 1952 dan melakukan program vaksinasi massal sejak tahun 1964. Indonesia sudah bebas dari PMK sejak tahun 1986 dan diakui di lingkungan ASEAN sejak 1987, serta diakui secara internasional oleh organisasi Kesehatan Hewan Dunia (Office International des Epizooties-OIE) pada 1990.Sementara itu, Kepala Pusvetma Kementan Edy Budi Susila menjelaskan proses pengembangan produksi vaksin PMK oleh Pusvetma telah berlangsung sejak Menteri Pertanian menginstruksikan diproduksinya kembali vaksin PMK.Dia menjelaskan bahwa proses pengembangan produksi vaksin PMK oleh Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) sebelumnya pernah dilakukan untuk membebaskan Indonesia dari penyakit mulut dan kuku pada 1983-1986. Bertolak pada pengalaman tersebut, ia meyakini bahwa Pusvetma dapat mengembangkan vaksin dalam negeri guna pengendalian PMK ke depan.Edy mengatakan proses produksi vaksin di Pusvetma dimulai saat ini telah memasuki purifikasi isolate dan fase keenam.“Proses pembuatan vaksin PMK ini dengan menggunakan teknologi tissue culture dengan sel BKH 21. Vaksin bersifat inaktif dan diformulasikan dengan adjuvant,” katanya.Edy mengatakan pengembangan produksi vaksin PMK ini memerlukan proses karena Pusvetma sebelumnya tidak memproduksi vaksin penyakit tersebut sejak Indonesia dinyatakan bebas PMK tanpa vaksinasi oleh Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE) pada tahun 1990.Dengan berbagai tantangan yang ada, Edy memastikan Tim Pusvetma akan mampu melakukan pengembangan produksi vaksin yang dibutuhkan walaupun memerlukan berbagai penyesuaian. “Pusvetma akan memaksimalkan kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan peralatan yang ada di fasilitas produksi vaksin Pusvetma,” katanya. (mth/Antara)