LINGKUNGAN
BMKG: Waspadai Hujan Lebat di Wilayah Pegunungan di Sumut
Medan, FNN - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengeluarkan peringatan kepada masyarakat agar waspada potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah pegunungan di lereng barat, pantai barat, dan lereng timur Sumatera Utara, Jumat. Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan, Budi Prasetyo, dalam keterangan tertulis yang diterima di Medan, Jumat, menyebutkan pada siang hari hujan ringan hingga lebat berpotensi terjadi di Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Toba, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, dan sekitarnya. Sore-malam hari hujan ringan hingga lebat berpotensi terjadi di Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Humbang Haundutan Toba, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Labuhan Batu, Labuhan Batu Selatan, Simalungun, Samosir, Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Deli Serdang, dan sekitarnya. Dini hari hujan ringan di wilayah Labuhan Batu, Labuhan Batu Selatan, Labuhan Batu Utara, Asahan, Padang Lawas, dan sekitarnya. Suhu udara 24-33 derajat Celcius, kelembapan udara 60-97 persen, angin berembus dari tenggara-barat dengan kecepatan 10-30 km/jam. (mth)
Anggota DPR Pertanyakan Pembabatan Hutan Lindung di Manggarai Barat
Kupang, FNN - Komisi IV DPR RI mempertanyakan pembabatan hutan lindung yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Hutan Lindung Bowosie yang berlokasi di Satar Kodi, Desa Nggorang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar). Anggota DPR RI Yohanis Fransiskus Lema, dihubungi ANTARA dari Kupang, Jumat mengatakan terkait hutan lindung itu sudah dibahas dengan KLHK saat raker Komisi IV dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pada Kamis (26/8). "Proyek KLHK dan Kemenpar tersebut harus dipertanyakan. Pasalnya, berbagai jenis pohon endemik dengan usia yang tidak muda harus dikorbankan," tuturnya. Menurut dia tidak tepat membangun "pariwisata impor" dengan cara menanam pohon atau bunga yang didatangkan dari luar negeri dengan tujuan mempercantik bukit-bukit sekitar Labuan Bajo. Hal ini menurut dia jelas sangat berbahaya dalam perspektif ekologis karena merusak keseimbangan alam. Selain itu, juga penebangan pohon adalah kabar buruk bagi masyarakat Labuan Bajo. Ini dikarenakan lokasi penebangan hutan sangat dekat dengan lokasi mata air dan hutan Bowosie adalah harapan satu-satunya wilayah tangkapan air di Labuan Bajo. "Saat ini saja, 14 mata air telah kering total karena pembangunan masif di daerah itu, dan pembabatan ini akan semakin berdampak," ucap dia. Politisi PDI perjuangan tersebut menambahkan status hutan Bowosie adalah hutan produksi dan bersebelahan dengan hutan lindung. Apabila akan digunakan untuk tujuan non-kehutanan, harus mengurus amdal dan mendapatkan persetujuan lingkungan untuk mengurus persetujuan penggunaan kawasan hutan. "Yang saya ketahui, belum ada izin itu. Tanpa izin, tindakan pembabatan hutan adalah ilegal dan bisa dipidana," ujarnya menegaskan. Lebih lanjut kata dia, dari kiriman foto dan video dan berita yang diterimanya ada kurang lebih 10 hektare hutan yang pohon-pohonnya dibabat. Pembabatan 10 hektare hutan tersebut berdasarkan laporan yang diterima akan dijadikan sebagai lokasi proyek pembibitan kayu dan buah-buahan. Oleh karena itu Ansy menganjurkan agar KLHK dan Kemenperakraf membiarkan saja hutan Bowosie untuk tetap jadi jantung kehidupan kota Labuan Bajo. "Biarkan hutan tetap asri dan asli dengan vegetasi alamnya. Bila perlu, berikan edukasi dan pelibatan masyarakat dalam konservasi dan pengelolaan hutan produksi bukan memberi peluang emas/karpet merah pada perusakan," kata dia. (mth)
Waspada Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang di Sejumlah Provinsi
Jakarta, FNN - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk waspada akan potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang yang dapat terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia pada Kamis. Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir hingga angin kencang seperti di Aceh, Bengkulu, Gorontalo. Kemudian Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara, Khusus di wilayah DKI Jakarta pada Kamis, cuaca sepanjang hari cenderung cerah hingga cerah berawan dengan suhu rata-rata sekitar 23-32 derajat celcius dan kelembaban 50-90 persen. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta penyedia layanan angkutan penyeberangan tidak menyepelekan informasi cuaca yang rutin dikeluarkan BMKG. Hal ini sebagai langkah mitigasi dan antisipasi dalam upaya meningkatkan keselamatan transportasi. "Indonesia adalah negara kepulauan dan memiliki banyak sekali pelabuhan dan dermaga yang melayani angkutan penyeberangan. Hampir 65 persen wilayah Indonesia merupakan perairan, maka informasi cuaca laut sangat krusial dalam menciptakan keselamatan transportasi di titik-titik penyeberangan," kata dia. Dwikorita menjelaskan kondisi cuaca sangat berpengaruh terhadap kelancaran dan keamanan transportasi penyeberangan laut. Kemungkinan hujan, badai, angin, dan gelombang tinggi sangat besar terjadi selama perjalanan. Apalagi, kata dia, Indonesia dan negara-negara di dunia tengah menghadapi perubahan iklim yang memicu pergeseran pola musim dan suhu udara sehingga mengakibatkan peningkatan frekuensi dan intensitas bencana hidrometeorologi. "Perubahan cuaca berlangsung sangat cepat dan tidak menentu yang dipengaruhi banyak faktor. Karenanya, kami juga terus berupaya meningkatkan, kecepatan, ketepatan, dan akurasi dalam prakiraan cuaca hingga skala tapak," kata dia. (mth)
Cemari Lingkungan, Asap Pembakaran Limbah RSUD Kudus Diprotes Warga
Kudus, Jateng, FNN - Warga Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, melakukan aksi protes terhadap RSUD Loekmono Hadi Kudus terkait asap pembakaran limbah medis dan rumah tangga dari insinerator yang diduga mencemari lingkungan sekitar, Selasa. Aksi protes warga dilakukan dengan mendatangi RSUD Loekmono Hadi Kudus sambil membawa sejumlah poster berisi tulisan "rakyat butuh udara bersih dan selamat datang kampung polusi". "Kasus polusi udara dari cerobong asap alat insinerator milik RSUD Loekmono Hadi Kudus bukanlah yang pertama, karena sebelumnya juga pernah terjadi. Kami berharap kedatangan kedua kami ke rumah sakit ini merupakan yang terakhir," kata perwakilan warga Desa Ploso Suwito yang ditemui usai audiensi dengan pihak RSUD Loekmono Hadi Kudus, Selasa. Ia mengakui sekitar dua atau tiga bulan sebelumnya sudah ada protes warga, namun responsnya kurang memuaskan, sehingga hari ini (24/8) kembali melayangkan protes karena asap yang keluar dari cerobong dari alat incineratornya berwarna hitam. Dampak polusi udara yang keluar dari cerobong asap milik RSUD Loekmono Hadi tersebut, kata dia, membuat warga tidak bisa menikmati udara segar di pagi hari karena berbau tidak enak serta mengakibatkan anak-anak mudah terserang batuk dan sesak nafas. Sementara itu, Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Loekmono Hadi Kudus Sugiarto mengatakan dalam waktu dekat bakal melakukan perbaikan cerobong asap dari rumah sakit agar tidak mencemari kondisi permukiman di sekitar rumah sakit. Dari hasil audiensi dengan perwakilan warga yang dihadiri Kepala Desa Ploso Masud, disebutkan bahwa selama belum selesai diperbaiki tidak boleh ada aktivitas pembakaran sampah. "Pembakaran dari insinerator, itu dari limbah rumah tangga dan sebagian limbah medis yang harus dibakar," ujarnya. Audiensi tersebut juga menghadirkan pihak teknisi yang akan melakukan perbaikan insinerator agar asap yang keluar melalui cerobong tidak berwarna hitam pekat. Selama melakukan perbaikan juga akan melibatkan warga Desa Ploso sebagai pengawas untuk memastikan hasil perbaikannya benar-benar sesuai standar lingkungan hidup dan asap yang keluar juga tidak menimbulkan protes warga. (sws)
BMKG Ingatkan Masyarakat Waspada Potensi Cuaca Eskstrem
Jakarta, FNN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat atau petir, hujan es dan lainnya. Dikutip dari laman bmkg.go.id pada Ahad, BMKG juga meminta masyarakat untuk mewaspadai dampak yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin. BMKG mengingatkan masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem pada 22 Agustus dan 23 Agustus 2021. Selanjutnya pada 24 Agustus hingga 26 Agustus 2021, BMKG mengingatkan masyarakat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua. BMKG menambahkan kondisi cuaca pada periode 20 Agustus hingga 26 Agustus 2021 cukup bervariasi. Wilayah Bali hingga Nusa Tenggara akan cenderung cerah berawan hingga berawan dengan potensi hujan intensitas sedang dan lebat yang bersifat lokal akan terjadi di sebagian wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sementara untuk wilayah Sumatera, sebagian besar akan berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Di wilayah Kalimantan akan dominan hujan ringan dengan potensi hujan sedang hingga lebat terdapat di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Potensi curah hujan yang cukup signifikan diperkirakan terdapat di sebagian besar wilayah Sulawesi bagian tengah, Maluku dan Papua. (mth)
Pemkot Batu Ajak Anak-anak Tanam Pohon Jaga Kelestarian Lingkungan
Kota Batu, Jawa Timur, FNN - Pemerintah Kota Batu mengajak anak-anak yang ada di wilayah Kota Batu, Jawa Timur, untuk turut serta menjaga kelestarian lingkungan dengan melakukan gerakan satu nama satu pohon. Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, di Kota Batu, Sabtu, mengatakan bahwa dalam gerakan penanaman pohon satu nama, satu pohon tersebut, dilakukan oleh anak-anak yang tinggal di Dusun Krajan, Kampung Ramah Anak, di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji. "Gerakan penanaman pohon berjuluk satu nama, satu pohon ini menjadi momentum pelestarian lingkungan di Kota Batu," kata Dewanti. Pada pelaksanaan program satu nama satu pohon di Dusun Krajan tersebut, anak-anak yang terlibat melakukan penanaman pohon durian. Pohon durian yang ditanam itu, masih dalam bentuk bibit. Menurutnya, penamaan pohon yang ditanam oleh anak-anak tersebut, bertujuan agar menimbulkan rasa memiliki, dan kepedulian terhadap lingkungan, khususnya pada pohon yang ditanam oleh anak-anak itu. "Penamaan ini agar menimbulkan rasa memiliki, dan peduli terhadap kesinambungan tumbuh kembang pohon, dan secara luas terhadap lingkungan," katanya. Identitas anak yang melakukan penanaman pohon tersebut, akan dicantumkan pada tanaman yang ditanamnya. Sesuai dengan rekomendasi, bibit pohon yang ditanam oleh anak tersebut adalah pohon yang nantinya menghasilkan buah. Dewanti menambahkan, program satu nama satu pohon tersebut, merupakan bentuk kerja sama antara Pemerintah Kota Batu dengan Among Tani Foundation (ATF). Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan. "Program ini, diatasnamakan oleh anak-anak yang berada di Dusun Krajan. Nantinya, akan menjadi cerita pada saat mereka besar, dan buahnya bisa dipanen," ujarnya. Program hasil kerja sama tersebut, nantinya akan dilakukan di seluruh wilayah Kota Batu, dengan berbagai jenis pohon. Pohon yang ditanam, nantinya akan menghasilkan buah yang bisa dipanen oleh si penanam pohon tersebut. Gerakan satu nama satu pohon tersebut, merupakan upaya Pemerintah Kota Batu, bersama Among Tani Foundation untuk mengembalikan keasrian salah satu kota unggulan wisata di wilayah Jawa Timur itu. (mth)
Limbah Gelas Kertas Capai Lebih dari 320 Miliar per Tahun
Jakarta, FNN - Pendiri organisasi pemerhati lingkungan hidup The Earth Keepers Indonesia Teguh Handoko mengungkapkan dalam satu tahun terdapat lebih dari 320 miliar limbah gelas kertas di seluruh dunia yang rupanya sangat sulit untuk terurai. "Berdasarkan data yang dihimpun, limbah dari gelas kertas ada 320 miliar per tahun di seluruh dunia, hanya kurang dari 1 persen yang bisa di daur ulang," jelas Teguh dalam jumpa pers virtual "Ngopi Membumi" pada Kamis. Kendati gelas plastik kerap digadang-gadang sebagai kemasan yang ramah lingkungan, rupanya sebagian besar gelas kertas yang diproduksi di dunia masih menggunakan lapisan plastik untuk melindungi bagian dalam. Lapisan plastik inilah yang menyebabkan gelas-gelas kertas ini sulit bahkan tidak bisa didaur ulang. "Memisahkan lapisan plastik dengan gelas kertas itu prosesnya sulit sekali dan memakan biaya yang sangat besar, maka kurang dari 1 persen gelas kertas yang pada akhirnya bisa didaur ulang, sisanya menjadi limbah tak teruraikan," jelas Teguh. Sebagai perbandingan, Teguh memaparkan bahwa limbah 320 miliar gelas kertas bila dijejer menjadi satu garis lurus bisa mencapai 25,6 juta kilometer. "Jarak itu setara dengan 33 kali perjalanan bolak balik dari bumi ke bulan," ujar Teguh yang menambahkan bahwa jumlah limbah gelas kertas ini diperkirakan terus mengalami peningkatan tiga hingga lima persen per tahunnya. “United Nation Environment Program (UNEP) memprediksi pada tahun 2050 akan ada lebih banyak plastik di lautan daripada jumlah ikan. Kebanyakan plastik tidak dapat terurai secara hayati," papar Teguh. Plastik sendiri membutuhkan waktu lebih dari 400 tahun untuk dapat terdegradasi, dan itu pun sebenarnya tidak pernah sepenuhnya terdegradasi, melainkan menjadi potongan-potongan kecil yang akhirnya dapat mengkontaminasi kehidupan laut dan membahayakan manusia, tambah Teguh.(mth)
Menteri LHK Dorong Bank Sampah Jalankan Fungsi Edukasi
Jakarta, FNN - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengharapkan agar bank sampah dapat juga menjalankan peran melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah. "Apabila sebelumnya bank sampah hanya fokus pada kegiatan menabung sampah untuk mendapat nilai ekonomi saja, sekarang diharapkan bank sampah dapat menekankan fungsinya pada edukasi masyarakat," ujar Siti saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bank Sampah ke-6, dipantau virtual dari Jakarta, Kamis, 12 Agustus 2021. Menteri Siti mengharapkan, bank sampah dapat mendorong perubahan perilaku sambil tetap meningkatkan kegiatan produktif dalam prinsip-prinsip ekonomi sirkular. Dengan adanya aturan yang mendukung pemberdayaan bank sampah diharapkan pemerintah pusat dan daerah serta swasta dapat mengoptimalkan sumber pendanaan yang ada sebagai bentuk dukungan operasionalnya. Siti menegaskan, bank sampah tidak dapat berjuang sendiri dalam pelaksanaan fungsinya. Oleh karena itu, agenda kemitraan juga menjadi penting. Keberadaan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) diharapkan dapat menjadi salah satu sumbernya. Untuk itu, dia mengajak untuk mendorong pengembangan kapasitas elemen bangsa yang ada sekarang bagi kemajuan bank sampah agar bermanfaat bagi pelaku dan masyarakat sekitarnya. Hal itu penting mengingat peran bank sampah dalam pelaksanaan ekonomi sirkular dan perannya untuk mendukung industri daur ulang dan dunia usaha dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku di dalam negeri. Dikutip dari Antara, kini terdapat 11.566 unit bank sampah yang tersebar di 363 kabupaten/kota di Indonesia. Angka itu memperlihatkan penambahan sekitar 3.500 unit sejak 2016. "Pemerintah dan pemda dengan rambu-rambu governing prosedur yang tepat sebagai suatu negara dan dengan sistem pemerintahan yang ada harus mendukung dan memfasilitasi upaya kolaboratif ini antara bank sampah dan para pihak," demikian Siti.* (MD).
Menteri LHK: Bank Sampah Berperan Penting Membangun Bangsa
Jakarta, FNN - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menegaskan bahwa bank sampah memiliki peran penting dalam membangun bangsa dan memberikan dampak nyata di tingkat akar rumput. "Disadari atau tidak, bank sampah berperan penting dalam membangun bangsa ini, di antaranya melalui, pertama, kegiatan bersama di tengah masyarakat dalam menumbuhkan dan melembagakan gaya hidup bersih," ujar Menteri LHK, ketika membuka Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) Bank Sampah 2021, yang dipantau virtual di Jakarta, Kamis. Siti juga menegaskan bahwa bank sampah dapat menjadi wahana pendidikan masyarakat dengan pengembangan inisiatif dan inovasi di masyarakat. Di situ juga terdapat kesempatan memberdayakan masyarakat untuk bisa menjadi produktif. Bank sampah, katanya, juga merupakan ruang aktualisasi masyarakat dan kehidupan bermasyarakat, berpermerintahan dan bernegera. Namun, tidak hanya sekadar tempat berkumpul dan bekerja sama, tetapi juga merupakan nilai dalam pengelolaan sampah. Selain itu, menurut Siti, bank sampah di Indonesia juga memiliki nilai gotong royong dan kebersamaan. Dia menjelaskan bahwa bank sampah berperan sebagai organisasi dan tempat aktivitas serta sebagai kegiatan produktif anggota masyarakat yang terus berkembang dan berpartisipasi dalam program negara mengurangi dan mengelola sampah sesuai target nasional dan daerah. "Untuk saat ini dibarengi atau bersamaan dengan berkembangnya konsep sirkular ekonomi," ujar Siti. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sampai saat ini terdapat 11.566 unit bank sampah yang berada di 363 kabupaten/kota di Indonesia. Angka itu menujukan penambahan sekitar 3.500 unit sejak 2016. (mth)
BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Selatan Jawa Timur
Surabaya, FNN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi lebih dari enam meter di Selatan Jawa Timur tanggal 11 sampai 12 Agustus. Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo dalam keterangan tertulis di Surabaya, Rabu mengatakan, selain di selatan Jawa Timur potensi gelombang tinggi juga berpotensi terjadi di Perairan Timur Enggano, Perairan Selatan Banten dan juga di Samudera Hindia Barat Bengkulu. "Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur - selatan dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur - tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8 - 30 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan utara Sabang, Selat Sunda bagian selatan, dan Perairan selatan Banten," katanya. Ia mengatakan, untuk gelombang antara 1,25 meter sampai dengan 2,5 meter di antaranya berpeluang terjadi di Perairan Timur Kepulauan Nias hingga Mentawai, Selat Sumba bagian timur, selat Ombai, Perairan Selatan Kepulauan Anambas, Perairan Timur Bintan-Lingga, Perairan Belitung-Selat Gelasa. "Sedangkan tinggi gelombang antara 2,5 meter sampai dengan 4 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka Bagian Utara, Perairan Timur Simeulue, Teluk Lampung bagian Selatan, Selat Sape bagian Selatan, Perairan Pulau Sawu-Pulau Rotte-kupang," ujarnya. Ia mengatakan, harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran perahu nelayan dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. "Kapal Tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, Kapal Ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2, 5 meter Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo atau Kapal Pesiar kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter. Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujarnya. (mth)