pertanian
Kementan Berharap Holding BUMN Pangan Mudahkan Koordinasi Perencanaan
Jakarta, FNN - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan berharap rencana pembentukan Holding BUMN Pangan akan dapat memudahkan dalam koordinasi perencanaan. "Saya kira yang paling penting dan utama mudah-mudahan dengan adanya Holding BUMN Pangan akan memudahkan dalam koordinasi perencanaan. Kemudian nanti juga berimplikasi terhadap pengelolaan lebih lanjut, itu juga akan memudahkan," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Bambang Pamuji dalam diskusi INDEF di Jakarta, Senin. Bambang juga berharap dari Holding ini juga ada yang berperan mungkin menjadi bagian untuk menyediakan, memfasilitasi sarana produksi, kemudian juga ada yang akan berperan menjadi offtaker, dan sebagainya. "Harapan kami itu bisa terwujud dengan baik dan pada posisi yang menguntungkan petani," katanya. Sebelumnya PT RNI (Persero) mengungkapkan penggabungan BUMN Pangan sebagai proses menuju holding BUMN Pangan telah ditandatangani Presiden Joko Widodo melalui tiga Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia. Direktur Utama RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir, penggabungan dari 6 menjadi 3 BUMN Pangan ini merupakan tahap kedua yang harus dilakukan sebagai proses persyaratan pembentukan holding BUMN Pangan. Sesuai PP Nomor 97 Tahun 2021 penggabungan PT Bhanda Ghara Reksa ke dalam PT Perusahaan Perdagangan Indonesia yang bergerak di sektor perdagangan dan logistik didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, serta penetrasi bisnis jaringan distribusi dan perdagangan, serta mendukung ketersediaan dan keterjangkauan termasuk bahan pangan. Sedangkan pada PP Nomor 98 Tahun 2021 penggabungan PT Pertani ke dalam PT Sang Hyang Seri yang bergerak pada sektor Pertanian didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan penetrasi bisnis serta mendukung ketersediaan, keterjangkauan, inklusivitas dan mutu untuk benih dan bahan pangan. Pada sektor Perikanan, PP Nomor 99 Tahun 2021 penggabungan PT Perikanan Nusantara ke dalam PT Perikanan Indonesia didasarkan juga atas pertimbangan meningkatkan efisiensi, efektivitas dan penetrasi jaringan bisnis perikanan, serta mendukung ketersediaan, keterjangkauan, inklusivitas dan mutu perikanan. Arief melanjutkan PP Penggabungan BUMN Pangan ini nantinya akan dilengkapi dengan persetujuan rancangan penggabungan dan RUPS perubahan Anggaran Dasar. BUMN klaster pangan merupakan gabungan dari 9 BUMN di antaranya PT RNI (Persero) sebagai induk, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Pertani (Persero), PT Perikanan Indonesia (Persero), PT Perikanan Nusantara (Persero), PT Berdikari (Persero), PT Garam (Persero). (mth)
Pengamat: Padi Hibrida Mampu Tingkatkan Produksi Padi Lampung
Bandarlampung, FNN - Pengamat pertanian dari Universitas Lampung Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banua, M.Si mengatakan adanya penggunaan padi hibrida oleh petani secara luas dapat memaksimalkan peningkatan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan di Lampung. "Saat ini produktivitas pertanian Lampung terutama padi sawah sudah sangat baik, dimana pada tahun 2020 produksi padi Lampung sebesar 2,65 juta ton gabah kering giling," kata Irwan saat dihubungi di Bandarlampung, Selasa. Ia mengatakan produktivitas tinggi pertanian Lampung itu dapat ditingkatkan lebih maksimal, salah satunya dengan mengembangkan padi hibrida untuk digunakan oleh petani. "Produksi padi sawah kita bisa meningkat lagi kalau padi hibrida bisa digunakan secara luas, sebab padi ini memiliki sejumlah keunggulan salah satunya mampu berproduksi tinggi di tengah umur panen lebih cepat," kata dia yang juga Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Dalam uji coba di beberapa tempat dengan menggunakan padi hibrida jenis Mapan 05, potensi produksi dapat mencapai 6 hingga 7 ton per hektare. "Petani bisa pakai hibrida ini sebab potensi saat uji coba beberapa waktu lalu di atas produksi padi unggul nasional. Produksi padi hibrida bisa mencapai 6 hingga 7 ton per hektare, namun untuk mencapai hasil maksimal itu perlu juga diperhatikan kondisi lahan yang ada," ujarnya. Selain perluasan pemanfaatan padi hibrida, untuk memaksimalkan produksi padi Lampung dapat dilakukan dengan menggunakan padi varietas unggul lokal serta memperluas pemanfaatan lahan rawa. "Lahan rawa memang diharapkan jadi penyangga pangan, lalu ada padi Ampai sebagai varietas unggul lokal yang produksinya cepat, mampu beradaptasi di lahan rawa. Semua bisa dimanfaatkan agar produksi padi Lampung terus meningkat bahkan dapat surplus beberapa tahun mendatang," katanya. Bila rata-rata produksi Lampung dapat menyamai rata-rata produksi nasional melalui pengembangan padi hibrida, padi varietas unggul lokal, dan perluasan pemanfaatan lahan rawa maka kesejahteraan petani pun dapat tercapai. "Ke depan kalau ekstensifikasi dan intensifikasi bisa dioptimalkan tentu surplus produksi akan luar biasa, ketahanan pangan, kesejahteraan petani terjaga. Untuk itu penelitian pengembangan varietas unggul lokal pun akan terus dilakukan untuk menunjang terbentuknya hal itu," ujarnya. (mth)
Serangan Hama Tikus di Tapanuli Selatan Meluas
Sipirok, FNN - Serangan hama tikus di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, semakin meluas yang saat ini diperkirakan kerusakan sudah mencapai lebih dari 40 hektare lahan sawah. "Padi sawah seluas itu mulai rusak ringan hingga berat karena seangan hama tikus," kata Petugas Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT)-Petugas Hama Penyakit (PHP) Kecamatan Angkola Muaratais - Batang Angkola, Ali Husni di Sipirok, Rabu. Ia merinci lahan sawah padi rusak berat dan ringan sementara di Kecamatan Angkola Muaratais lebih kurang 34,5 hektare dan di Kecamatan Batang Angkola sekitar 8,5 hektare dari sebelumnya yang hanya belasan hektare. "Upaya kita lakukan saat ini kegiatan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) tikus dengan pengumpanan dan sanitasi seperti di Desa Sipangko, Angkola Muaratais," katanya. Turut terlibat dalam pengendalian OPT tikus tersebut pihak BPP Huta Holbung, POPT-PHP, PPL, KTNA dan anggota kelompok tani dan brigade Tapsel UPT BPTPH 1 medan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Medan. "Disamping itu dalam pekan ini kita juga akan melakukan kegiatan gropyokan dengan berburu hama tikus secara massal," kata Ali Husni. Aksi perburuan (geropyokan) hama tikus dilakukan setelah hasil musyawarah antara POPT-PHP, BPP Huta Holbung, PPL bersama Kelompok Tani dan akan melibatkan warga petani lokasi masing-masing. "Kegiatan geropyokan nantinya diharap dapat meminimalisir serangan hama tikus yang juga merusak mata pencarian masyarakat sebagai petani sawah," katanya. (mth)
Wamentan Dukung Sambas Jadi Lumbung Beras Kalimantan Barat
Jakarta, FNN - Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qalbi mendukung dan siap memfasilitasi niatan Pemerintah Kabupaten Sambas yang ingin menjadikan daerah tersebut sebagai lumbung beras di Kalimantan Barat. "Presiden punya semangat Indonesia Sentris. Artinya setiap anak bangsa, di sudut negeri mana pun, harus merasakan kehadiran negara. Untuk itulah kami hadir disini", terangnya," kata Wamentan Harvick dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis. Badan Penelitian dan Teknik Pertanian (BPTP) Kalimantan Barat telah menemukan varietas unggul Padi B-36 dan B-37 dari hasil penelitian yang dilakukannya. Menurut Kepala BPTP Kalbar Rustan Massinai, varietas unggul ini mampu meningkatkan hasil panen dari hanya 6 ton per hektar menjadi 8,05 ton per hektar. Menurut Rustan, dari hasil panen pertama padi varietas B-36 dan B-37 ini akan dihasilkan 40 ton gabah yang semuanya tidak akan dikonsumsi, tetapi akan langsung dijadikan bibit baru yang akan dibagikan gratis kepada petani. "Dengan 40 ton bibit gratis ini, insya Allah akan dihasilkan 100 Ton pada panen berikutnya yang siap konsumsi," tambah Rustan. Target untuk menjadikan Kabupaten Sambas sebagai Lumbung Padi Kalbar layaknya Kabupaten Kerawang di Pulau Jawa, juga akan dicapai dengan membuat panen padi tiga kali dalam setahun dengan bibit varietas Unggul B-36 dan B-37 temuan BPTP Kalbar. Dalam kunjungannya yang kedua dalam dua minggu terakhir ini, Wamentan Harvick Hasnul Qolbi juga menyempatkan untuk memberikan bibit Kelapa Dalam dan Jeruk Sambas gratis kepada petani di Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas, Kalbar. Harvick Hasnul Qolbi selaku Wakil Menteri Pertanian RI mengatakan senang bisa menginjakkan kaki dan meninjau tanam dan panen di Sambas. "Saya juga menyambut baik, support, atas kesungguhan pemuda tani setempat untuk mengembangkan pertanian. Sektor ini sangat potensial dan insyaallah punya masa depan yang cerah", kata Wakil Menteri Pertanian RI tersebut. (mth)
Plt Gubernur Sulsel: Komoditi Pertanian Masih Jadi Primadona
Makassar, FNN - Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, komoditi pertanian masih jadi komoditi primadona Sulawesi Selatan dengan mengandalkan kakao dan rumput laut. Hal itu dikemukakan Sudirman disela kegiatan "Merdeka Ekspor" yang digelar secara serentak dari 17 pintu pelabuhan dan digelar secara virtual, Sabtu. Pada kesempatan itu, Sudirman mengatakan komoditi pertanian Sulsel terus meningkat mengejar komoditi pertambangan. "Sebentar lagi komoditi sektor pertanian menyamai komoditi pertambangan Sulsel, karena sejumlah inovasi pertanian terus digalakkan," katanya. Khusus pengiriman komoditi ke sejumlah negara kali ini diantaranya Cina, Singapura dan beberapa negara Eropa. Pada kegiatan Ekspor Merdeka yang digelar Kementerian Pertanian dan Karantina Pertanian di 17 daerah ini disaksikan langsung Presiden Joko Widodo yang meresmikan pelepasan ekspor tersebut secara virtual dari Bogor. Sementara itu, Menteri Pertanian H Syahrul Yasin Limpo mengatakan, ekspor merupakan faktor kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka Kementan berupaya mendorong ekspor, mempercepat produk pertanian yang banyak jenisnya dan menggerakkan kabupaten/kota untuk melakukan ekspor. "Melalui Gerakan Ekspor 3x lipat ini, kami optimistis dapat membantu ekonomi nasional bangkit kembali," katanya. (mth)
Kementan Setujui Bawang Merah Sumbu Marapi Jadi Varietas Unggul Lokal
Batusangkar, FNN - Kementerian Pertanian (Kementan) menyetujui varietas bawang merah Sumbu Marapi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menjadi varietas unggul lokal. "Dengan hadirnya varietas ini menjadi pilihan bagi masyarakat, tidak hanya warga Tanah Datar tetapi juga masyarakat di luar Tanah Datar untuk dikembangkan," kata Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar Yulfiardi di Batusangkar, Kamis. Ia mengatakan varietas bawang merah Sumbu Marapi memperoleh tanda daftar varietas dari Kementan tidak terlepas dari kerja sama dan kerja keras semua pihak terutama tim peneliti. Ia mengucapkan terima kasih kepada jajaran dari Dinas Pertanian serta dukungan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) dan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Sumatera Barat "Setelah didaftarkan pada 21 Juni lalu akhirnya tanaman bawang merah varietas Sumbu Marapi dinyatakan sudah terdaftar sebagai varietas lokal pada 2 Agustus 2021 kemarin," katanya. Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Tanah Datar Sri Mulyani mengatakan varietas bawang merah Sumbu Marapi memiliki keunggulan produktivitas yang lebih tinggi, di antaranya umbi dari bawang merah varietas Sumbu Marapi muncul ke permukaan tanah dan bertingkat-tingkat dengan diameter umbi 1,7 sampai 2,5 mm. Setiap rumpun dari bawang merah varietas Sumbu Marapu mencapai 15 sampai 25 umbi dengan berat per rumpun 130 sampai 180 gram dengan umur panen 73 sampai 75 hari setelah tanam. Dengan telah diterbitkannya tanda daftar dari Kementan maka Sumatera Barat memiliki dua pilihan varietas bawang bersertifikat yakni varietas SS Sakato dan varietas Sumbu Marapi. (mth)
Kenapa Connie Uring-uringan
By M Rizal Fadillah CONNIE Rahakundini Bakrie, pengamat militer dan pertahanan, mempertanyakan dan cenderung menyalahkan Latihan Bersama TNI AD dengan US Army tanggal 1-14 Agustus ini. Menurutnya Latihan Bersama ini tidak perlu mengingat Indonesia negara Non Blok. Pandangan ini dibantah banyak pihak di antaranya politisi PDIP Mayjen TNI Purn TB Hasanuddin, SE MM. Menurutnya Latihan ini sah sah saja karena hanya menyangkut taktik dan teknis bukan pakta pertahanan. Connie malah meminta KASAD Jenderal Andika bahwa setelah ini TNI AD segera melakukan latihan bersama dengan RRC dan Rusia dengan sandi Garuda Dragon Shield dan Garuda Bear Shield. Connie tak perlu uring-uringan dengan Latihan Bersama ini, karena Latihan Bersama ini bukan hal baru melainkan yang ke lima belas. Artinya rutin saja. Ketika ia mempertanyakan mengapa tidak dibuka oleh Panglima TNI Hadi Cahyono ? jawabannya mudah, Bu ini Latihan bersama TNI AD bukan semua Angkatan. Justru Connie ngawur mengusulkan segera diadakan Latihan Bersama dengan China dan Rusia di masa tegang seperti ini. Sama saja mau menghancurkan Indonesia, membawa konflik ke negara kita sendiri. Lagi pula rakyat Indonesia masih mengalami trauma dengan pengkhianatan kaum Komunis yang didukung oleh Rusia (Uni Sovyet dulu) saat PKI dipimpin Musso dan didukung oleh RRC saat PKI diketuai oleh DN Aidit. Kini pun RRC tidak disukai rakyat Indonesia karena hegemoni bahkan kolonialisasi ekonomi. Connie mempersoalkan mafia alutsista di bawah Menhan Prabowo padahal mafia itu telah merajalela jauh sebelum Prabowo menjadi Menteri. Konon Prabowo mencoba untuk membongkarnya. Orangpun wajar menjadi bertanya Connie ini pro mafia yang mana ? Yang jelas Connie itu pro Israel. Mantan istri Letjen Purn Djaja Suparman ini pernah menjadi Senior Research Fellow di Insitute of National Security Studies (INSS) Tel Aviv Israel. Pernah tinggal di Israel. Mendapat pengawalan 24 Jam dari Israel Defence Force (IDF). Ia menyatakan terharu dan bangga kepada Israel. Connie menganjurkan Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel "Sudah saatnya Indonesia bertindak konkrit bisa lebih memahami Israel dengan membuka hubungan diplomatik sehingga ada diskusi lebih lanjut", ungkapnya. Connie lupa bahwa Israel itu negara penjajah, pencaplok tanah Palestina, dan biadab membombardir penduduk Palestina. Israel menduduki juga Masjid Al Aqsha. Israel seharusnya bukan saja tidak diakui tapi juga mesti diusir ke luar sebagaimana asal mula mereka yang tak punya tanah. Memihak Israel adalah bertentangan dengan prinsip negara Indonesia yang menjunjung tinggi kemerdekaan dan kedaulatan suatu bangsa. Palestina harus didukung untuk merdeka, bukan pro dan menjadi pelayan kaum zionis Israel. Connie membanggakan kerukunan di Israel. Ia gembira dapat ikut ritual jalan salib dalam Gereja Katolik di Israel, bahkan ikut memanggul salib melewati rute yang sudah ditentukan. Connie sendiri mengakui bahwa dirinya muslim. Uring-uringan Connie tentang Latihan Bersama Garuda Shield TNI AD dengan US Army ini cukup aneh dan menimbulkan pertanyaan untuk kepentingan siapakah sebenarnya suara Connie Rahakundini Bakrie ini digaungkan ? Lanjut terus Latihan Bersama Garuda Shield. Biarlah anjing menggonggong kafilah berlalu. Yang jelas China pasti gerah dengan Latihan Bersama terbesar dalam sejarah TNI AD dan US Army ini. Bagi bangsa dan negara Indonesia RRC bukan sahabat yang baik. *) Pemerhati Politik dan Kebangsaan
Jasindo: Sosialisasi Program Asuransi Ternak di Aceh Terus Digenjot
Banda Aceh, FNN - PT Asuransi Jasindo Syariah Cabang Aceh menyatakan belum ada warga atau kelompok tani ternak di provinsi ujung barat Indonesia itu yang mengikuti program nasional terkait Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS), dalam upaya mengansuransi hewan ternaknya. “Sampai sekarang di Aceh belum ada yang berminat. Kita sudah berupaya melakukan sosialisasi tentang asuransi ternak ini, mungkin masyarakat kita belum ada yang tertarik,” kata Kepala PT Asuransi Jasindo Syariah Cabang Aceh Suhad di Banda Aceh, Rabu. Ia menjelaskan secara nasional program AUTS sudah berlangsung sejak tahun 2016. Beberapa provinsi di luar Aceh, program tersebut sudah berjalan. Banyak masyarakat yang mengansuransi ternaknya, baik sapi maupun kambing. Menurut dia, sapi atau ternak yang diasuransikan bukan ternak liar atau yang berkeliaran tanpa kandang, melainkan ternak yang masuk dalam program penggemukan. Pada 2019, pihaknya bersama BNI Syariah serta Dinas Peternakan Aceh telah menandatangani nota kesepahaman kerjasama tentang program penggemukan sapi di Aceh, sehingga program AUTS tersebut dinilai patut dicoba di Tanah Rencong itu. Namun, baik secara perorangan lembaga atau asosiasi ternak sapi belum ada yang mengonfirmasi ke pihaknya atau mengajukan permohonan kerjasama terkait program asuransi ternak. “Sampai saat ini kami tidak mendapatkan permohonan asuransi itu, baik dari masyarakat setempat atau melalui perbankan,” katanya. Sapi yang didaftarkan dalam program AUTS itu harus diberikan tanda semacam chip guna mempermudah pendataan dan klaim asuransi. Kemudian juga harus memiliki kandang, sekaligus di bawah pengawasan dinas kesehatan hewan. Suhad menilai persyaratan itu yang menjadi dasar masyarakat Aceh belum berminat mengansuransikan ternaknya, mengingat ternak sapi di Aceh masih banyak yang liar, bukan sapi program penggemukan. “Di Aceh saya lihat belum ada kandang sapi penggemukan itu, kalau di luar Aceh ada, seperti di Bandung ada, dan beberapa daerah lain,” katanya.(mth)
BPS: Nilai Tukar Petani Juli 2021 Turun 0,11 Persen
Jakarta, FNN - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) nasional Juli 2021 sebesar 103,48 atau turun 0,11 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. "Penurunan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,03 persen, lebih rendah dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,14 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono lewat keterangan pers secara virtual, Senin. Margo memaparkan pada Juli 2021 NTP Provinsi Riau mengalami penurunan terbesar (2,29 persen) dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi DKI Jakarta mengalami kenaikan tertinggi (2,58 persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Pada periode yang sama, terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,14 persen yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada seluruh kelompok pengeluaran, terutama kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Secara nasional, NTP Januari–Juli 2021 sebesar 103,29 dengan nilai It sebesar 111,21 sedangkan Ib sebesar 107,67. Adapun Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Juli 2021 sebesar 103,77 atau turun 0,10 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. (mthj)
Asosiasi: Regulasi Industri Tembakau Olahan Agar Berbasis Penelitian
Jakarta, FNN - Pemerintah diminta mulai melakukan kajian ilmiah terhadap produk hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL), seperti rokok elektrik dan snus, yang dipercaya dapat berkontribusi dalam menurunkan angka perokok di Indonesia. "Regulasi berbasis penelitian diperlukan untuk menentukan kebijakan bagi produk HPTL agar semua pihak mengedepankan argumen ilmiah, bukan sekedar opini," kata Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (Akvindo) Paido Siahaan dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu. Menurut Paido, kajian ilmiah terhadap HPTL untuk mengatasi masalah rokok sekaligus menekan prevalensi jumlah perokok di Indonesia. Ia menjelaskan lantaran belum adanya riset tersebut banyak opini simpang siur yang berkembang di masyarakat bahwa produk HPTL lebih berbahaya dibandingkan rokok. "Dengan adanya riset, publik diharapkan mendapatkan informasi yang komprehensif. Karena sudah masuk ranah sains, kami mendorong para peneliti untuk menganalisis dan menyajikan hasil analisis mereka terhadap isu ini," ujarnya. Untuk itu, tambah Paido, asosiasi tetap menyerahkan sepenuhnya soal usulan pentingnya kajian ilmiah yang dimaksud, karena pihaknya hanya ingin memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk mengurangi dampak pemakaian tembakau yang dibakar bagi sekitar 60 juta perokok di Indonesia. "Dengan adanya regulasi yang berbasis riset, perokok dewasa diharapkan semakin lebih mudah mengakses produk HPTL. Akses konsumen sudah jauh lebih mudah untuk mendapatkan produk alternatif ini. Jangan sampai regulasi ke depan mengakibatkan harga dan akses yang semakin memberatkan konsumen," ucapnya. Sementara itu, Direktur Kajian dan Riset Pusat Studi Konstitusi dan Legislasi Nasional (Poskolegnas) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fathudin Kalimas mengatakan regulasi berbasis kajian ilmiah bisa dilakukan berlandaskan riset sehingga diharapkan lebih proporsional sesuai dengan profil risiko dari produk HPTL. "Sudah banyak kajian ilmiah yang menemukan bahwa produk HPTL memiliki profil risiko yang lebih rendah dari rokok. Jika demikian, maka regulasi ini cukup penting, khususnya sebagai salah satu strategi untuk menurunkan prevalensi perokok yang menjadi tantangan pemerintah," ucap Fathudin. Regulasi tersebut nantinya diharapkan mengatur tentang akses dan informasi yang terbuka bagi perokok dewasa terhadap produk HPTL. Kemudian ketentuan tentang pembatasan usia pengguna. Anak-anak di bawah usia 18 tahun dan nonperokok dilarang untuk menggunakan produk ini. "Lalu, peringatan kesehatan yang tentu harus disesuaikan dengan profil risiko yang dimiliki produk HPTL," ujar Fathudin. (mth)